Menko Airlangga: KEK Gresik Akan Perkuat Hilirisasi dan Ekspor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka percepatan pemerataan pembangunan ekonomi di Indonesia, pemerintah telah menetapkan 19 kawasan ekonomi khusus ( KEK ) di seluruh Indonesia. Pemerintah mencatat, komitmen investasi di 19 KEK berkembang mencapai Rp92,9 triliun dengan realisasi investasi sebesar Rp54,6 triliun.
Investasi tersebut berasal dari penambahan jumlah pelaku usaha di KEK menjadi sebanyak 167 pelaku usaha yang telah meningkatkan jumlah lapangan kerja menjadi sebanyak 27.090 orang.
Salah satu dari 4 KEK tambahan yang ditetapkan pemerintah adalah KEK Gresik yang terletak di Provinsi Jawa Timur. KEK yang ditetapkan pada 28 Juni 2021 melalui PP No 71 Tahun 2021 ini memiliki lahan luas total 2.167 ha, dengan target nilai investasi dalam 5 tahun pertama sebesar Rp71 triliun.
Kegiatan utama dari KEK Gresik meliputi industri metal (smelter), industri elektronik, industri kimia, industri energi dan logistik. PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan anchor tenant KEK Gresik dengan investasi pembangunan smelter mencapai Rp42 triliun dengan off takers ekspor maupun domestik.
Kapasitas smelter yang dibangun ini nantinya mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya. Ini merupakan kapasitas single line pengolahan tembaga terbesar di dunia.
"Hal tersebut tentu saja nantinya akan memberikan kontribusi positif terhadap nilai ekspor lndonesia maupun substitusi impor," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam laporannya di hadapan Presiden Joko Widodo pada acara Ground Breaking KEK Gresik, Selasa (12/10/2021).
Selain itu, kata Airlangga, dengan pembangunan smelter di dalam negeri, akan tercipta lapangan kerja sejumlah 40.000 orang pada masa konstruksi hingga tahun 2024. Hal tersebut seiring dengan upaya Pemerintah yang terus mendorong pengembangan industri hilir tembaga agar memiliki nilai tambah bagi negara.
"Dengan adanya hilirisasi, kita ingin agar proses itu sebisa mungkin memberikan dampak yakni meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja, dan kemandirian. Untuk itu mohon dukungan dari menteri perindustrian untuk segera menciptakan hilirisasi industri turunan dari smelter dan precious metals refinery sehingga ada off taker industri dalam negeri," ucap Airlangga.
Adapun kewajiban hilirisasi nilai tambah tembaga adalah amanah dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba). Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan tembaga yang sangat besar.
"Masuk dalam kategori 7 negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia. Ini yang banyak kita tidak tahu. Potensi yang sangat besar ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan menciptakan nilai tambah yang setinggi-tingginya bagi ekonomi kita. Jadi jangan sampai kita memiliki tambang, kita memiliki konsentrat, tetapi smelter-nya, hilirisasinya ada di negara lain. Seperti tadi disampaikan, ada di Spanyol, Jepang. Nilai tambahnya berarti yang menikmati mereka," ujar Presiden Joko Widodo.
Keberadaan PTFI sendiri diharapkan akan menjadi daya tarik bagi industri turunan tembaga dan industri lain untuk berinvestasi di KEK Gresik. Tetapi untuk dapat mewujudkannya, tentu saja membutuhkan sinergi dan dukungan dari Kementerian terkait.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga meminta dukungan terkait fasilitas di KEK Gresik kepada para menteri yang hadir. "Menteri ESDM, mohon dukungan terkait penyediaan air, listrik dan gas yang kompetitif di KEK, menteri BUMN untuk mendorong BUMN (MIND ID sebagai holding) agar merealisasikan investasi smelter dan PMR di KEK Gresik, menteri PUPR untuk mendukung penyediaan air bersih dan konektivitas jalan tol, menteri investasi untuk mendukung perizinan dan pemberian insentif tax holiday dan tax allowance," tutur Menko Airlangga.
Kepada menteri perhubungan, Airlangga berharap dapat mendukung KEK Gresik melalui pengembangan pelabuhan di KEK Gresik dan konektivitas kereta api. Adapun KEK Gresik terintegrasi langsung dengan pelabuhan laut yang telah diperlebar dan diperpanjang menjadi 1.000 m x 50 m. Pelabuhan laut ini akan dilengkapi dengan beberapa dermaga serta beberapa fasilitas pendukung, dan akan sangat signifikan dalam meminimalkan biaya logistik.
Pelabuhan di KEK Gresik berkapasitas hingga 200 ribu DWT. Dengan dermaga yang akan diperdalam menjadi 16 LWS untuk dapat melayani bongkar muat kapal-kapal besar, akan berpotensi menjadikan pelabuhan di KEK Gresik ini sebagai hub strategis di Indonesia.
Airlangga menegaskan, pemerintah akan senantiasa mendukung berbagai langkah untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan KEK di Indonesia, termasuk diantaranya melalui kebijakan fiskal yang kondusif bagi dinamika investasi, mendorong konektivitas industri antar KEK dengan membangun akses-akses infrastruktur di KEK dan wilayah sekitarnya, dan pemerintah yang memfokuskan diri membangun ketersediaan sumber daya manusia di setiap wilayah dimana KEK berada.
