Soal Data Covid-19, Pesan Luhut kepada Pemda: Biar Aja Dibuka

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 22:31 WIB
loading...
Soal Data Covid-19,...
Foto/HumasKemenkoMarves
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi dan Gunernur Khofifah melakukan peninjauan langsung ke Malang, Jawa Timur, Jumat (13/8/2021). Dalam kunjungannya, Luhut meminta agar pemerintah daerah (pemda) tidak menutup-nutupi data terkait Covid-19, khususnya di daerah Malang, Jawa Timur.

"Saya titip kepada pemda ndak perlu ada angka-angka yang ditutupi. Biar aja dibuka, itu masalah kita rame-rame kok. Ndak ada yang salah, yang salah kalau kita tutupi, kalau kita patuh dengan protokol itu pasti (angka kasus aktif) turun," kata Luhut melalui pernyataan tertulis yang diterima MPI, Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Pastikan Kelancaran Vaksinasi BPJamsostek di Denpasar, Tiga Menteri Datang ke Bali

Secara bersamaan Luhut menyampaikan problematika angka dan permasalah kasus Covid-19 di Indonesia sudah banyak mengetahui banyak hal.

“Saya lihat ini masalahnya bisa diselesaikan bila kita mau melihat utuh, misal di Buleleng mereka melakukan itu (isolasi) sehingga di sana relatif aman. Jadi jangan khawatir mengenai angka (kasus aktif), biar aja tinggi, nanti kalau sudah kita obati pasti turun,"urainya.

Dalam kesempatan itu juga, Menko Luhut menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 dapat diselesaikan dan ditekan bersama-sama dengan saling bahu-membahu seperti kepatuhan terhadap pengoptimalisasian ruang isoter.

“Alasan perlunya penderita Covid-19 dirawat di fasilitas isolasi terpusat karena untuk kasus dengan gejala sedang hingga berat bila ditangani di rumah maka akan berakibat fatal,” kata Luhut.

Baca juga:Kehadiran 2 Aktor Sinetron Tersanjung Bikin Vaksinasi Merdeka Meriah

Lebih lanjut, dirinya menyampakan bahwa fasilitas di ruang isolasi terpusat terdapat layanan kesehatan sudah dijamin dari berbagai aspek dibanding di rumah masing-masing.

"Kalau di rumah, obatnya belum tentu ada, dokter engga ada, nakes engga ada, pengukur saturasi oksigen tidak ada, jadi lebih terjamin di ruang isolasi terpusat," pungkas Menko Luhut.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1092 seconds (0.1#10.140)