Kedatangan TKA Diikuti Terbukanya Lapangan Kerja Bagi Tenaga Lokal

Selasa, 02 Juni 2020 - 13:53 WIB
loading...
Kedatangan TKA Diikuti...
Kedatangan TKA di Konawe, Sulawesi Tenggara diterangkan selalu diikuti dengan terbukanya lapangan kerja untuk lebih banyak lagi bagi pekerja lokal. Foto/Dok
A A A
KONAWE - Kawasan Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang menjadi fasilitas pengembangan, pengolahan dan pemurnian bijih nikel di Konawe, Sulawesi Tenggara ikut berperan dalam kemajuan dan pengembangan masyarakat sekitar. Sejak berdiri enam tahun lalu, VDNI memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan masyarakat setempat, terutama Desa Puurui, Kecamatan Morosi.

Sebagaimana yang diungkapkan Kepala Desa Puurui, Mahadi, 52 tahun, bahwa banyak masyarakat sekitar yang direkrut sebagai karyawan sehingga kehadiran industri tersebut membuka lapangan kerja kepada masyarakat yang sebelumnya bekerja tidak menentu. Dirinya pun tidak terlalu mempermasalahkan kedatangan tenaga kerja asing dari China, namun dengan catatan pemerintah mengatur protokol kesehatan yang ketat untuk penanganan corona.

Menurutnya, hubungan antara masyarakat dan pekerja asing selama ini terjalin dengan baik. Mahadi cukup menyayangkan adanya komentar-komentar miring tanpa mempertimbangkan kondisi perekonomian masyarakat setempat yang bergantung pada beroperasinya industri pengolahan nikel. "Selain itu, sejak adanya pandemi Covid-19, perusahaan memang membatasi kegiatan para tenaga kerja asing, tidak ada yang keluar," kata Mahadi dalam keterangan tertulis, Selasa (2/6/2020).

Pernyataan Mahadi itu pun diamini Jusman Usman (37), salah satu putra daerah yang kini bekerja di kawasan VDNI. Warga Kecamatan Besulutu yang sudah 5 tahun bekerja di PT OSS itu mengungkapkan bahwa sejak awal bekerja di kawasan industri tersebut, kedatangan TKA selalu diikuti dengan terbukanya lapangan kerja untuk lebih banyak lagi pekerja lokal.

"Untuk TKA datang itu kan khusus pembangunan smelter, saya rasa tidak akan bisa mereka kerjakan sendiri tanpa karyawan lokal, jadi harus berdampingan. Mereka datangnya 500 orang otomatis karyawan yang nanti direkrut akan banyak karena dari segi konstruksi, smelter itu rumit pembangunannya. Jadi pasti memerlukan tenaga kerja lokal," terang Jusman, yang sebelumnya berprofesi sebagai petani.

Selain Jusman, Isra (26), warga Kecamatan Bondoala, sempat dikirim ke China selama 1 tahun untuk memelajari proses peleburan nikel dan stainless steel. "TKA yang ada di sini terutama yang ahli-ahli sebenarnya mereka mau ngajarin kita bagaimana cara prosesnya. Kadang ada kendala bahasa tapi sekarang sedikit-sedikit belajar (bahasa China)," papar Isra.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat yang juga pengurus Masjid Babulhair di Kendari, Rustam (66) juga menyampaikan aspek protokol kesehatan para TKA amat penting bagi masyarakat. "Saya kira tidak ada masalah. Yang penting yang datang itu benar-benar bersih dari Covid-19. Kan sudah ada aturan di situ, untuk bisa karantina selama 14 hari," ucap Rustam.

"Tidak boleh jika tidak steril di Kendari. Jika sudah steril ngapain dilarang lagi kan membangun perekonomian di Sulawesi Tenggara kan. Yang jelas jika tidak ada investor, tidak akan berkembang daerah kami," lanjutnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tepati Janji, VDNI dan...
Tepati Janji, VDNI dan OSS Ngaku Rekrut 3.300 Tenaga Kerja Lokal di Konawe
Denger Nih Doel, Opung...
Denger Nih Doel, Opung Luhut Bilang TKA Masuk karena Kita Kurang Tukang Insinyur
Opung Luhut Sebut yang...
Opung Luhut Sebut yang Sebarin Disinformasi TKA China Hatinya Busuk
Dari Rencana 500, Sudah...
Dari Rencana 500, Sudah 261 TKA China yang Masuk Konawe
Percepatan Bangun Smelter,...
Percepatan Bangun Smelter, Kedatangan 500 TKA China Untungkan Daerah
Soal 500 TKA China,...
Soal 500 TKA China, Kemenko Maritim dan Investasi Kembali Buka Suara
Luhut Sebut Jumlah TKA...
Luhut Sebut Jumlah TKA China di Konawe Hanya 8%
Menko Luhut Sebut TKA...
Menko Luhut Sebut TKA China Akan Masuk Lagi ke Indonesia Bulan Juni
Akhirnya, Kemenaker...
Akhirnya, Kemenaker Tunda Kedatangan 500 TKA China ke Konawe
Rekomendasi
Hasil Final Liga Voli...
Hasil Final Liga Voli Putri Korsel: Red Sparks Takluk dari Pink Spiders, Megawati Cs Kena Comeback
Festival Balon Udara...
Festival Balon Udara Wonosobo, Tradisi Lebaran yang Jadi Daya Tarik Wisatawan
Volume Kendaraan di...
Volume Kendaraan di GT Kalikangkung Tembus 25.000 Kendaraan Malam Ini
Berita Terkini
Diskon Tarif Tol 20%...
Diskon Tarif Tol 20% Mulai Berlaku Kamis 3 April 2025, Catat Sampai Kapan!
4 jam yang lalu
Janji Manis Wamenaker,...
Janji Manis Wamenaker, Bakal Rekrut Kembali Korban PHK Sritex
5 jam yang lalu
Chandra Asri dan Glencore...
Chandra Asri dan Glencore Resmi Kuasai Kilang Shell Singapura Senilai Rp4,2 Triliun
7 jam yang lalu
Ikut Pertamina UMK Academy,...
Ikut Pertamina UMK Academy, Produk UMKM Bisa Go Global
7 jam yang lalu
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
8 jam yang lalu
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
8 jam yang lalu
Infografis
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS dengan Rudal Buatan Lokal
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved