Pupuk Kaltim Sambut Arahan Erick Thohir Garap Pasar Non-subsidi

Senin, 04 Oktober 2021 - 13:02 WIB
loading...
Pupuk Kaltim Sambut...
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan arahan baru bagi PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) untuk merambah pasar pupuk non-subsidi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir memberikan arahan baru bagi PT Pupuk Kalimantan Timur ( Pupuk Kaltim ) untuk merambah pasar pupuk non-subsidi . Itu lantaran dinilai memiliki potensi pasar yang sangat besar.

Tercatat, market pupuk nonsubsidi terus meningkat hingga 53%. Kementerian BUMN pun meminta Pupuk Kaltim mengambil strategi besar dalam market non-subsidi tersebut.

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi turut menanggapi arahan tersebut dengan mengungkapkan kesiapan Pupuk Kaltim. Pihaknya siap mengikuti arahan pemegang saham terkait fokus perusahaan untuk menggarap peluang di pasar non-subsidi tersebut.

"Pupuk Kaltim memiliki fasilitas produksi yang sangat efisien dan berkapasitas yang besar. Jadi disamping kewajiban untuk memenuhi pupuk subsidi, kita juga siap untuk bersaing dan meningkatkan pangsa pasar pupuk nonsubsidi," ujar Rahmad, Senin (4/10/2021).



Bahkan, rencana tersebut tidak saja digarap perseroan di pasar domestik, namun ditargetkan hingga ke pangsa pasar di Asia Pasifik. Langkah itu didasari pada perkembangan dan kemajuan pertanian di Indonesia yang dinilai meningkat tajam.

"Sehingga kebutuhan pupuk menjadi semakin tinggi. Produksi pupuk non subsidi Pupuk Kaltim, khususnya pupuk Urea Daun Buah, menguasai market share yang sangat besar di Indonesia. Sementara pupuk NPK Pelangi menjadi idola petani dalam meningkatkan produksi pangan dan hortikultura serta perkebunan,” katanya.

Hingga 21 September 2021, untuk distribusi pupuk nonsubsidi dalam negeri, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 800.000 ton Urea Daun Buah atau 72% dari target 1,1 juta ton dan 120.000 ton NPK Pelangi atau 60% dari target 200.000 ton di 2021.

“Dengan jaringan distribusi dan penguasaan wilayah pemasaran, pupuk nonsubsidi Pupuk Kaltim yang memiliki kualitas prima dan berlabel SNI, selalu tersedia guna memenuhi kebutuhan petani dan meningkatkan hasil produksi pertanian di Indonesia,” tuturnya.

Pupuk Kaltim yang merupakan bagian dari Pupuk Indonesia Group, saat ini merupakan produsen Urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara dengan kapasitas produksi mencapai 3,43 juta ton per tahun.



Dengan besaran kapasitas tersebut, perusahaan menjadi salah satu dari lima besar produsen Urea terbesar di Asia Pasifik. Pada 2020, 72 persen dari volume penjualan Urea Pupuk Kaltim menyasar pasar non-subsidi domestik dan ekspor, dengan terlebih dahulu memastikan kebutuhan dalam negeri terpenuhi.

Untuk meningkatkan penggunaan pupuk non-subsidi dalam negeri, perusahaan menciptakan ekosistem yang membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani Indonesia melalui program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur). Melalui program tersebut, manajemen menggandeng berbagai stakeholders di industri pertanian, mulai dari petani, distributor pupuk dan pestisida, pemerintah daerah, offtaker, hingga lembaga keuangan dan asuransi.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1395 seconds (0.1#10.140)