UMKM Awas Terjebak! Ini Ciri-ciri Pinjol Ilegal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengingatkan, bagi para pengusaha kecil untuk mengetahui ciri-ciri pinjaman online (pinjol) ilegal agar tidak terjebak. Pelaku UMKM wajib teliti sebelum mengajukan pendanaan produktif, lantaran maraknya Pinjol Ilegal .
Pinjaman online ilegal sendiri masih menjadi suatu alternatif keuangan yang cukup menggiurkan bagi masyarakat. Terlebih di kondisi pandemi saat ini, cukup banyak orang yang membutuhkan dana secara cepat.
Cukup dengan menggunakan KTP untuk mencairkan pinjaman, tidak sedikit orang yang tergiur jasa pinjaman online. Adapun sejak tahun 2018 hingga Juli 2021, sebanyak 3.365 pinjaman online (pinjol) ilegal telah dihentikan operasionalnya oleh Satgas Waspada Investasi (SWI).
Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian Koperasi dan UKM @kemenkopukm, ada beberapa ciri jasa pinjaman online ilegal. Mulai dari tidak ada regulator khusus yang mengawasi, hingga menyelenggarakan kegiatan tanpa izin.
“Maraknya jasa pinjaman online (pinjol) memberikan manfaat yang sangat besar, terlebih bagi UMKM dalam mendapatkan pendanaan produktif dengat cepat dan singkat. Namun, #SobatKUKM perlu waspada, karena saat ini semakin banyak pinjol ilegal yang berusaha mengelabui masyarakat,” tulis Kementerian Koperasi dan UKM, Minggu (10/10/2021).
Berikut ciri-ciri jasa pinjaman online ilegal:
1. Tidak ada regulator khusus yang mengawasi.
2. Biaya/denda yang sangat besar dan tidak transparan.
3. Tidak tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Tidak ada standar pengalaman.
5. Tidak mengikuti tata cara penagihan yang beretika dan sesuai aturan.
6. Tidak memiliki asosiasi.
7. Lokasi kantor tidak jelas/ditutupi.
8. Tidak patuh pada aturan pusat data.
9. Peminjam memiliki risiko tinggi, terutama dalam penyalahgunaan dana.
10. Mengakses seluruh data pribadi dari handphone Anda.
11. Pengelola relatif tidak kompeten.
12. Seringkali tidak menanggapi pengaduan pengguna dengan baik.
13. Pengajuan relatif sangat mudah untuk menjebak.
14. Menyelenggarakan kegiatan tanpa izin.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
Pinjaman online ilegal sendiri masih menjadi suatu alternatif keuangan yang cukup menggiurkan bagi masyarakat. Terlebih di kondisi pandemi saat ini, cukup banyak orang yang membutuhkan dana secara cepat.
Cukup dengan menggunakan KTP untuk mencairkan pinjaman, tidak sedikit orang yang tergiur jasa pinjaman online. Adapun sejak tahun 2018 hingga Juli 2021, sebanyak 3.365 pinjaman online (pinjol) ilegal telah dihentikan operasionalnya oleh Satgas Waspada Investasi (SWI).
Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian Koperasi dan UKM @kemenkopukm, ada beberapa ciri jasa pinjaman online ilegal. Mulai dari tidak ada regulator khusus yang mengawasi, hingga menyelenggarakan kegiatan tanpa izin.
“Maraknya jasa pinjaman online (pinjol) memberikan manfaat yang sangat besar, terlebih bagi UMKM dalam mendapatkan pendanaan produktif dengat cepat dan singkat. Namun, #SobatKUKM perlu waspada, karena saat ini semakin banyak pinjol ilegal yang berusaha mengelabui masyarakat,” tulis Kementerian Koperasi dan UKM, Minggu (10/10/2021).
Berikut ciri-ciri jasa pinjaman online ilegal:
1. Tidak ada regulator khusus yang mengawasi.
2. Biaya/denda yang sangat besar dan tidak transparan.
3. Tidak tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Tidak ada standar pengalaman.
5. Tidak mengikuti tata cara penagihan yang beretika dan sesuai aturan.
6. Tidak memiliki asosiasi.
7. Lokasi kantor tidak jelas/ditutupi.
8. Tidak patuh pada aturan pusat data.
9. Peminjam memiliki risiko tinggi, terutama dalam penyalahgunaan dana.
10. Mengakses seluruh data pribadi dari handphone Anda.
11. Pengelola relatif tidak kompeten.
12. Seringkali tidak menanggapi pengaduan pengguna dengan baik.
13. Pengajuan relatif sangat mudah untuk menjebak.
14. Menyelenggarakan kegiatan tanpa izin.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
(akr)