Tidak Biasa, Jabar Mengalami Deflasi di Musim Ramadhan dan Lebaran

Selasa, 02 Juni 2020 - 16:13 WIB
loading...
Tidak Biasa, Jabar Mengalami Deflasi di Musim Ramadhan dan Lebaran
Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat Dody Herlando. Foto/Dok.BPS
A A A
BANDUNG - Selama periode Ramadhan dan Lebaran bulan Mei kemarin, Provinsi Jawa Barat mengalami deflasi sebesar 0,11%. Angka ini menjadi tidak biasa, lantaran biasanya Jabar mengalami inflasi cukup tinggi pada periode Ramadhan dan Lebaran.

Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat Dody Herlando mengatakan, Jawa Barat mengalami situasi yang tidak biasa, dimana harga komoditas secara umum mengalami penurunan. Biasanya, pada momen Ramadhan dan Lebaran, harga komoditas dan jasa lainnya cenderung naik.

"Dengan deflasi 0,11%, maka inflasi selama lima bulan hingga Mei sebesar 1,12%. Ada 4 kota yang alami deflasi, salah satunya yang terdalam Kota Bandung," kata Dody pada rilis bulanan BPS Jabar di Bandung, Selasa (2/6/2020).

Menurut dia, terjadinya deflasi pada Mei 2020 tak bisa dilepaskan dari kondisi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Sehingga menyebabkan permintaan rendah, karyawan banyak dirumahkan, kantor tutup. Kondisi ini menyebabkan demand berkurang.

Dari beberapa sektor pantauan inflasi, sektor makanan dan minuman menjadi komoditas yang memberi andil deflasi terbesar. Beberapa komoditas yang tercatat harganya sangat rendah saat Ramadhan kemarin misalnya telur, cabai merah, bawang putih, dan daging ayam.

"Porsi permintaan restoran berkurang untuk beberapa komoditas itu, jadi permintaan kurang," jelas Dody.

Turunnya harga komoditas, juga terpantau pada nilai tukar petani (NTP) periode Mei 2020 yang turun menjadi 103,21 dibandingkan NTP bulan sebelumnya di angka 105,22. Turunnya NTP menunjukan makin rendahnya harga harga komoditas pertanian.

"Ini musti menjadi perhatian pemerintah, karena Jabar masih mengandalkan pertanian. Apalagi sektor lain sedang melambat, seperti hotel dan pariwisata," imbuh dia.

Harga gabah juga terpantau turun. Di mana harga gabah kering panen (GKP) menjadi Rp4.487 per kg dan gabah kering giling (GKG) Rp5.202 per kg. Begitupun dengan harga beras ditingkat penggilingan yang juga turun. Misalnya beras medium turun menjadi Rp9.791 per kg.
(bon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1387 seconds (0.1#10.140)