Puluhan Tahun Rugi Rp28,4 Triliun, Alasan Ford Tutup Pabrik di India
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pabrikan mobil Amerika, Ford MotorCompany menutup pabrik hingga menghentikan produksi secara total di India akibat tidak menguntungkan. Ford masuk India tahun 1995 dan sejak itu telah menginvestasikan miliaran dolar untuk mendirikan fasilitas manufaktur dan jaringan pusat penjualan hingga layanan penjualan di seluruh wilayah India.
Namun setelah 25 tahun beroperasi di India, Ford akhirnya menutup operasional perusahaan. Dilansir dari Business Insider, Jumat (10/9), penutupan pabrik akan dilakukan bertahap. Pertama penutupan pabrik dilakukan di Sanand, Gujarat pada Kuartal I/2021 dan fasilitas manufaktur dan mesin di Chennai pada Kuartal II/2022.
Perusahaan melaporkan penjualan mobil populer seperti Ford EcoSport saja masih mencetak kerugian yang tak terduga. Ford mengakumulasikan kerugian operasional lebih dari USD2 miliar atau sekitar Rp28,4 triliun selama 10 tahun terakhir dan penurunan aset non-operasional senilai USD0,8 miliar pada 2019.
Sementara itu, Ford akan terus memberikan dukungan suku cadang, servis, dan garansi yang berkelanjutan kepada pelanggan yang sudah ada. Sekitar 4.000 karyawan pun diperkirakan terkena dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Namun setelah 25 tahun beroperasi di India, Ford akhirnya menutup operasional perusahaan. Dilansir dari Business Insider, Jumat (10/9), penutupan pabrik akan dilakukan bertahap. Pertama penutupan pabrik dilakukan di Sanand, Gujarat pada Kuartal I/2021 dan fasilitas manufaktur dan mesin di Chennai pada Kuartal II/2022.
Perusahaan melaporkan penjualan mobil populer seperti Ford EcoSport saja masih mencetak kerugian yang tak terduga. Ford mengakumulasikan kerugian operasional lebih dari USD2 miliar atau sekitar Rp28,4 triliun selama 10 tahun terakhir dan penurunan aset non-operasional senilai USD0,8 miliar pada 2019.
Sementara itu, Ford akan terus memberikan dukungan suku cadang, servis, dan garansi yang berkelanjutan kepada pelanggan yang sudah ada. Sekitar 4.000 karyawan pun diperkirakan terkena dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
(nng)