Bali Dibuka, Wisata Nasional Kembali Berdaya

Senin, 11 Oktober 2021 - 07:51 WIB
loading...
A A A
Kendati demikian, Putu mewanti-wanti semua pihak agar tidak euforia akan wacana tersebut. Dia mengingatkan bahwa pandemi belum selesai sehingga masyarakat harus tetap waspada dan tidak lalai. Jika nantinya muncul kluster baru, bukan tidak mungkin penanganan Covid-19 akan semakin lama dan penutupan sementara kegiatan ekonomi masyarakat, terutama di sektor pariwisata, bisa kembali terjadi.

Baca juga: Balapan MotoGP Mandalika Akan Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata NTB

Dalam rangka menyambut turis asing, infrastruktur penunjang pun dipastikan sudah siap. Termasuk memastikan tempat usaha di Bali menerapkancleanliness health safety and environment sustainablity(CHSE). Putu menegaskan pihaknya memastikan setiap industri pariwisata, termasuk hotel, restoran, mall maupun tempat publik lainnya untuk lulus sertifikasi CHSE.

Terkait syarat masuk Bali, Putu menyebut turis asing harus bisa menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19, baik sebelum keberangkatan dari negara asal maupun setibanya di Bali. Tahapan berikutnya, wajib melakukan tes usap (swab test) saat mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Jika hasilnya positif, maka akan langsung dibawa ke rumah sakit. Sebaliknya, mereka akan menjalani karantina atau isolasi mandiri meski hasil tesnya negatif.

Selain Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, optimisme akan bangkitnya pariwisata Tanah Air juga disampaikan oleh Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menyebut saat ini sudah terjadi peningkatan jumlah wisatawan domestik seiring mulai melandainya kasus Covid-19 di daerahnya. DIY saat ini memasuki Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. Ada delapan destinasi yang telah dibuka. Jumlah kunjungan wisatawan setiap harinya antara 4.000 hingga 5.000 orang. Dibandingkan sebelum pandemi, jumlah ini masih sangat jauh.

Salah satu indikator mulai menggeliatnya wisatawan adalah okupansi hotel. Saat ini di lokasi ring 1 seperti di sekitaran kawasan Malioboro, hunian hotel sudah mencapai 80-95%. Adapun di daerah pinggiran okupansi hotel juga sudah di atas 50%.

Dia juga berharap turis asing juga akan menyambangi DIY terutama setelah Bali dibuka untuk penerbangan internasional. Meskipun Yogyakarta selama ini mengandalkan wisatawan domestik, namun sebelum pandemi wisman yang datang berkunjung ke DIY jumlahnya bisa mencapai 500.000 per tahun.

Menurut dia, DIY memiliki modal untuk dikunjungi wisman. Bandara internasional di Kabupaten yang terbilang barudiharapkan bisa didarati pesawat dari negara-negara Asia Tenggara, Asia, maupun belahan dunia lain sehingga wisatawan asing juga makin banyak yang berkunjung. “Ini harapan kita. Dari sisi teknis, bandara kami sangat mumpuni. Tapi karena masih situasi pandemi, kami optimalkan dululah wisatawan domestik,” ujar Singgih kemarin.

Dia menegaskan bahwa soal penerbangan internasional berikut regulasinya ada di pemerintah pusat. Dengan demikian, tandas Singgih, Pemrov DIY hanya mengikuti saja apa yang menjadi instruksi pusat. “Manakala nanti sudah dibuka, kami siap. Kelas imigrasi sudah meningkat, dari sisi bandara kami juga sudah siap, daya tarik wisata juga siap, akomodasi siap, tinggal izin penerbangannya saja,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1283 seconds (0.1#10.140)