Salip China, Ini Negara Penghasil Emas Terbesar Dunia

Selasa, 14 September 2021 - 19:48 WIB
loading...
A A A
"Di Australia sebagian besar pertambangan emas memiliki skala kecil, berbeda dengan tambang-tambang emas di negara seperti Amerika Serikat," kata Dr. Close. "Ini yang membuat produksi lebih bervariasi," ungkapnya.

Emas sudah lama dikenal sebagai aset yang paling aman untuk disimpan. Pada umumnya harga emas akan meningkat ketika tidak adanya stabilitas politik dan ekonomi di sebuah negara atau secara keseluruhan di dunia.

"Emas adalah investasi paling aman bagi siapa saja di saat-saat yang sulit, di tengah berbagai kesulitan," kata Direktur Eksekutif The Perth Mint Richard Hayes. "Di tengah situasi Covid-19, dan berbagai masalah yang kita hadapi, permintaan akan emas dan perak melambung tinggi," kata dia.



Namun terkadang situasi tidak sama. Harga emas dunia turun ketika pandemi Covid-19 mulai pertama kali terjadi di awal 2020. "Reaksi dunia ketika itu sangat negatif, dengan harga emas dunia di bulan Maret 2020 turun 11 persen," kata Direktur Penelitian Komoditi Tambang dan Energi dari Commonwealth Bank Australia Vivek Dhar.

"Ketika itu pasar mencari tempat yang aman, yakni membeli dolar Amerika Serikat," ujarnya. Enam bulan kemudian harga emas mencapai titik tertinggi. "Kita memang melihat adanya tren naik turun karena sampai bulan Agustus tahun lalu, kita melihat harga emas terus naik dan pernah melampaui harga ASD2.000 per ons," kata dia.

Sekarang harganya turun dan diperjualbelikan sekitar harga ASD1.800 per ons. "Jadi jelas sudah naik antara 20 sampai 25 persen dibandingkan dua tahun lalu," kata Dhar.
(nng)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1890 seconds (0.1#10.140)