Survei Membuktikan Jumlah Pencari Rumah yang Menunda Pembelian Menurun

Selasa, 31 Agustus 2021 - 22:14 WIB
loading...
A A A
Pemerintah sebenarnya telah merespons harapan masyarakat tersebut. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 18-19 Agustus 2021 lalu memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%. Selain itu BI telah juga memutuskan untuk melonggarkan rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) Kredit/Pembiayaan Properti menjadi paling tinggi 100% untuk semua jenis properti. Stimulus terakhir adalah perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas pembelian rumah tapak dan rumah susun.

Menurut Marine, yang paling penting dari adanya kebijakan dan stimulus dari pemerintah tersebut adalah pelaksanaannya. Hal ini terlihat secara historis, langkah BI menurunkan suku bunga acuannya tidak langsung diikuti oleh kalangan perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit khususnya kredit pemilikan rumah (KPR), sehingga walaupun suku bunga BI sudah turun namun industri properti tidak bisa segera langsung merasakan dampaknya.

Marine menambahkan dari hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2021 terlihat adanya penurunan kepuasan masyarakat terhadap iklim properti di Tanah Air. Setelah mengalami kenaikan pada semester sebelumnya, Sentiment Index pada semester kedua 2021 ini turun sebanyak 4 poin ke angka 69.



Penurunan Sentiment Index ini didorong tiga hal yaitu mahalnya harga properti, sulitnya mencari properti di lokasi yang diinginkan sesuai dengan anggaran yang tersedia dan tingginnya tingkat suku bunga KPR. Indeks Sentimen Konsumen ini adalah data longitudinal yang diambil Rumah.com menggambarkan indikasi optimisme, kepuasan, dan minat terhadap properti.

Marine menjelaskan bahwa secara umum dari hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2021 dapat disimpulkan bahwa lebih sedikit masyarakat yang menyatakan penundaan dalam transaksi properti daripada sebelumnya. Selain itu masyarakat kini mempertimbangkan lebih sedikit faktor ketika mengambil pinjaman rumah namun faktor utama masih sama, yaitu besaran angsuran, jangka waktu pinjaman dan tingkat suku bunga KPR.

Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung apalagi dengan pelaksanaan PPKM, bagi konsumen yang akan membeli rumah, saat ini tidak harus langsung mendatangi showroom atau unit contoh yang ditawarkan oleh para pengembang.

Saat ini yang paling penting dilakukan calon pencari rumah dan keluarga muda adalah mempelajari dulu proses pembelian rumah, membandingkan suku bunga dan pilihan pembiayaan, serta mempersiapkan keuangan pribadi agar lebih siap secara finansial ketika akhirnya membuat keputusan. Berbagai panduan tersebut disediakan oleh Rumah.com agar pencari rumah di masa depan dapat memahami dulu seluk beluk transaksi properti dan menyusun pertimbangan yang matang dalam pencarian rumah.

“Adanya dukungan teknologi pada industri properti termasuk informasi seputar infrastruktur wilayah hunian, serta pameran properti virtual membuat calon pembeli properti bisa melakukan survei properti kapan pun dan di mana pun di tengah pandemi. Dengan demikian pembeli masih bisa mengambil keputusan membeli properti dengan percaya diri. Mencari hunian bukanlah keputusan yang mudah diambil, namun Rumah.com menyediakan berbagai fitur yang dapat membantu konsumen mengambil keputusan dengan lebih percaya diri,” pungkas Marine.
(uka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2627 seconds (0.1#10.140)