Kekayaan Pendiri WhatsApp Kini Tembus Rp189,7 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kekayaan pendiri WhatsApp jika digabungkan mencapai belasan miliar dolar Amerika Serikat (AS). WhatsApp didirikan oleh Brian Atcon dan Jan Koum pada 2009.
Berdasarkan data Forbes, hingga April 2021, total kekayaan kedua pendiri WhatsApp menembus USD12,7 miliar dolar. Total kekayaan itu terdiri dari duit milik Brian Acton sebesar USD2,6 miliar atau setara Rp36,9 triliun (kurs Rp14.200). Sisanya sebesar USD10,1 miliar atau Rp143 triliun menjadi kepunyaan Jan Koum.
Mereka mendapatkan pundi-pundi kekayaan itu dari hasil jerih payah mengoprek-oprek layanan pesan singkat hingga menjadi sebuah aplikasi perpesanan yang sangat digemari pengguna ponsel cerdas. Ide pembentukan WhatsApp bermula saat Jan Koum menyadari potensi besar dari aplikasi App Store yang baru dirilis pada Juli 2008.
AppStore sendiri merupakan platform distribusi aplikasi untuk iOS yang dikembangkan dan dikelola Apple Inc, pembesut gadget dengan logo 'apel groak'. AppStore memungkinkan pengguna menjelajah dan mengunduh aplikasi yang dikembangkan dengan Apple iOS SDK.
Bermodal USD400 ribu, hasil tabungan selama bekerja di Yahoo, Jan bersama Brian membangun WhatsApp untuk bisa digunakan pengguna ponsel. Upayanya membuat WhatsApp menjadi layanan pesanan yang digemari dan dibutuhkan penuh dengan perjuangan.
Berbagai kegagalan kerap menghampiri mereka hingga hampir membuat Jan lempar handuk. Alih-alih menyerah, Jan bersama Brian terus memperjuangkan cita-citanya.
Hingga pada 2009 mereka sukses mengembangkan WhatsApp untuk aplikasi iOS dengan menggunakan nama WhatsApp Inc.
Berbagai fitur yang terus dikembangkan, mulai dari notifikasi, kemampuan mengirimkan gambar, video dll membuat WhatsApp kian populer di mata pengguna ponsel cerdas yang memang jumlahnya terus membengkak. Apalagi WhatsApp merupakan aplikasi yang "supel" atawa bisa masuk ke berbagai sistem ponsel, seperti IOS dan Android.
Per Februari 2013 pengguna aktif WhatsApp meledak di angka 200 juta. Jumlah itu terus menggelembung hingga dua kali lipat pada bulan Desember di tahun yang sama.
Berdasarkan data Forbes, hingga April 2021, total kekayaan kedua pendiri WhatsApp menembus USD12,7 miliar dolar. Total kekayaan itu terdiri dari duit milik Brian Acton sebesar USD2,6 miliar atau setara Rp36,9 triliun (kurs Rp14.200). Sisanya sebesar USD10,1 miliar atau Rp143 triliun menjadi kepunyaan Jan Koum.
Mereka mendapatkan pundi-pundi kekayaan itu dari hasil jerih payah mengoprek-oprek layanan pesan singkat hingga menjadi sebuah aplikasi perpesanan yang sangat digemari pengguna ponsel cerdas. Ide pembentukan WhatsApp bermula saat Jan Koum menyadari potensi besar dari aplikasi App Store yang baru dirilis pada Juli 2008.
AppStore sendiri merupakan platform distribusi aplikasi untuk iOS yang dikembangkan dan dikelola Apple Inc, pembesut gadget dengan logo 'apel groak'. AppStore memungkinkan pengguna menjelajah dan mengunduh aplikasi yang dikembangkan dengan Apple iOS SDK.
Bermodal USD400 ribu, hasil tabungan selama bekerja di Yahoo, Jan bersama Brian membangun WhatsApp untuk bisa digunakan pengguna ponsel. Upayanya membuat WhatsApp menjadi layanan pesanan yang digemari dan dibutuhkan penuh dengan perjuangan.
Berbagai kegagalan kerap menghampiri mereka hingga hampir membuat Jan lempar handuk. Alih-alih menyerah, Jan bersama Brian terus memperjuangkan cita-citanya.
Hingga pada 2009 mereka sukses mengembangkan WhatsApp untuk aplikasi iOS dengan menggunakan nama WhatsApp Inc.
Berbagai fitur yang terus dikembangkan, mulai dari notifikasi, kemampuan mengirimkan gambar, video dll membuat WhatsApp kian populer di mata pengguna ponsel cerdas yang memang jumlahnya terus membengkak. Apalagi WhatsApp merupakan aplikasi yang "supel" atawa bisa masuk ke berbagai sistem ponsel, seperti IOS dan Android.
Per Februari 2013 pengguna aktif WhatsApp meledak di angka 200 juta. Jumlah itu terus menggelembung hingga dua kali lipat pada bulan Desember di tahun yang sama.