Pertamina Power Indonesia Kejar Kapasitas PLTS 500 MW dalam 5 Tahun

Kamis, 26 Agustus 2021 - 19:16 WIB
loading...
Pertamina Power Indonesia Kejar Kapasitas PLTS 500 MW dalam 5 Tahun
Webinar Pengembangan PLTS untuk Kemerdekaan Energi; Sampai Kapan Harta Karun Terbesar di Indonesia Disia-siakan? Kamis (26/8/2021). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Pertamina Power Indonesia (PPI), Subholding Pertamina New Renewable Energy, menargetkan memiliki total kapasitas pembangkit listrik tenaga surya ( PLTS ) hingga 500 MW, dari total potensi 1,5 GW dalam kurun lima tahun ke depan. Tahun ini, PPI akan merealisasikan 50 MW PLTS, antara lain melalui pemasangan PLTS Atap di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pulau Jawa.

“PLTS ini tidak hanya digunakan untuk perumahan, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan listrik di sistem LNG Badak, termasuk di Dumai,” kata Vice President Technical & Engineering PPI Norman Ginting dalam webinar SUKSE2S bertajuk "Pengembangan PLTS untuk Kemerdekaan Energi; Sampai Kapan Harta Karun Terbesar di Indonesia Disia-siakan?" Kamis (26/8/2021).

Namun, untuk merealisasikan target kapasitas terpasang 50 MW dari PLTS pada 2021, termasuk di SPBU Pulau Jawa, perlu dukungan manufaktur dan EPC lokal. Menurut Norman, tantangan pengembangan bisnis PLTS di Indonesia adalah segregated networks, tarif listrik intermitten, grid constrain, dan regulasi.



“Saya juga melihat hal lain, seperti proses perizinan karena ada isu over suplai sehingga BKPM menutup ruang bagi pengembang yang akan membangun PLTS. Hal ini menjadi kendala. Hal-hal seperti ini kita harapkan ada fasilitasi dari pemerintah sehingga bisa dipercepat pengembangannya,” ujarnya.

Sementara itu, PT Indika Energy Tbk sejak tiga tahun lalu melakukan transformasi bisnis dengan target intermediate, dimana pendapatan batu bara dan non batu bara bisa seimbang 50:50 pada 2025. Salah satu bentuk transformasi Indika tersebut dengan terjun ke bisnis energi baru terbarukan (EBT).

Pada awal 2021 Indika juga telah mendirikan perusahaan join venture dengan salah satu pengembang PLTS di India.
“Kami sebutnya EMITS. EMITS sudah mengembangkan lebih 550 MW di India, mayoritas kepemilikan dipegang TPG,” ujar Wakil Direktur Utama & Group CEO PT Indika Energy Tbk Azis Armand.

Menurut Azis, target komitmen net zero emission akan dicapai Indika melalui perubahan portfolio, dan melakukan dekarbonisasi di anak usaha yang akan berkontribusi ke net zero emission. “Kami sudah diskusikan bahwa potensi PLTS sangat besar karena PLTS akan mempunyai suatu ekosistem tertentu. Kami ingin menjadi bagian dari ekosistem solar PV di Indonesia, baik melalui anak usaha EMITS dan lainnya,” kata dia.

Direktur Pengembangan dan Niaga PJB Iwan Purnama mengatakan, untuk pengembangan PLTS perlu dukungan kebijakan, seperti dimasukkan semua perencanaan yang ada dalam RUPTL. Selain itu, menciptakan pasar PLTS dengan meningkatkan kapasitas pengembangan dalam PLTS dan menetapkan target pengembangan PLTS yang jelas.“Perlu harmonisasi antara supply and demand dalam rangka akselerasi penambahan pembangkit baru,” tuturnya.

Menurut Iwan, dari sisi pengadaan juga diharapkan ada standardisasi aturan dan meningkatkan transparansi proses lelang, serta strandarisasi PPA yang bankable dengan alokasi risiko yang adil.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1874 seconds (0.1#10.140)