3 Bendungan yang Diresmikan Presiden Jokowi Selama 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Paselloreng, kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Kamis (9/9/2021). Keberadaan bendungan ini akan mendukung Sulsel sebagai lumbung pangan nasional.
"Kita harapkan dengan suplai air yang ada akan meningkatkan frekuensi tanam yang mungkin 1 bisa jadi 3 atau 2 sehingga meningkatkan produktivitas lahan serta akhirnya bisa kita harapkan meningkatkan kesejahteraan petani," kata Jokowi, Kamis (9/9/2021).
Pengerjaan proyek tersebut dilakukan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA dan PT Bumi Karsa Konsorsium. Keduanya ditunjuk Kementerian PUPR sebagai pemenang pelelangan dengan Surat Penunjukan Pemenang Nomor KU.03.01-MN/364 tanggal 27 April 2015.
Dalam catatan WIKA, kurun waktu 2 bulan terakhir tahun ini, 3 dari 6 bendungan yang dikerjakan oleh perseroan telah diresmikan secara berturut-turut oleh Presiden. Ketiganya adalah Bendungan Kuningan pada 31 Agustus, Bendungan Bendo 7 September, dan Bendungan Passeloreng 9 September.
1. Bendungan Kuningan
Pada 31 Agustus 2021, Kepala Negara meresmikan Bendungan Kuningan yang terletak di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Bendungan ini dibangun selama 7 tahun yang menelan biaya sebesar Rp513 miliar.
Bendungan Kuningan sudah siap difungsikan dengan kapasitas tampung 25,9 juta meter kubik. Bendungan ini akan mensuplai air secara continue, menyediakan air pertanian irigasi bagi 3.000 hektare sawah masyarakat di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Brebes.
Jika suplai air untuk irigasi ini terus terjaga, maka produktivitas pertanian akan meningkat. Dimana dari panen satu kali setahun menjadi dua atau tiga kali setahun.
2. Bendungan Bendo
Bendungan Bendo, Ponorogo, Jawa Timur diresmikan Jokowi pada 7 September 2021 lalu. Anggaran pembangunan pun mencapai Rp1,1 triliun. Di mana memiliki kapasitas 43 juta meter kubik dengan luas genangan 170 hektar dan tinggi bendungan 74 meter.
Bendungan Bendo mampu menyediakan irigasi untuk 7.800 hektare sawah, untuk pasokan air baku 370 liter per detik, sehingga mengurangi banjir, mereduksi banjir 31 persen atau 117,4 meter kubik per detik.
3. Bendungan Paselloreng
Bendungan Paselloreng merupakan bendungan dengan kapasitas daya tampung yang cukup besar hingga 138 juta meter kubik dan luas genangan sebesar 1.258 hektare. Melalui daya tampung tersebut, Bendungan Paselloreng diharapkan mampu mengairi 8.500 hektare sawah dan meningkatkan frekuensi tanam para petani sekitar.
Lingkup utama pekerjaan pada proyek meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan bangunan pengelak sungai, pekerjaan bendungan utama dan bendungan pelana, pekerjaan bangunan pelimpah, pekerjaan bangunan pengambilan dan pengeluaran, pekerjaan hidromekanikal dan listrik, jalan layanan serta pekerjaan rumah
Bendungan ini berdiri di atas lahan seluas 169 kilometer persegi, panjang 309,57 meter, tinggi 44,50 meter, dan lebar 10 meter. Passeloreng didesain multi fungsi, mulai dari infrastruktur ketahanan air, mereduksi banjir Sungai Gilireng sebesar 489 meter per detik, menyediakan air baku 145 liter per detik bagi 6 kecamatan di Kabupaten Wajo, konservasi dan pariwisata
"Kita harapkan dengan suplai air yang ada akan meningkatkan frekuensi tanam yang mungkin 1 bisa jadi 3 atau 2 sehingga meningkatkan produktivitas lahan serta akhirnya bisa kita harapkan meningkatkan kesejahteraan petani," kata Jokowi, Kamis (9/9/2021).
Pengerjaan proyek tersebut dilakukan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA dan PT Bumi Karsa Konsorsium. Keduanya ditunjuk Kementerian PUPR sebagai pemenang pelelangan dengan Surat Penunjukan Pemenang Nomor KU.03.01-MN/364 tanggal 27 April 2015.
Dalam catatan WIKA, kurun waktu 2 bulan terakhir tahun ini, 3 dari 6 bendungan yang dikerjakan oleh perseroan telah diresmikan secara berturut-turut oleh Presiden. Ketiganya adalah Bendungan Kuningan pada 31 Agustus, Bendungan Bendo 7 September, dan Bendungan Passeloreng 9 September.
1. Bendungan Kuningan
Pada 31 Agustus 2021, Kepala Negara meresmikan Bendungan Kuningan yang terletak di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Bendungan ini dibangun selama 7 tahun yang menelan biaya sebesar Rp513 miliar.
Bendungan Kuningan sudah siap difungsikan dengan kapasitas tampung 25,9 juta meter kubik. Bendungan ini akan mensuplai air secara continue, menyediakan air pertanian irigasi bagi 3.000 hektare sawah masyarakat di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Brebes.
Jika suplai air untuk irigasi ini terus terjaga, maka produktivitas pertanian akan meningkat. Dimana dari panen satu kali setahun menjadi dua atau tiga kali setahun.
2. Bendungan Bendo
Bendungan Bendo, Ponorogo, Jawa Timur diresmikan Jokowi pada 7 September 2021 lalu. Anggaran pembangunan pun mencapai Rp1,1 triliun. Di mana memiliki kapasitas 43 juta meter kubik dengan luas genangan 170 hektar dan tinggi bendungan 74 meter.
Bendungan Bendo mampu menyediakan irigasi untuk 7.800 hektare sawah, untuk pasokan air baku 370 liter per detik, sehingga mengurangi banjir, mereduksi banjir 31 persen atau 117,4 meter kubik per detik.
3. Bendungan Paselloreng
Bendungan Paselloreng merupakan bendungan dengan kapasitas daya tampung yang cukup besar hingga 138 juta meter kubik dan luas genangan sebesar 1.258 hektare. Melalui daya tampung tersebut, Bendungan Paselloreng diharapkan mampu mengairi 8.500 hektare sawah dan meningkatkan frekuensi tanam para petani sekitar.
Lingkup utama pekerjaan pada proyek meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan bangunan pengelak sungai, pekerjaan bendungan utama dan bendungan pelana, pekerjaan bangunan pelimpah, pekerjaan bangunan pengambilan dan pengeluaran, pekerjaan hidromekanikal dan listrik, jalan layanan serta pekerjaan rumah
Bendungan ini berdiri di atas lahan seluas 169 kilometer persegi, panjang 309,57 meter, tinggi 44,50 meter, dan lebar 10 meter. Passeloreng didesain multi fungsi, mulai dari infrastruktur ketahanan air, mereduksi banjir Sungai Gilireng sebesar 489 meter per detik, menyediakan air baku 145 liter per detik bagi 6 kecamatan di Kabupaten Wajo, konservasi dan pariwisata
(ind)