Strategi Medco Energi: Lakukan Rights Issue untuk Buyback
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) telah melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 26 Agustus 2021. Dalam RUPST ini pemegang saham perseroan menyetujui beberapa keputusan, mulai dari pelaksanaan rights issue , hingga menetapkan Yani Panigoro sebagai komisaris utama.
Di samping menyetujui agenda RUPST reguler, para pemegang saham juga menyetujui penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dan penerbitan obligasi USD guna mendukung agenda pertumbuhan perseroan.
Presiden Direktur MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan, pihaknya berhasil melalui tahun yang penuh tantangan dengan kedisiplinan, ketangguhan, dan fleksibilitas.
"Direksi sangat menghargai kepercayaan dan keyakinan para pemegang saham MedcoEnergi, pemberi pinjaman dan pemangku kepentingan lainnya serta berterima kasih atas pengawasan dan arahan Dewan Komisaris," dalam keterangan tertulis dikutip, Jumat (27/8/2021).
Sebelumnya dikabarkan bahwa MedcoEnergi berencana untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan IV dengan target dana yang dihimpun Rp5 triliun.
Pada tahap awal, MEDC akan menawarkan obligasi berkelanjutan IV tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Obligasi tersebut akan digunakan untuk melunasi tiga obligasi yang jatuh tempo pada tahun 2022 dengan total nilai pokok sebesar Rp906 miliar.
Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, namun tidak terbatas pada kebutuhan pembayaran kepada vendor pada aset yang dimiliki perusahaan.
Kemudian, dalam rangka pelaksanaan penambahan modal dengan HMETD atau rights issue, perseroan akan melepas sebanyak 12,5 miliar saham atau setara 33,2% dari modal disetor. Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue untuk belanja modal perseroan dan anak usaha, termasuk untuk akuisisi perusahaan lain, serta pelunasan utang perseroan.
Kemudian, perseroan juga akan melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham. Dalam rangka buyback saham emiten milik miliarder Arifin Panigoro menyiapkan dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp130,50 miliar atau setara USD9 juta dengan asumsi bahwa 1USD adalah setara dengan Rp14.500.
Perkiraan jumlah saham yang akan dibeli kembali adalah 190.000.000 saham atau 0,8% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Aksi korporasi ini akan berlangsung dalam jangka waktu paling lama 18 bulan terhitung sejak tanggal 26 Agustus 2021 sampai dengan 26 Februari 2023.
Adapun latar belakang dan alasan perseroan melakukan buyback saham, karena perseroan berencana untuk melakukan pembelian kembali saham sebagai bagian dari kelanjutan program kepemilikan saham karyawan dan manajemen (ESOP dan MSOP) saat ini.
Di samping menyetujui agenda RUPST reguler, para pemegang saham juga menyetujui penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dan penerbitan obligasi USD guna mendukung agenda pertumbuhan perseroan.
Presiden Direktur MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan, pihaknya berhasil melalui tahun yang penuh tantangan dengan kedisiplinan, ketangguhan, dan fleksibilitas.
"Direksi sangat menghargai kepercayaan dan keyakinan para pemegang saham MedcoEnergi, pemberi pinjaman dan pemangku kepentingan lainnya serta berterima kasih atas pengawasan dan arahan Dewan Komisaris," dalam keterangan tertulis dikutip, Jumat (27/8/2021).
Sebelumnya dikabarkan bahwa MedcoEnergi berencana untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan IV dengan target dana yang dihimpun Rp5 triliun.
Pada tahap awal, MEDC akan menawarkan obligasi berkelanjutan IV tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Obligasi tersebut akan digunakan untuk melunasi tiga obligasi yang jatuh tempo pada tahun 2022 dengan total nilai pokok sebesar Rp906 miliar.
Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, namun tidak terbatas pada kebutuhan pembayaran kepada vendor pada aset yang dimiliki perusahaan.
Kemudian, dalam rangka pelaksanaan penambahan modal dengan HMETD atau rights issue, perseroan akan melepas sebanyak 12,5 miliar saham atau setara 33,2% dari modal disetor. Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue untuk belanja modal perseroan dan anak usaha, termasuk untuk akuisisi perusahaan lain, serta pelunasan utang perseroan.
Kemudian, perseroan juga akan melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham. Dalam rangka buyback saham emiten milik miliarder Arifin Panigoro menyiapkan dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp130,50 miliar atau setara USD9 juta dengan asumsi bahwa 1USD adalah setara dengan Rp14.500.
Perkiraan jumlah saham yang akan dibeli kembali adalah 190.000.000 saham atau 0,8% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Aksi korporasi ini akan berlangsung dalam jangka waktu paling lama 18 bulan terhitung sejak tanggal 26 Agustus 2021 sampai dengan 26 Februari 2023.
Adapun latar belakang dan alasan perseroan melakukan buyback saham, karena perseroan berencana untuk melakukan pembelian kembali saham sebagai bagian dari kelanjutan program kepemilikan saham karyawan dan manajemen (ESOP dan MSOP) saat ini.
(uka)