Memotong Mata Rantai Covid-19, Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Isoter

Minggu, 15 Agustus 2021 - 00:28 WIB
loading...
Memotong Mata Rantai Covid-19, Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Isoter
Menko Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19, Airlangga Hartarto meminta, masyarakat mendukung isolasi terpusat untuk memotong mata rantai Covid-19. Foto/Dok
A A A
KLATEN - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto meminta, masyarakat mendukung isolasi terpusat (Isoter) untuk memotong mata rantai Covid-19 . Hal ini terutama untuk menurunkan tingkat kematian, sehingga pasien yang mengalami gejala ringan hingga sedang dapat terpantau dengan baik.

“Ini perlu menjadi perhatian masyarakat, agar rantai penularan dapat diputus. Karena kalau di rumah, pasien Covid-19 belum tentu terperhatikan maksimal oleh layanan kesehatan. Kita harus memisahkan antara yang terkena Covid-19 dengan keluarganya agar tidak menambah kluster keluarga. Karena kluster keluarga akhir-akhir ini muncul dan menyebabkan kematian pasien Covid-19 di rumah,” ungkap Menko Airlangga saat meninjau tempat isolasi terpusat Kabupaten Klaten di GOR Gelarsena, Sabtu (14/8).



Lebih lanjut Airlangga mengatakan, dengan adanya isolasi terpusat, pasien yang sakit akan ditempatkan di isoter untuk mengurangi jumlah pasien yang tidak terpantau. Bila berada di isoter, maka bisa sewaktu-waktu dibawa ke RS jika kondisi menurun.

“Harapannya dengan mereka di isoter menjadi lebih termonitor. Termasuk bisa menekan fatality rate. Apalagi fatality rate di sini (Klaten) juga cukup tinggi,” jelasnya.

Serahkan Bantuan

Dalam kesempatan tersebut, Menko Perekonomian menyerahkan, sejumlah bantuan untuk pasien yang sedang melakukan isolasi. Bantuan yang diberikan berupa 500kg daging ayam frozen, 500kg telur ayam, 10.000 paket sembako, 20.000 masker dan 100 oxygen concentrator.

“Bantuan ini untuk warga yang menjalani isolasi di tempat isoter. Jumlahnya satu ton (500 kg daging ayam dan 500 kg telur),” kata Menko Airlangga.

Selain itu IA juga menegaskan, dalam penanganan Covid-19, pemerintah menerapkan strategi formula generik 3T sebagai penanganan di hilir dan 3M untuk penanganan di hulu. Untuk mendorong strategi tersebut agar maksimal, sinergi yang sangat baik antara kecepatan respon Pemerintah Pusat, keseriusan Pemda, ketegasan aparat, dan kepatuhan serta gotong royong masyarakat menjadi kunci keberhasilannya.

Penguatan 3T diterapkan dengan melakukan testing massif, tracing kontak erat, dan treatment bagi yang terkonfirmasi positif; penyediaan isolasi terpusat di kabupaten dan desa agar tidak terjadi klaster di keluarga; mengaktifkan jogo tonggo dengan melibatkan relawan, pokdarwis, karang taruna, PKK dan update data setiap hari dari kades ke camat untuk diteruskan ke satgas kabupaten; pengetatan wilayah hingga tingkat desa/RT; menggenjot percepatan vaksinasi dengan melibatkan pihak swasta serta sinergi Pemerintah, aparat, dan kerjasama dari masyarakat.



Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten per 13 Agustus, tercatat jumlah kumulatif 32.917 kasus Covid-19. Dari jumlah tersebut yang sudah dinyatakan sembuh terdapat 28.957 orang dan 2.602 orang meninggal dunia dengan status terkonfirmasi Covid-19.

Saat ini, masih ada 1.358 pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri di tempat isolasi terpusat dan di rumah masing-masing.

Untuk diketahui, Menko Airlangga mengunjungi tempat isolasi khusus pasien laki-laki di GOR Gelarsena dan tempat isolasi khusus pasien perempuan di Panti Semedi Klaten didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Bupati Klaten Sri Mulyani, dan Wakil Bupati Yoga Hardaya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1312 seconds (0.1#10.140)