Salip China, Ini Negara Penghasil Emas Terbesar Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - China kini tak lagi menjadi negara penghasil emas terbesar di dunia. Dilansir dari ABCNews Selasa (14/9) kini peringkat pertama penghasil emas terbesar di dunia diduduki Australia. Meski begitu, peringkat tersebut bisa saja hanya bersifat sementara.
Hal itu merupakan kabar baik perusahaan tambang emas Red5 yang sedang meningkatkan usaha untuk mulai menggali emas di lokasi King of the Hill di negara bagian Australia Barat.
"Kami sudah memulai pembangunan fasilitas di bulan Oktober 2020 dan bila sesuai rencana, emas pertama ditambang dalam waktu 7-8 bulan," kata Direktur Pelaksana Red5 Mark Williams.
Perusahaan tersebut membeli tambang emas empat tahun lalu. Kegiatan produksi dilakukan di masa yang tepat dengan harga emas dunia sekarang ASD1800 per satu ons.
Sebagai informasi, China sudah menjadi penghasil emas terbesar di dunia sejak 2007 dan Australia berada di tempat kedua selama 10 tahun terakhir. Berdasarkan laporan Surbiton Associates, China memproduksi 153 ton emas di enam bulan pertama tahun 2021 sementara Australia memproduksi 157 ton.
"Ini pertama kalinya terjadi (Australia melampaui produksi China)," kata Direktur Surbiton Associates Sandra Close.
Dia mengungkapkan alasan mengapa produksi emas China menurun sehingga kalan dengan Australia. Menurutnya China mengalami beberapa masalah seperti beberapa pekerja tambang tewas dan sedang diselidiki.
"Mari kita lihat apa yang terjadi dengan produksi emas dalam enam bulan ke depan baik di Australia dan di China," jelasnya.
Dalam dua tahun terakhir, produksi emas Australia memang terus meningkat. Di tahun 2019-2020 sekitar 328 ton emas berhasil ditambang di Australia dengan jumlah produksi tertinggi dalam satu tahun. Tahun lalu mencatatkan produksi 321 ton dengan jumlah produksi terbesar kedua dunia.
Hal itu merupakan kabar baik perusahaan tambang emas Red5 yang sedang meningkatkan usaha untuk mulai menggali emas di lokasi King of the Hill di negara bagian Australia Barat.
"Kami sudah memulai pembangunan fasilitas di bulan Oktober 2020 dan bila sesuai rencana, emas pertama ditambang dalam waktu 7-8 bulan," kata Direktur Pelaksana Red5 Mark Williams.
Perusahaan tersebut membeli tambang emas empat tahun lalu. Kegiatan produksi dilakukan di masa yang tepat dengan harga emas dunia sekarang ASD1800 per satu ons.
Sebagai informasi, China sudah menjadi penghasil emas terbesar di dunia sejak 2007 dan Australia berada di tempat kedua selama 10 tahun terakhir. Berdasarkan laporan Surbiton Associates, China memproduksi 153 ton emas di enam bulan pertama tahun 2021 sementara Australia memproduksi 157 ton.
"Ini pertama kalinya terjadi (Australia melampaui produksi China)," kata Direktur Surbiton Associates Sandra Close.
Dia mengungkapkan alasan mengapa produksi emas China menurun sehingga kalan dengan Australia. Menurutnya China mengalami beberapa masalah seperti beberapa pekerja tambang tewas dan sedang diselidiki.
"Mari kita lihat apa yang terjadi dengan produksi emas dalam enam bulan ke depan baik di Australia dan di China," jelasnya.
Dalam dua tahun terakhir, produksi emas Australia memang terus meningkat. Di tahun 2019-2020 sekitar 328 ton emas berhasil ditambang di Australia dengan jumlah produksi tertinggi dalam satu tahun. Tahun lalu mencatatkan produksi 321 ton dengan jumlah produksi terbesar kedua dunia.