Di Hadapan Pengusaha, Luhut Minta Jangan hanya Impor Barang Semata
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkuat beberapa sektor industri untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional .
Yang pertama adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM). Dampak inovasi terhadap pengembangan ekonomi masih perlu dikejar sehingga pengembangan masalah SDM menjadi faktor penting untuk menghasilkan sendiri tekhnologi dalam negeri.
Luhut berharap dengan adanya program riset seperti di UI, ITB, UGM, Unair, dan di luar jawa sendiri seperti di Makasar, dapat menghasilkan sentral-sentral riset yang berkaitan kepada industri.
"Saya pikir Apindo juga penting melihat ini. Jadi kita jangan hanya impor-impor barang saja dari luar, tapi kita juga harus bisa produksi di dalam negeri," ujar Luhut dalam sambutannya dalam Rakerkornas Apindo 2021 secara virtual pada Selasa (24/8/2021).
Menurutnya, ekonomi berbasis inovasi dan tekhnologi yang sedang dibangun pemerintah perlu diperkuat oleh pengusaha-pengusah, khususnya yang bernaung dalam Apindo untuk membantu dalam pengembangannya.
Luhut menjelaskan, dampak inovasi terhadap pengembangan ekonomi perlu dilihat oleh Apindo seperti riset yang dibuat, seperti yang ada di Bali, Batam, dan Danau Toba. Untuk Danau Toba ada industri khusus untuk herbal, sedangkan di Batam khusus mengenai hitech atau presisi enginering, kemudian kemudian bisnis-bisnis lainnya.
"Bapak-bapak saya kira bisa mengacu ke sana. Ini merupakan pengembangan ekonomi berbasis inovasi dan tekhnologi," lanjutnya.
Selain itu hilirisasi industri di kawasan strategis juga tengah berjalan. Luhut menyebut hilirisasi industri telah membuat ekspor komoditas telah menolong perekonomian Indonesia.
"Karena ekspor kita kalau kita lihat iron steel, ekspor kita tahun lalu itu USD10,9 miliar. Tahun ini sampai bulan Juli sudah USD10,4 miliar. Jadi kalau kita lihat sampai akhir tahun, kita mungkin samapi USD18 sampai USD19 milliar. Jadi saya kira kita harus masuk ke sini," sambungnya.
Luhut juga senantiasa menyampaikan kepada rekan-rekan Apindo untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jangan sampai pertumbuhan ekonomi justru mengorbankan kesehatan masyarakat.
"Realisasi investasi domestik juga tumbuh tinggi, ini melahirkan optimisme kita. Jadi jangan sampai ini rusak gara-gara nanti Covid-19 naik lagi. Apindo punya peran penting dalam hal ini," tuturnya.
Yang pertama adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM). Dampak inovasi terhadap pengembangan ekonomi masih perlu dikejar sehingga pengembangan masalah SDM menjadi faktor penting untuk menghasilkan sendiri tekhnologi dalam negeri.
Luhut berharap dengan adanya program riset seperti di UI, ITB, UGM, Unair, dan di luar jawa sendiri seperti di Makasar, dapat menghasilkan sentral-sentral riset yang berkaitan kepada industri.
"Saya pikir Apindo juga penting melihat ini. Jadi kita jangan hanya impor-impor barang saja dari luar, tapi kita juga harus bisa produksi di dalam negeri," ujar Luhut dalam sambutannya dalam Rakerkornas Apindo 2021 secara virtual pada Selasa (24/8/2021).
Menurutnya, ekonomi berbasis inovasi dan tekhnologi yang sedang dibangun pemerintah perlu diperkuat oleh pengusaha-pengusah, khususnya yang bernaung dalam Apindo untuk membantu dalam pengembangannya.
Luhut menjelaskan, dampak inovasi terhadap pengembangan ekonomi perlu dilihat oleh Apindo seperti riset yang dibuat, seperti yang ada di Bali, Batam, dan Danau Toba. Untuk Danau Toba ada industri khusus untuk herbal, sedangkan di Batam khusus mengenai hitech atau presisi enginering, kemudian kemudian bisnis-bisnis lainnya.
"Bapak-bapak saya kira bisa mengacu ke sana. Ini merupakan pengembangan ekonomi berbasis inovasi dan tekhnologi," lanjutnya.
Selain itu hilirisasi industri di kawasan strategis juga tengah berjalan. Luhut menyebut hilirisasi industri telah membuat ekspor komoditas telah menolong perekonomian Indonesia.
"Karena ekspor kita kalau kita lihat iron steel, ekspor kita tahun lalu itu USD10,9 miliar. Tahun ini sampai bulan Juli sudah USD10,4 miliar. Jadi kalau kita lihat sampai akhir tahun, kita mungkin samapi USD18 sampai USD19 milliar. Jadi saya kira kita harus masuk ke sini," sambungnya.
Luhut juga senantiasa menyampaikan kepada rekan-rekan Apindo untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jangan sampai pertumbuhan ekonomi justru mengorbankan kesehatan masyarakat.
"Realisasi investasi domestik juga tumbuh tinggi, ini melahirkan optimisme kita. Jadi jangan sampai ini rusak gara-gara nanti Covid-19 naik lagi. Apindo punya peran penting dalam hal ini," tuturnya.
(uka)