Setelah melaksanakan ground breaking KEK Gresik, selanjutnya Menko Airlangga menyerahkan Peraturan Pemerintah Penetapan KEK Gresik dan SK Penetapan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Gresik kepada Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera Bambang Soetiono Soediyanto di kantor pemasaran Java Integrated and Ports Estate (JIPE) Gresik.
Investasi tersebut berasal dari penambahan jumlah pelaku usaha di KEK menjadi sebanyak 167 pelaku usaha yang telah meningkatkan jumlah lapangan kerja menjadi sebanyak 27.090 orang.
Salah satu dari 4 KEK tambahan yang ditetapkan pemerintah adalah KEK Gresik yang terletak di Provinsi Jawa Timur. KEK yang ditetapkan pada 28 Juni 2021 melalui PP No 71 Tahun 2021 ini memiliki lahan luas total 2.167 ha, dengan target nilai investasi dalam 5 tahun pertama sebesar Rp71 triliun.
Kegiatan utama dari KEK Gresik meliputi industri metal (smelter), industri elektronik, industri kimia, industri energi dan logistik. PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan anchor tenant KEK Gresik dengan investasi pembangunan smelter mencapai Rp42 triliun dengan off takers ekspor maupun domestik.
Kapasitas smelter yang dibangun ini nantinya mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya. Ini merupakan kapasitas single line pengolahan tembaga terbesar di dunia.
"Hal tersebut tentu saja nantinya akan memberikan kontribusi positif terhadap nilai ekspor lndonesia maupun substitusi impor," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam laporannya di hadapan Presiden Joko Widodo pada acara Ground Breaking KEK Gresik, Selasa (12/10/2021).
Selain itu, kata Airlangga, dengan pembangunan smelter di dalam negeri, akan tercipta lapangan kerja sejumlah 40.000 orang pada masa konstruksi hingga tahun 2024. Hal tersebut seiring dengan upaya Pemerintah yang terus mendorong pengembangan industri hilir tembaga agar memiliki nilai tambah bagi negara.
"Dengan adanya hilirisasi, kita ingin agar proses itu sebisa mungkin memberikan dampak yakni meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja, dan kemandirian. Untuk itu mohon dukungan dari menteri perindustrian untuk segera menciptakan hilirisasi industri turunan dari smelter dan precious metals refinery sehingga ada off taker industri dalam negeri," ucap Airlangga.
Adapun kewajiban hilirisasi nilai tambah tembaga adalah amanah dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba). Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan tembaga yang sangat besar.
"Masuk dalam kategori 7 negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia. Ini yang banyak kita tidak tahu. Potensi yang sangat besar ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan menciptakan nilai tambah yang setinggi-tingginya bagi ekonomi kita. Jadi jangan sampai kita memiliki tambang, kita memiliki konsentrat, tetapi smelter-nya, hilirisasinya ada di negara lain. Seperti tadi disampaikan, ada di Spanyol, Jepang. Nilai tambahnya berarti yang menikmati mereka," ujar Presiden Joko Widodo.
Keberadaan PTFI sendiri diharapkan akan menjadi daya tarik bagi industri turunan tembaga dan industri lain untuk berinvestasi di KEK Gresik. Tetapi untuk dapat mewujudkannya, tentu saja membutuhkan sinergi dan dukungan dari Kementerian terkait.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga meminta dukungan terkait fasilitas di KEK Gresik kepada para menteri yang hadir. "Menteri ESDM, mohon dukungan terkait penyediaan air, listrik dan gas yang kompetitif di KEK, menteri BUMN untuk mendorong BUMN (MIND ID sebagai holding) agar merealisasikan investasi smelter dan PMR di KEK Gresik, menteri PUPR untuk mendukung penyediaan air bersih dan konektivitas jalan tol, menteri investasi untuk mendukung perizinan dan pemberian insentif tax holiday dan tax allowance," tutur Menko Airlangga.
Kepada menteri perhubungan, Airlangga berharap dapat mendukung KEK Gresik melalui pengembangan pelabuhan di KEK Gresik dan konektivitas kereta api. Adapun KEK Gresik terintegrasi langsung dengan pelabuhan laut yang telah diperlebar dan diperpanjang menjadi 1.000 m x 50 m. Pelabuhan laut ini akan dilengkapi dengan beberapa dermaga serta beberapa fasilitas pendukung, dan akan sangat signifikan dalam meminimalkan biaya logistik.
Pelabuhan di KEK Gresik berkapasitas hingga 200 ribu DWT. Dengan dermaga yang akan diperdalam menjadi 16 LWS untuk dapat melayani bongkar muat kapal-kapal besar, akan berpotensi menjadikan pelabuhan di KEK Gresik ini sebagai hub strategis di Indonesia.
Airlangga menegaskan, pemerintah akan senantiasa mendukung berbagai langkah untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan KEK di Indonesia, termasuk diantaranya melalui kebijakan fiskal yang kondusif bagi dinamika investasi, mendorong konektivitas industri antar KEK dengan membangun akses-akses infrastruktur di KEK dan wilayah sekitarnya, dan pemerintah yang memfokuskan diri membangun ketersediaan sumber daya manusia di setiap wilayah dimana KEK berada.
Setelah melaksanakan ground breaking KEK Gresik, selanjutnya Menko Airlangga menyerahkan Peraturan Pemerintah Penetapan KEK Gresik dan SK Penetapan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Gresik kepada Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera Bambang Soetiono Soediyanto di kantor pemasaran Java Integrated and Ports Estate (JIPE) Gresik.
(fai)