Swasta Diajak Ikut Rehabilitasi Hutan Mangrove, Luhut: Potensi Ekonominya Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menggencarkan, agar rehabilitasi mangrove sebagai program tanggungjawab sosial dan lingkungan atau CSR .
Menurutnya, mangrove telah memberikan banyak manfaat yang banyak untuk masyarakat Indonesia. Selain itu Luhut melihat juga potensi ekonomi yang begitu tinggi jika rehabilitasi mangrove dilakukan.
“Kami juga mengajak seluruh perusahaan lainnya yang tergabung dalam Kadin untuk mendukung program nasional ini dan mampu mencapai target minimal 100.000 Ha dari swasta untuk rehabilitasi sampai tahun 2024,” ujar Menko Luhut mengutip laman kementeriannya pada, Rabu (11/8/2021).
Untuk itu dalam kesempatannya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama dengan Kementerian Lingkungan dan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pelindo I-IV, APHI, GAPKI, dan APROBI melaksanakan penandatanganan kesepahaman bersama tentang kegiatan Rehabilitasi Mangrove.
MoU ini akan menjadi komitmen bersama antara Menko Marves bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan lembaga lainnya yang secara konkrit dan terpadu untuk percepatan rehabilitasi mangrove.
Luhut juga menyampaikan apresiasinya kepada KLHK, KKP, BRGM, Kemendes PDTT, PT. Pelindo I-IV, APHI, GAPKI, dan APROBI atas kontribusinya dalam mendukung program ini.
Luhut berharap, KLHK dapat menyediakan one map mangrove secepatnya sebagai acuan, KKP dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat pesisir, dan BRGM dapat membuat roadmap penanaman mangrove 2021-2024 termasuk menyediakan bibit serta memanfaatkan teknologi demi berlangsungnya rehabilitasi ini secara maksimal.
Momen ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik bagi seluruh pihak demi meningkatnya kesejahteraan lingkungan dan meningkatnya taraf hidup dan perekonomian masyarakat melalui mangrove.
"Saya mengharapkan adanya sinergitas dan kolaborasi dalam pelaksanaan rehabilitasi mangrove ini,” tutur Menko Luhut.
Menurutnya, mangrove telah memberikan banyak manfaat yang banyak untuk masyarakat Indonesia. Selain itu Luhut melihat juga potensi ekonomi yang begitu tinggi jika rehabilitasi mangrove dilakukan.
“Kami juga mengajak seluruh perusahaan lainnya yang tergabung dalam Kadin untuk mendukung program nasional ini dan mampu mencapai target minimal 100.000 Ha dari swasta untuk rehabilitasi sampai tahun 2024,” ujar Menko Luhut mengutip laman kementeriannya pada, Rabu (11/8/2021).
Untuk itu dalam kesempatannya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama dengan Kementerian Lingkungan dan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pelindo I-IV, APHI, GAPKI, dan APROBI melaksanakan penandatanganan kesepahaman bersama tentang kegiatan Rehabilitasi Mangrove.
MoU ini akan menjadi komitmen bersama antara Menko Marves bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan lembaga lainnya yang secara konkrit dan terpadu untuk percepatan rehabilitasi mangrove.
Luhut juga menyampaikan apresiasinya kepada KLHK, KKP, BRGM, Kemendes PDTT, PT. Pelindo I-IV, APHI, GAPKI, dan APROBI atas kontribusinya dalam mendukung program ini.
Luhut berharap, KLHK dapat menyediakan one map mangrove secepatnya sebagai acuan, KKP dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat pesisir, dan BRGM dapat membuat roadmap penanaman mangrove 2021-2024 termasuk menyediakan bibit serta memanfaatkan teknologi demi berlangsungnya rehabilitasi ini secara maksimal.
Momen ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik bagi seluruh pihak demi meningkatnya kesejahteraan lingkungan dan meningkatnya taraf hidup dan perekonomian masyarakat melalui mangrove.
"Saya mengharapkan adanya sinergitas dan kolaborasi dalam pelaksanaan rehabilitasi mangrove ini,” tutur Menko Luhut.
(akr)