Mendorong Industri Tekstil Tanah Air Mengedepankan Bisnis Berkelanjutan

Sabtu, 25 September 2021 - 20:12 WIB
loading...
Mendorong Industri Tekstil Tanah Air Mengedepankan Bisnis Berkelanjutan
CCI Indonesia mendorong industri tekstil Tanah Air untuk mengedepankan keberlanjutan. Dimana semakin banyak perusahaan-perusahaan besar global mulai tertarik dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Saat ini, semakin banyak perusahaan-perusahaan besar global mulai tertarik dengan apa disebut Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan bagaimana mereka dapat berkontribusi. Karena itu Cotton Council International (CCI) Indonesia mendorong industri tekstil Tanah Air untuk mengedepankan keberlanjutan.

"CCI hadir untuk memberikan dukungan, khususnya untuk pelaku bisnis di industri tekstil, guna melakukan transformasi industri dengan mengadaptasi tuntutan konsumen terkait produk tekstil yang mengedepankan keberlanjutan, transparansi serta ketertelusuran," ujar Anh Dung (Andy) Do selaku perwakilan CCI.



Sebagai informasi CCI Indonesia, sendiri merupakan asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas Amerika Serikat (AS) dan produk kapas manufaktur di seluruh dunia dengan merek dagang Cotton USA. Mengedukasi pentingnya bisnis berkelanjutan, CCI kembali mengadakan seminar online untuk kelima kalinya guna mendorong transformasi industri tekstil.

Konferensi virtual bertemakan “Sustainability and Transparency You Can Trust” ini diadakan pada hari Kamis, 23 September 2021 secara virtual. Seminar ini turut dihadiri oleh Dr. Anh Dung (Andy) Do selaku perwakilan CCI di Indonesia; Michael F. Kleine selaku Wakil Kepala Misi, Kedutaan Besar Amerika; Steve Dyer selaku Global Head of Marketing.

Selanjutnya Louis Dreyfus Company; Ricky Clarke selaku Chairman dari CCI; Bruce Atherley selaku Executive Director dari CCI; Andrew Winston selaku Konsultan Bisnis & Pendiri Winston Eco-strategies; Joe Little selaku Head of Technical: Fabric, Colour, Sustainability & Garment Technology, Tesco PLC dan masih banyak lagi ahli industri lainnya yang akan mengisi sesi breakout di acara ini.

“Melalui acara ini, CCI ingin memberikan informasi yang dapat membantu para mitra kami dalam menjalankan bisnis berkelanjutan, salah satunya melalui inisiatif industri kapas AS seperti U.S. Cotton Trust Protocol. Ini merupakan bukti nyata dari komitmen CCI untuk bekerjasama dan berkolaborasi dengan para pelaku dan pakar industri untuk memajukan industri tekstil tanah air,” tambah Andy Do.

U.S. Cotton Trust Protocol adalah program industri kapas AS yang menetapkan standar baru untuk kapas yang ditanam secara berkelanjutan. Program ini membawa tujuan dan pengukuran yang dapat diukur dan diverifikasi untuk produksi kapas berkelanjutan dan mendorong peningkatan dalam metrik keberlanjutan utama.

Dengan bergabung dengan program ini, anggota dapat membuktikan, mengukur, dan memverifikasi bahwa mereka membeli serat yang diproduksi secara berkelanjutan dan berkualitas, dan bahwa rantai pasokan dari lapangan ke pabrik bebas dari risiko lingkungan dan sosial.

Hal ini telah dibuktikan melalui melalui Field to Market, diukur dengan Fieldprint Calculator, dan diverifikasi dengan Control Union Certifications yang dilengkapi dengan teknologi terbaik.

Di sisi lain, acara ini juga bertujuan untuk membuat para pelaku industri tanah air lebih mengetahui manfaat menjadi anggota Cotton USA Licensing Program dan menggunakan label Cotton USA. Lebih 3,8 miliar produk telah dengan bangga membawa nama Cotton USA sejak 1989.

Saat ini, ada lebih dari 40 perusahaan dari berbagai sektor seperti spinning mills, fabric producers, garment manufacturer dan local brands yang menjadi CUSA licensees di Indonesia.

Label Cotton USA adalah tanda kepercayaan dan kualitas yang kuat bagi konsumen. Label Cotton USA dapat untuk digunakan pada produk yang terbuat lebih dari 50% kapas AS. Nyatanya, hasil penelitian mengenai hang tag menunjukkan bahwa label Cotton USA lebih diminati daripada tag “100% katun".

Ada juga program lisensi Cotton USA yang mengizinkan pemegang lisensi dapat menggunakan label Cotton USA untuk menyoroti produk kapas A.S. dalam seluruh rantai pasokan dan ritel. Untuk memenuhi syarat sebagai pemegang lisensi Cotton USA, seluruh pemegang lisensi (pabrik, produsen, penjual grosir, perusahaan pemasokan, merek, dan/atau penjual ritel) wajib menggunakan lebih dari 50% kapas A.S. dalam produknya (garmen, produk tekstil rumah, dan non-tenun).



Melalui program lisensi ini, Cotton USA mendukung mitra dengan beragam layanan bernilai tambah seperti Cotton USA Solutions - lima program pengembangan bisnis untuk meningkatkan keahlian sudah diberikan pada lebih dari 1.500 pabrik di 50 pabrik negara.

Lima program yang diterapkan gratis untuk pemegang lisensi Cotton USA dan anggota U.S. Cotton Trust Protocol meliputi Mill Exchange Program, Mill Mastery Course, 1 to 1 Mill Consults, Technical Seminar dan Mill Studies.

Konferensi virtual Cotton Day 2021 “Sustainability and Transparency You Can Trust” dihadiri oleh lebih dari 200 peserta.

"Cotton USA selalu berkomitmen untuk meningkatkan perhatian publik terhadap pentingnya kapas berkualitas tinggi yang sudah digunakan sebagai material dasar pembuatan bahan dari berbagai merek fashion internasional di dunia, termasuk di Indonesia,” tutup Andy Do.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1132 seconds (0.1#10.140)