Lapak Kripto Terbesar di Jepang Bobol: Aset Senilai Rp1,44 Triliun Raib
loading...
A
A
A
JAKARTA - Maraknya investasi aset kripto di berbagai belahan dunia ternyata membawa risiko tersendiri. Salah satunya, terkait keamanan penyimpanan aset kripto itu dari tindakan pencurian .
Hari ini, Jumat (20/8/2021), BBC melaporkan bahwa Liquid, perusahaan pertukaran aset kripto terkemuka di Jepang , dibobol hacker. Penjahat digital itu menggondol aset kripto hampir senilai USD100 juta atau setara Rp1,44 triliun (kurs Rp1,44 triliun).
Liquid mengumumkan bahwa beberapa dompet mata uang digitalnya telah 'dikompromikan'. Para hacker membobol warm wallet Liquid, dompet digital yang menjadi lapak pertukaran aset kripto. Untuk menghindari pencurian yang lebih besar, mereka terpaksa memindahkan aset kriptonya ke dompet yang tak terkoneksi dengan internet (cold wallets).
"Kami menyesal mengumumkan bahwa warm wallets #LiquidGlobal telah disusupi, kami memindahkan aset ke cold wallet," kata perusahaan.
Aksi lancung yang menimpa Liquid merupakan pencurian aset kripto terbesar kedua dalam beberapa hari terakhir. Pekan lalu, platform token digital Poly Network menjadi pusat pencurian dengan nilai yang lebih besar, mencapai USD600 juta. Pencurian yang menimpa Poly terjadi karena si peretas sukses mengeksploitasi kerentanan sistem perusahaan itu.
Saat ini, Liquid sedang melacak pergerakan aset kripto yang dicuri dan bekerja sama dengan bursa lain. Jika aset kripto hasil curian ditemukan maka akan dibekukan dan dipulihkan.
Didirikan pada tahun 2014, Liquid beroperasi di lebih dari 100 negara dan melayani jutaan pelanggan di seluruh dunia. Menurut data CoinMarketCap, Liquid adalah salah satu dari 20 lapak aset kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan harian.
Hari ini, Jumat (20/8/2021), BBC melaporkan bahwa Liquid, perusahaan pertukaran aset kripto terkemuka di Jepang , dibobol hacker. Penjahat digital itu menggondol aset kripto hampir senilai USD100 juta atau setara Rp1,44 triliun (kurs Rp1,44 triliun).
Liquid mengumumkan bahwa beberapa dompet mata uang digitalnya telah 'dikompromikan'. Para hacker membobol warm wallet Liquid, dompet digital yang menjadi lapak pertukaran aset kripto. Untuk menghindari pencurian yang lebih besar, mereka terpaksa memindahkan aset kriptonya ke dompet yang tak terkoneksi dengan internet (cold wallets).
"Kami menyesal mengumumkan bahwa warm wallets #LiquidGlobal telah disusupi, kami memindahkan aset ke cold wallet," kata perusahaan.
Aksi lancung yang menimpa Liquid merupakan pencurian aset kripto terbesar kedua dalam beberapa hari terakhir. Pekan lalu, platform token digital Poly Network menjadi pusat pencurian dengan nilai yang lebih besar, mencapai USD600 juta. Pencurian yang menimpa Poly terjadi karena si peretas sukses mengeksploitasi kerentanan sistem perusahaan itu.
Saat ini, Liquid sedang melacak pergerakan aset kripto yang dicuri dan bekerja sama dengan bursa lain. Jika aset kripto hasil curian ditemukan maka akan dibekukan dan dipulihkan.
Didirikan pada tahun 2014, Liquid beroperasi di lebih dari 100 negara dan melayani jutaan pelanggan di seluruh dunia. Menurut data CoinMarketCap, Liquid adalah salah satu dari 20 lapak aset kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan harian.
(uka)