Terpilih Jadi PM Malaysia, Ismail Sabri Harapan Baru Bagi Investor
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pengangkatan Datuk Sri Ismail Sabri Yaakob sebagai Perdana Menteri ke-9 Malaysia menghadirkan harapan baru bagi perekonomian Negeri Jiran. Ismail yang menggantikan Muhyiddin Yassin akan mulai bekerja untuk memastikan pemulihan ekonomi dalam negeri dan menjaga dan kepercayaan investor.
Sejumlah ekonom menilai terpilihnya PM baru ini dapat menjadi momentum meningkatnya kepercayaan investor asing. Profesor Putra Business School Malaysia Dr Abu Sofian Yacoob mengharapkan PM baru dapat meneruskan kebijakan yang sudah ada dan tidak perlu membuat hal-hal baru.
"Skenario politik akan jauh lebih tenang dalam waktu ke depan. Inilah saatnya para politisi bekerjasama mengentaskan masalah sosial ekonomi mengingat beberapa hari lagi kita akan merayakan hari kemerdekaan," katanya, dilansir Bernama, Sabtu (21/8/2021).
Abu memandang ada optimisme dari sektor bisnis bulan depan ketika tingkat vaksinasi sudah merata. "Ini pada akhirnya akan memulihkan ekonomi kita dan pada saat yang sama dapat memperoleh lebih banyak kepercayaan investor asing. Karena semakin banyak sektor ekonomi yang dibuka, maka orang bisa mendapatkan pekerjaan dan dengan demikian mengurangi masalah sosial," imbuhnya.
Sementara Dr Ahmed Razman Abdul Latif berpendapat apakah penunjukan Ismail Sabri sebagai PM akan berdampak pada kepercayaan investor akan tergantung dari langkah yang dibuat selanjutnya.
"Terutama fokus pada penunjukkan anggota Kabinet Malaysia yang baru, serta arah yang akan diambilnya saat mempersiapkan rancangan anggran. Ini sangat penting membentuk kepercayaan investor, terutama dari mancanegara," katanya.
Sementara ekonom senior Juwai IQI Shan Saeed mengharapkan Ismail dapat terus mengakomodir saran dan keterlibatan para pemangku kepentingan di tingkat lokal dan internasional untuk memulihkan kepercayaan dan mendapatkan momentum. Shan meyakini terpilihnya Ismail sejalan dengan ekspektasi pasar dan berharap strategi PM baru dapat memulihkan stabilitas ekonomi negara dan masyrakat.
"Kita berharap ada rangsangan atau stimulus ekonomi di tingkat makro untuk memulihkan kondisi. Para pelaku pasar menaruh harapan besar di pundak perdana menteri baru. Kami mendoakan yang terbaik di tugas barunya," tutur Shan.
Komentar juga datang dari dosen senior Departemen Ilmu Administrasi dan Politik, Fakultas Ekonomi Universitas Malaya Dr Mohammad Tawfik. Dirinya berharap investor dapat terus memahami kondisi politik dalam negeri mengingat ketidakstabilan negara dapat semakin menyebabkan kerugian mengingat pandemi Covid-19 masih merajalela.
"Saya yakin beliau akan fokus secara khusus terhadap pemulihan ekonomi dengan memperbaiki kebijakan yang ada karena sektor ekonomi merupakan mata rantai penting bagi seluruh kehidupan masyarakat," terangnya.
Seperti diketahui Ismail Sabri, yang juga wakil presiden partai United Malays National Organisation (UMNO), telah ditunjuk sebagai Perdana Menteri setelah mendapatkan dukungan mayoritas anggota parlemen dengan persetujuan Raja Malaysia Sultan Abdullah.
Pria berusia 61 tahun ini dipilih menyusul pengunduran diri Tan Sri Muhyiddin Yassin pada 16 Agustus lalu setelah dinilai gagal mendapatkan dukungan mayoritas.
Sejumlah ekonom menilai terpilihnya PM baru ini dapat menjadi momentum meningkatnya kepercayaan investor asing. Profesor Putra Business School Malaysia Dr Abu Sofian Yacoob mengharapkan PM baru dapat meneruskan kebijakan yang sudah ada dan tidak perlu membuat hal-hal baru.
"Skenario politik akan jauh lebih tenang dalam waktu ke depan. Inilah saatnya para politisi bekerjasama mengentaskan masalah sosial ekonomi mengingat beberapa hari lagi kita akan merayakan hari kemerdekaan," katanya, dilansir Bernama, Sabtu (21/8/2021).
Abu memandang ada optimisme dari sektor bisnis bulan depan ketika tingkat vaksinasi sudah merata. "Ini pada akhirnya akan memulihkan ekonomi kita dan pada saat yang sama dapat memperoleh lebih banyak kepercayaan investor asing. Karena semakin banyak sektor ekonomi yang dibuka, maka orang bisa mendapatkan pekerjaan dan dengan demikian mengurangi masalah sosial," imbuhnya.
Sementara Dr Ahmed Razman Abdul Latif berpendapat apakah penunjukan Ismail Sabri sebagai PM akan berdampak pada kepercayaan investor akan tergantung dari langkah yang dibuat selanjutnya.
"Terutama fokus pada penunjukkan anggota Kabinet Malaysia yang baru, serta arah yang akan diambilnya saat mempersiapkan rancangan anggran. Ini sangat penting membentuk kepercayaan investor, terutama dari mancanegara," katanya.
Sementara ekonom senior Juwai IQI Shan Saeed mengharapkan Ismail dapat terus mengakomodir saran dan keterlibatan para pemangku kepentingan di tingkat lokal dan internasional untuk memulihkan kepercayaan dan mendapatkan momentum. Shan meyakini terpilihnya Ismail sejalan dengan ekspektasi pasar dan berharap strategi PM baru dapat memulihkan stabilitas ekonomi negara dan masyrakat.
"Kita berharap ada rangsangan atau stimulus ekonomi di tingkat makro untuk memulihkan kondisi. Para pelaku pasar menaruh harapan besar di pundak perdana menteri baru. Kami mendoakan yang terbaik di tugas barunya," tutur Shan.
Komentar juga datang dari dosen senior Departemen Ilmu Administrasi dan Politik, Fakultas Ekonomi Universitas Malaya Dr Mohammad Tawfik. Dirinya berharap investor dapat terus memahami kondisi politik dalam negeri mengingat ketidakstabilan negara dapat semakin menyebabkan kerugian mengingat pandemi Covid-19 masih merajalela.
"Saya yakin beliau akan fokus secara khusus terhadap pemulihan ekonomi dengan memperbaiki kebijakan yang ada karena sektor ekonomi merupakan mata rantai penting bagi seluruh kehidupan masyarakat," terangnya.
Seperti diketahui Ismail Sabri, yang juga wakil presiden partai United Malays National Organisation (UMNO), telah ditunjuk sebagai Perdana Menteri setelah mendapatkan dukungan mayoritas anggota parlemen dengan persetujuan Raja Malaysia Sultan Abdullah.
Pria berusia 61 tahun ini dipilih menyusul pengunduran diri Tan Sri Muhyiddin Yassin pada 16 Agustus lalu setelah dinilai gagal mendapatkan dukungan mayoritas.
(nng)