Menkeu Gelontorkan Dana Rp52,57 Triliun untuk 12 BUMN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan memberikan dana talangan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dalam program pemulihan ekonomi dampak Covid-19. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan anggaran yang diberikan BUMN senilai Rp52,57 triliun baik berupa penyertaan modal negara (PMN), bantuan sosial maupun dana talangan untuk 12 BUMN.
"Jadi ada 12 BUMN yang kita bantu dalam hajat masyarakat sisi sovereign yang mana masuk dalam program pemulihan ekonomi ada 12 BUMN yang mendapatkan dukungan," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Dia merinci 12 BUMN yang mendapatkan dana talangan salah satunya adalah PLN. Adapun, PLN akan mendapatkan tambahan subsidi discount listrik serta perpanjangan PMN dan pembayaran kompesensai piutang pemerintah. "Jadi yang kita bayarkan sebesar Rp45,4 Triliun untuk PLN," katanya.
(Baca Juga: Dana Talangan Pemerintah ke BUMN Diluruskan Hanya Jaminan, Ini Skemanya)
Lalu, untuk Hutama Karya dinaikkan PMN yaitu mencapai Rp3,5 triliun dan adanya penambahan Rp7,5 triliun. Serta penambahan dana untuk PT Kereta Api Indonesia. "Sehingga jadi totalnya Rp11 triliun untuk Kereta Api ditambahkan dari dana talangan Rp3,5 triliun," ujarnya.
Selanjutnya, untuk Bahana yang menangani Jamkrindo, Askrindo mencapai Rp6 triliun dengan PMN. Hal ini untuk memberikan penjaminan modal kerja darurat dan PMN non tunai yang mencapai Rp268 miliar. Kemudian PTPN juga mendapatkan dana talangan modal kerja.
"PMN yang melakukan program ultra mikro yang mencapai Rp1 triliun jadi Rp2,5 triliun dan bisa meningkatkan kapasitas usaha ultra mikro di bawah 10 juta," jelasnya.
Dia menambahkan Garuda Indonesia dan Krakatau Steel juga mendapatkan dana talangan. Namun skemanya akan dibuat oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Lalu juga ada dana talangan untuk PT ITDC serta Bulog
"ITDC dalam hal ini Rp500 miliar, untuk Bulog mendukung operasi dan dapat penyaluran Rp10,5 triliun dilakukan BUMN mencakup tadi 12 BUMN," jelasnya.
"Jadi ada 12 BUMN yang kita bantu dalam hajat masyarakat sisi sovereign yang mana masuk dalam program pemulihan ekonomi ada 12 BUMN yang mendapatkan dukungan," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Dia merinci 12 BUMN yang mendapatkan dana talangan salah satunya adalah PLN. Adapun, PLN akan mendapatkan tambahan subsidi discount listrik serta perpanjangan PMN dan pembayaran kompesensai piutang pemerintah. "Jadi yang kita bayarkan sebesar Rp45,4 Triliun untuk PLN," katanya.
(Baca Juga: Dana Talangan Pemerintah ke BUMN Diluruskan Hanya Jaminan, Ini Skemanya)
Lalu, untuk Hutama Karya dinaikkan PMN yaitu mencapai Rp3,5 triliun dan adanya penambahan Rp7,5 triliun. Serta penambahan dana untuk PT Kereta Api Indonesia. "Sehingga jadi totalnya Rp11 triliun untuk Kereta Api ditambahkan dari dana talangan Rp3,5 triliun," ujarnya.
Selanjutnya, untuk Bahana yang menangani Jamkrindo, Askrindo mencapai Rp6 triliun dengan PMN. Hal ini untuk memberikan penjaminan modal kerja darurat dan PMN non tunai yang mencapai Rp268 miliar. Kemudian PTPN juga mendapatkan dana talangan modal kerja.
"PMN yang melakukan program ultra mikro yang mencapai Rp1 triliun jadi Rp2,5 triliun dan bisa meningkatkan kapasitas usaha ultra mikro di bawah 10 juta," jelasnya.
Dia menambahkan Garuda Indonesia dan Krakatau Steel juga mendapatkan dana talangan. Namun skemanya akan dibuat oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Lalu juga ada dana talangan untuk PT ITDC serta Bulog
"ITDC dalam hal ini Rp500 miliar, untuk Bulog mendukung operasi dan dapat penyaluran Rp10,5 triliun dilakukan BUMN mencakup tadi 12 BUMN," jelasnya.
(fai)