Menilik Prospek Bisnis Kawasan Sekitar Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) hingga September 2021 telah mencapai 78,65%. Sesuai dengan rencana pengembangan moda transportasi modern, saat ini Kereta Cepat Jakarta-Bandung dilengkapi dengan teknologi terbaru.
Dengan moda transportasi ini, jarak tempuh Jakarta-Bandung hanya sekitar 46 menit dengan kecepatan 350km/jam. Rencananya, KCJB dengan 142,3 km di sepanjang jalurnya akan dibangun 4 stasiun pemberhentian, yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini dan Stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat.
Prospek pembangunan KCJB yang menelan dana Rp114 triliun ini sudah pasti memberi dampak pada area sekitar stasiun. Hal itu dikonfirmasi oleh General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya yang beberapa waktu lalu mengatakan di sekitar stasiun akan dibangun fasilitas untuk pengunjung.
"Setiap stasiun pemberhentian KCJB akan dirancang dengan perpaduan modern-kultural dengan fasilitas yang dapat membuat pengunjung betah berlama-lama," kata Mirza, dikutip Rabu (22/9/2021).
Sebagai stasiun pemberangkatan awal, Stasiun Halim dilengkapi sejumlah fasilitas seperti sistem ticketing cashless, area VIP, area khusus disabilitas, area komersil, lounge, concierge, dan area parkir yang terintegrasi.
Adapun di area terdekat Stasiun Halim, Synthesis Development tengah mengembangkan produk hunian rumah tapak terbaru bertajuk Synthesis Huis di kawasan TB Simatupang, yang akan segera diluncurkan awal Oktober 2021.
Stasiun Halim akan dibangun di dalam kawasan Halim Perdanakusuma, menjadikan salah satu strong point kemudahan akses transportasi yang dapat dinikmati oleh pemilik unit Synthesis Huis.
Selain itu, penggunaan moda transportasi busway TransJakarta dapat diakses hanya dengan berjalan kaki karena lokasi halte berada di dalam area kawasan perumahan.
Kemudian untuk Stasiun Tegalluar yang merupakan pemberhentian akhir KCJB, terdapat fasilitas komersial, transit-Hub yang terintegrasi dengan Bus Rapid Transit (BRT) dan taksi.
Diketahui baru-baru ini KCJB menambah rangkaian pemberhentian di Stasiun Padalarang. Rencana pembangunan Transit Oriented Development (TOD) kereta cepat di kawasan Walini, Kabupaten Bandung Barat (KBB), juga sedang dievaluasi.
Para pengunjung juga akan dibuat betah dengan diterapkannya area semi terbuka di setiap sudut stasiun. Stasiun Tegalluar memiliki akses yang dekat menuju exit tol Padaleunyi KM 152.
Dengan diterapkannya konsep TOD, penumpang dapat menuju pusat Kota Bandung, bahkan bandara hanya dalam waktu 30 menit. Selain itu, penumpang juga bisa menuju wilayah Soreang hanya dalam waktu 25 menit.
Dengan moda transportasi ini, jarak tempuh Jakarta-Bandung hanya sekitar 46 menit dengan kecepatan 350km/jam. Rencananya, KCJB dengan 142,3 km di sepanjang jalurnya akan dibangun 4 stasiun pemberhentian, yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini dan Stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat.
Prospek pembangunan KCJB yang menelan dana Rp114 triliun ini sudah pasti memberi dampak pada area sekitar stasiun. Hal itu dikonfirmasi oleh General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya yang beberapa waktu lalu mengatakan di sekitar stasiun akan dibangun fasilitas untuk pengunjung.
"Setiap stasiun pemberhentian KCJB akan dirancang dengan perpaduan modern-kultural dengan fasilitas yang dapat membuat pengunjung betah berlama-lama," kata Mirza, dikutip Rabu (22/9/2021).
Sebagai stasiun pemberangkatan awal, Stasiun Halim dilengkapi sejumlah fasilitas seperti sistem ticketing cashless, area VIP, area khusus disabilitas, area komersil, lounge, concierge, dan area parkir yang terintegrasi.
Adapun di area terdekat Stasiun Halim, Synthesis Development tengah mengembangkan produk hunian rumah tapak terbaru bertajuk Synthesis Huis di kawasan TB Simatupang, yang akan segera diluncurkan awal Oktober 2021.
Stasiun Halim akan dibangun di dalam kawasan Halim Perdanakusuma, menjadikan salah satu strong point kemudahan akses transportasi yang dapat dinikmati oleh pemilik unit Synthesis Huis.
Selain itu, penggunaan moda transportasi busway TransJakarta dapat diakses hanya dengan berjalan kaki karena lokasi halte berada di dalam area kawasan perumahan.
Kemudian untuk Stasiun Tegalluar yang merupakan pemberhentian akhir KCJB, terdapat fasilitas komersial, transit-Hub yang terintegrasi dengan Bus Rapid Transit (BRT) dan taksi.
Diketahui baru-baru ini KCJB menambah rangkaian pemberhentian di Stasiun Padalarang. Rencana pembangunan Transit Oriented Development (TOD) kereta cepat di kawasan Walini, Kabupaten Bandung Barat (KBB), juga sedang dievaluasi.
Para pengunjung juga akan dibuat betah dengan diterapkannya area semi terbuka di setiap sudut stasiun. Stasiun Tegalluar memiliki akses yang dekat menuju exit tol Padaleunyi KM 152.
Dengan diterapkannya konsep TOD, penumpang dapat menuju pusat Kota Bandung, bahkan bandara hanya dalam waktu 30 menit. Selain itu, penumpang juga bisa menuju wilayah Soreang hanya dalam waktu 25 menit.
(ind)