Archi Indonesia Garap Potensi Energi Geothermal di Sulawesi Utara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Emiten penghasil emas murni, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menggandeng pengembang pembangkit listrik energi panas bumi (geothermal), Ormat Technologies Inc (ORA) menggarap potensi energi geothermal di wilayah Bitung, Sulawesi Utara.
Kedua perusahaan mengumumkan penandatanganan perjanjian untuk membentuk Perusahaan Patungan atau Joint Venture (JV) yang diberi nama PT Toka Tindung Geothermal (TTG).
Perusahaan Patungan ini dibentuk untuk mengeksplorasi potensi dari prospek energi geothermal di wilayah Bitung, Sulawesi Utara, terutamanya di area konsesi tambang emas Toka Tindung. Hal ini juga sejalan dengan target Pemerintah untuk mengembangkan pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan.
Komposisi kepemilikan dari TTG, berdasarkan penyelesaian beberapa persyaratan yang tertuang di Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL), adalah 75% kepemilikan oleh Ormat, dan sisanya 25% kepemilikan oleh Archi.
Direktur Utama Archi Ken Crichton mengatakan perusahaan sangat bangga menjadi bagian dari proyek geothermal nasional, dimana hal ini sesuai dengan komitmen Archi untuk mendukung lingkungan yang berkelanjutan melalui sumber energi terbarukan.
“Kami sangat gembira dengan penandatanganan kerja sama ini dimana kami memasuki babak dan mencapai milestone baru untuk perusahaan kami,” kata Ken Crichton dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Senin (27/9/2021).
Sebagai informasi, Toka Tindung Geothermal memiliki tujuan untuk mengembangkan proyek pembangkit listrik geothermal di area konsesi tambang Toka Tindung secara eksklusif. Ormat akan melaksanakan program pengeboran eksplorasi Klabat Wineru di Provinsi Sulawesi Utara, dan termasuk pengembangan program pengeboran rancangan, rekayasa, pengadaan, pembiayaan, konstruksi, pengujian, komisioning, kepemilikan, pengelolaan, pengoperasian dan pemeliharaan Fasilitas Geothermal.
Sementara itu, Chief Executive Officer Ormat Doron Blachar menambahkan perjanjian kerja sama dengan Archi merupakan kemitraan ketiga Ormat di Indonesia. Hal tersebut mampu mempercepat upaya serta menambah kepercayaan perusahaan untuk mengembangkan pertumbuhan bisnis di Indonesia serta memberikan energi bersih yang terbarukan kepada masyarakat Indonesia.
“Ormat berkomitmen untuk mengeksplorasi dan mengembangkan sumber daya geothermal di seluruh dunia, dan aktivitas kami di Indonesia, yang merupakan pasar yang menarik dengan sumber daya yang signifikan dan dukungan pemerintah yang kuat, akan membantu kami untuk mencapai rencana pertumbuhan kami,” tambahnya.
Kedua perusahaan mengumumkan penandatanganan perjanjian untuk membentuk Perusahaan Patungan atau Joint Venture (JV) yang diberi nama PT Toka Tindung Geothermal (TTG).
Perusahaan Patungan ini dibentuk untuk mengeksplorasi potensi dari prospek energi geothermal di wilayah Bitung, Sulawesi Utara, terutamanya di area konsesi tambang emas Toka Tindung. Hal ini juga sejalan dengan target Pemerintah untuk mengembangkan pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan.
Komposisi kepemilikan dari TTG, berdasarkan penyelesaian beberapa persyaratan yang tertuang di Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL), adalah 75% kepemilikan oleh Ormat, dan sisanya 25% kepemilikan oleh Archi.
Direktur Utama Archi Ken Crichton mengatakan perusahaan sangat bangga menjadi bagian dari proyek geothermal nasional, dimana hal ini sesuai dengan komitmen Archi untuk mendukung lingkungan yang berkelanjutan melalui sumber energi terbarukan.
“Kami sangat gembira dengan penandatanganan kerja sama ini dimana kami memasuki babak dan mencapai milestone baru untuk perusahaan kami,” kata Ken Crichton dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Senin (27/9/2021).
Sebagai informasi, Toka Tindung Geothermal memiliki tujuan untuk mengembangkan proyek pembangkit listrik geothermal di area konsesi tambang Toka Tindung secara eksklusif. Ormat akan melaksanakan program pengeboran eksplorasi Klabat Wineru di Provinsi Sulawesi Utara, dan termasuk pengembangan program pengeboran rancangan, rekayasa, pengadaan, pembiayaan, konstruksi, pengujian, komisioning, kepemilikan, pengelolaan, pengoperasian dan pemeliharaan Fasilitas Geothermal.
Sementara itu, Chief Executive Officer Ormat Doron Blachar menambahkan perjanjian kerja sama dengan Archi merupakan kemitraan ketiga Ormat di Indonesia. Hal tersebut mampu mempercepat upaya serta menambah kepercayaan perusahaan untuk mengembangkan pertumbuhan bisnis di Indonesia serta memberikan energi bersih yang terbarukan kepada masyarakat Indonesia.
“Ormat berkomitmen untuk mengeksplorasi dan mengembangkan sumber daya geothermal di seluruh dunia, dan aktivitas kami di Indonesia, yang merupakan pasar yang menarik dengan sumber daya yang signifikan dan dukungan pemerintah yang kuat, akan membantu kami untuk mencapai rencana pertumbuhan kami,” tambahnya.
(dar)