Evergrande Terlilit Utang Rp4.270 Triliun, Adakah Imbasnya ke Sektor Properti RI?

Rabu, 22 September 2021 - 10:14 WIB
loading...
Evergrande Terlilit...
Belakangan ini publik pasar modal dihebohkan dengan isu krisis keuangan grup properti terbesar kedua di China, Evergrande yang memiliki total utang Rp4.270 Triliun. Apakah ada efeknya buat industri properti di Tanah Air. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Belakangan ini publik pasar modal dihebohkan dengan isu krisis keuangan grup properti terbesar kedua di China , Evergrande yang memiliki total utang mencapai USD300 miliar atau setara Rp4.270 Triliun. Jumlah utang tersebut mencapai setidaknya 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pemerintah China yang sedikit-banyak relatif menghasilkan beban keuangan negara.

Sejumlah analis luar membaca ada 4 kemungkinan ke depannya terkait nasib korporasi tersebut yaitu, (1) bangkrut, (2) berhenti sementara, (3) buy-out (pelepasan aset yang dimiliki/pengambilalihan), atau (4) bailout (ditalangi oleh pemerintah).



Senior Technical Analyst PT Henan Putihrai Sekuritas, Lisa C. Suryanata membaca, persoalan Evergrande tidak serta-merta berdampak langsung terhadap sektor properti dan permodalan properti di Indonesia. Dirinya mencermati pemerintah China bisa melakukan bailout untuk mengatasi masalah tersebut.

"Meski utangnya itu sendiri mencapai 2 persen dari PDB China, kemungkinan akan menghasilkan beban keuangan China, tapi tampaknya pemerintah China sudah lebih gercep dan gesit untuk menyuntikkan likuiditas di pasar properti dan dampaknya di perusahaan properti di Indonesia tidak ada, karena Evergrande tidak punya properti di Indonesia," kata Lisa..

Lisa memandang justru sektor properti di pasar modal Indonesia telah mengalami kenaikan imbas pelonggaran pembatasan mobilitas. Sementara pelemahan yang terjadi, menurutnya hanya bentuk koreksi wajar yang biasanya hadir akibat aksi jual.

"Sebenarnya tren saham properti di Indonesia sudah menunjukkan kenaikan, dan penurunannya di saham-saham properti kita adalah efek umum saja, karena semua sektor hari ini belakangan sudah mulai menunjukkan pelemahan, dan saham-saham properti kemarin-kemarin sudah mulai naik, jadi ini sangat normal," lanjutnya.



Menurutnya, sentimen domestik dapat memacu peningkatan properti di Tanah Air sejalan dengan aturan baru anak di bawah 12 tahun boleh masuk ke dalam pusat perbelanjaan.

"Tentunya akan menambah jumlah kunjungan ke pusat perbelanjaan, objek wisata, nah peningkatan mobiliti akan dibarengi dengan peningkatan konsumsi, di mana itu adalah hal yang baik untuk ekonomi secara umum," tuturnya sembari berharap bahwa kabar Evergrande dapat cepat berlalu.

Jika koreksi terjadi di titik yang wajar, Lisa meyakini hal itu sebagai peluang investor untuk masuk (net-buy) di emiten-emiten yang baik secara fundamental.

"Properti di Indonesia masih baik-baik saja dan secara teknikal, ini bisa kita pakai sebagai kesempatan buy on weakness di beberapa saham," tandasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
China Ancam Perusahaan...
China Ancam Perusahaan Korea yang Kirim Produk Tanah Jarang ke AS
Perusahaan Tambang Wanti-wanti...
Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang
Impor Batu Bara China...
Impor Batu Bara China dari Rusia Melesat 6% pada Maret, Indonesia Turun Tajam
Trump Tiba-tiba Bersikap...
Trump Tiba-tiba Bersikap Baik ke China, Iming-iming Turunkan Tarif Impor
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
Batasi Impor Baja Murah...
Batasi Impor Baja Murah dari China, India Kenakan Tarif 12%
China Lancarkan Serangan...
China Lancarkan Serangan ke AS, Swasta Jadi Korban Perang Tarif
Bos Raksasa Minuman...
Bos Raksasa Minuman Jepang: Tarif Trump Seret Dunia ke Jurang Resesi
China Tiba-tiba Ngamuk,...
China Tiba-tiba Ngamuk, Beri Peringatan Keras ke 3 Negara Asia Ini
Rekomendasi
Marine Digital Summit...
Marine Digital Summit 2025 IKA ITS Dorong Otomatisasi dan Pacu Pertumbuhan
Gelar Halalbihalal,...
Gelar Halalbihalal, IKAPI Tekankan Pentingnya Kebersamaan dan Solidaritas Anggota
AI hingga Model Bisnis...
AI hingga Model Bisnis Baru Jadi Tantangan Pers Digital
Berita Terkini
Borong Employee Experience...
Borong Employee Experience Awards 2025, Bukti Komitmen Tim Human Capital ACC
22 menit yang lalu
Mengajak Pelanggan Mengimbangi...
Mengajak Pelanggan Mengimbangi 4.000 Ton Emisi CO2 Melawan Perubahan Iklim
40 menit yang lalu
China Ancam Perusahaan...
China Ancam Perusahaan Korea yang Kirim Produk Tanah Jarang ke AS
1 jam yang lalu
Boikot Produk Terafiliasi...
Boikot Produk Terafiliasi Israel Meluas, Apa Efeknya buat Ekonomi?
2 jam yang lalu
Dorong Ekonomi Syariah,...
Dorong Ekonomi Syariah, Global Islamic Finance Summit 2025 Siap Digelar
2 jam yang lalu
LG Mundur dari Proyek...
LG Mundur dari Proyek Baterai EV, Kadin Tepis RI Tak Menarik Bagi Investor
2 jam yang lalu
Infografis
Peralatan Militer dari...
Peralatan Militer dari Berbagai Pangkalan AS Dikirim ke Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved