Mentan Panen Jagung di Grobogan, Tahun Ini Diperkirakan Over Stok 2,85 juta Ton
loading...
A
A
A
Menurutnya, ketersediaan jagung dalam negeri dipastikan aman. Sebab jagung merupakan komoditas yang mudah ditanam di seluruh daerah Indonesia. Terkait polemik data jagung, mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini menjamin validitas data yang digunakan Kementan. Pasalnya dihasilkan mulai dari proses standing crop, pemantauan melalui agriculture war room (AWR) atau melalui satelit dan berdasarkan laporan pemerintah daerah serta data telah disinkronkan dengan BPS.
(Baca juga:Ulu Ere dan Sinoa Berpotensi Panen 63.040 Ton Jagung)
“Karena itu, saya perintahkan para Dirjen untuk turun lakukan validasi, terbukti hasilnya jagung kita ada. Bahwa kemudian ada kenaikan harga, itu lain persoalan. Sekali-sekali petani jagung menikmati untung. Oleh karena itu, saya bahagia sekali hari ini dan saya yakin Presiden Jokowi sangat memperhatikan pertanian. Menangani pertanian tidak boleh ada kepura-puraan, bahwa kemudian ada fluktuasi harga itu bagian lain yang harus kita tangani secara bersama-sama,” tegas SYL.
Lebih lanjut SYL menegaskan pihaknya terus menggenjot produksi jagung khususnya untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak secara nasional. Ia meminta agar semua pihak termasuk perusahaan pakan untuk melakukan penyerapan jagung dari petani lokal secara maksimal.
“Yang lebih penting lagi adalah penangangan pascapanen yang optimal agar jagung petani dapat terserap dengan harga yang bagus. Penanganan pascapanen pun penting agar petani cepat melakukan penanaman kembali, lahan tidak boleh kita biar menganggur. Justru lahan jagung harus semakin bertambah dan produktivitasnya pun naik,” tuturnya.
(Baca juga:Harga Pakan Ternak Meroket Padahal Stok Jagung Surplus, Kok Bisa?)
Syahrul minta petani agar menggunakan dana KUR agar usaha pertanian khususnya jagung terus berjalan semakin maju. “Kita tanam bersama-sama semaksimal mungkin. Kebijakan Bapak Presiden menyediakan KUR sangat bagus, untuk sektor pertanian kita gunakan KUR Rp55 triliun dimana kredit macetnya hanya 0,003%. Saya ajak semua pemerintah daerah untuk gunakan KUR,” pinta SYL.
Berdasarkan pantauan pada minggu IV (20 September 2021), stok jagung nasional mencapai 2,85 juta ton. Stok tersebut tersebar, dengan rincian 856.897 ton (31%) berada di pabrik pakan, 744.250 ton (27%) di pengepul, 423.502 ton (15%) di agen, 288.305 ton (11%) di pengecer, 276.300 ton (10%) di usaha lain atau pakan mandiri dan sisanya 6% berada di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain.
(Baca juga:Ulu Ere dan Sinoa Berpotensi Panen 63.040 Ton Jagung)
“Karena itu, saya perintahkan para Dirjen untuk turun lakukan validasi, terbukti hasilnya jagung kita ada. Bahwa kemudian ada kenaikan harga, itu lain persoalan. Sekali-sekali petani jagung menikmati untung. Oleh karena itu, saya bahagia sekali hari ini dan saya yakin Presiden Jokowi sangat memperhatikan pertanian. Menangani pertanian tidak boleh ada kepura-puraan, bahwa kemudian ada fluktuasi harga itu bagian lain yang harus kita tangani secara bersama-sama,” tegas SYL.
Lebih lanjut SYL menegaskan pihaknya terus menggenjot produksi jagung khususnya untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak secara nasional. Ia meminta agar semua pihak termasuk perusahaan pakan untuk melakukan penyerapan jagung dari petani lokal secara maksimal.
“Yang lebih penting lagi adalah penangangan pascapanen yang optimal agar jagung petani dapat terserap dengan harga yang bagus. Penanganan pascapanen pun penting agar petani cepat melakukan penanaman kembali, lahan tidak boleh kita biar menganggur. Justru lahan jagung harus semakin bertambah dan produktivitasnya pun naik,” tuturnya.
(Baca juga:Harga Pakan Ternak Meroket Padahal Stok Jagung Surplus, Kok Bisa?)
Syahrul minta petani agar menggunakan dana KUR agar usaha pertanian khususnya jagung terus berjalan semakin maju. “Kita tanam bersama-sama semaksimal mungkin. Kebijakan Bapak Presiden menyediakan KUR sangat bagus, untuk sektor pertanian kita gunakan KUR Rp55 triliun dimana kredit macetnya hanya 0,003%. Saya ajak semua pemerintah daerah untuk gunakan KUR,” pinta SYL.
Berdasarkan pantauan pada minggu IV (20 September 2021), stok jagung nasional mencapai 2,85 juta ton. Stok tersebut tersebar, dengan rincian 856.897 ton (31%) berada di pabrik pakan, 744.250 ton (27%) di pengepul, 423.502 ton (15%) di agen, 288.305 ton (11%) di pengecer, 276.300 ton (10%) di usaha lain atau pakan mandiri dan sisanya 6% berada di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain.
(dar)