Emiten Produk Kecantikan MBTO Incar Pertumbuhan Penjualan 20%

Kamis, 26 Agustus 2021 - 20:29 WIB
loading...
Emiten Produk Kecantikan MBTO Incar Pertumbuhan Penjualan 20%
PT Martina Berto Tbk (MBTO) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) untuk melaporkan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020. Foto.Ist
A A A
JAKARTA - Emiten produk kecantikan PT Martina Berto Tbk (MBTO) yang merupakan pemilik brand Sariayu, sepanjang tahun ini optimistis dapat meraih pertumbuhan penjualan bersih (net sales) sebesar 20% dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy).

Presiden Direktur PT Martina Berto Tbk Bryan Tilaar mengatakan perseroan melihat kondisi pasar masih belum sepenuhnya normal walaupun indeks keyakinan konsumen membaik seiring dengan adanya program vaksinasi yang dijalankan pemerintah dan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang lebih longgar.


“Kami memproyeksikan laba usaha bersih sebesar Rp87 miliar dan laba sebelum pajak sebesar Rp71 miliar yang merupakan laba tertinggi dalam sejarah perseroan,” kata Bryan Tilaar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) di Jakarta, Kamis (26/8/2021).

Selain itu, menurut dia, perseroan sepanjang tahun ini juga membidik Return On Capital Employed (ROCE) sebesar 14,53%, Return On Assets (ROA) 8,51%, dan Return On equity (ROE) 13,70% yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan net sales sebesar 20% dibanding tahun lalu.

“Kami juga telah menerapkan beberapa langkah strategi antara lain adaptif, fokus pada digital channel, peremajaan design kemasan, perbaikan laba, pengembangan distribusi, perbaikan supply chain dan cash flow,” paparnya.

Sementara itu, MBTO telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) untuk melaporkan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020. Laporan keuangan tahunan tersebut telah diterima dengan baik dan mendapatkan pengesahan, serta persetujuan di RUPS.

Dalam rapat tahunan ini, Direksi Perseroan melaporkan kinerja PT Martina Berto Tbk pada tahun 2020 yang fokus di channel digital dan berhasil membuat merek Perseroan dipercaya mendapat penghargaan Digital Popular Brand Award dari Info Brand untuk 4 kategori, yaitu masker wajah, krim pemutih, pelembab wajah, dan bedak muka padat.

Sementara untuk penjualan, adanya pandemi Covid-19 dan PPKM membuat daya beli segmen pasar akan produk-produk kosmetik cukup mengalami penurunan sehingga di tahun 2020 Perseroan membukukan angka penjualan sebesar Rp297 miliar, yang menurun tajam dari penjualan bersih Rp537 miliar di tahun 2019.


“Namun yang cukup menggembirakan, kami berhasil mengendalikan inventori dari Rp104 miliar menjadi Rp96 miliar. Piutang pun cukup membaik dari Rp180 miliar di tahun 2019, berhasil mengalami penurunan sebesar Rp67 miliar di tahun 2020,” ungkapnya.

Discount juga mengalami perbaikan, dari 22,99% menjadi 20,26%. Terkait utang ke Bank, untuk memperkuat kepercayaan bank, selain membayar kewajiban kepada bank, perseroan juga melakukan revaluasi aset sehingga dapat menaikan ekuitas yang berdampak pada perbaikan yang signifikan terhadap quick ratio, current ratio, total liability/equity, total liability/total asset, debt/total assets, debt/equity di tahun 2020.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1378 seconds (0.1#10.140)