Gayeng Nih! Telkom Siap Caplok Saham Startup Potensial RI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan PT Telkom Indonesia Tbk, (TLKM) akan berinvestasi ke dalam perusahaan rintisan atau startup potensial di Indonesia. Aksi korporasi itu didasarkan pada penilaian potensinya bisnis digitalisasi dan e-commerce di dalam negeri.
"Kalau kita lihat pendanaan di bidang digitalisasi melalui investasi, apakah yang ada di Telkom atau Telkomsel, karena kita memang punya investasi di startup. Karena kita tahu potensi startup Indonesia sangat luas," ujar Erick, Kamis (26/8/2021).
Manajemen Telkom belum lama ini sudah membeberkan rencana investasi tersebut. Guna meningkatkan nilai perusahaan, emiten mengambil inisiatif bisnis yang strategis, termasuk investasi di perusahaan rintisan.
Langkah tersebut sudah dilakukan anak usahanya, MDI Ventures yang berinvestasi di Nium. Tercatat, pendanaan yang dicaplok sebesar 200 juta dolar AS atau setara Rp 2,8 triliun pada putaran Seri D, yang dipimpin oleh investor teknologi yang berbasis di AS, Riverwood Capital.
Dengan tambahan pendanaan Seri D, total dana yang dikumpulkan oleh Nium mencapai hampir 300 juta dolar AS atau Rp 4,3 triliun dan mencatat valuasi di atas 1 miliar dolar AS. Hal ini menjadikan Nium sebagai unicorn pembayaran B2B pertama dari Asia Tenggara.
Erick mencatat, jumlah unicorn atau startup di Indonesia masih masih tertinggal jika dibandingkan dengan jumlah startup di China dan AS. Karena itu, upaya Telkom mencaplok saham perusahaan teknologi diyakini mampu mendorong pembiayaan perusahaan menjadi lebih baik lagi.
"Kalau kita bandingkan China yang sekarang sudah mempunyai hampir 107 unicorn. Lalu Amerika yang mempunyai 207 unicorn, nah di Indonesia sendiri baru lima. Karena turunan startup macam-macam. Apakah ada yang di bentuk pertanian, di media atau yang lainnya," ungkal dia.
Lihat Juga: Erick Thohir Salaman dengan Tim Geypens dan Dion Markx, Dua Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
"Kalau kita lihat pendanaan di bidang digitalisasi melalui investasi, apakah yang ada di Telkom atau Telkomsel, karena kita memang punya investasi di startup. Karena kita tahu potensi startup Indonesia sangat luas," ujar Erick, Kamis (26/8/2021).
Manajemen Telkom belum lama ini sudah membeberkan rencana investasi tersebut. Guna meningkatkan nilai perusahaan, emiten mengambil inisiatif bisnis yang strategis, termasuk investasi di perusahaan rintisan.
Langkah tersebut sudah dilakukan anak usahanya, MDI Ventures yang berinvestasi di Nium. Tercatat, pendanaan yang dicaplok sebesar 200 juta dolar AS atau setara Rp 2,8 triliun pada putaran Seri D, yang dipimpin oleh investor teknologi yang berbasis di AS, Riverwood Capital.
Dengan tambahan pendanaan Seri D, total dana yang dikumpulkan oleh Nium mencapai hampir 300 juta dolar AS atau Rp 4,3 triliun dan mencatat valuasi di atas 1 miliar dolar AS. Hal ini menjadikan Nium sebagai unicorn pembayaran B2B pertama dari Asia Tenggara.
Erick mencatat, jumlah unicorn atau startup di Indonesia masih masih tertinggal jika dibandingkan dengan jumlah startup di China dan AS. Karena itu, upaya Telkom mencaplok saham perusahaan teknologi diyakini mampu mendorong pembiayaan perusahaan menjadi lebih baik lagi.
"Kalau kita bandingkan China yang sekarang sudah mempunyai hampir 107 unicorn. Lalu Amerika yang mempunyai 207 unicorn, nah di Indonesia sendiri baru lima. Karena turunan startup macam-macam. Apakah ada yang di bentuk pertanian, di media atau yang lainnya," ungkal dia.
Lihat Juga: Erick Thohir Salaman dengan Tim Geypens dan Dion Markx, Dua Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
(nng)