Sukses Jualan Kopi di Kemang, Mira Ekspansi Bisnis ke Inggris
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ngopi Coffee di Birmingham, Inggris menjadi buah bibir di antara orang-orang Indonesia yang tinggal di sana. Ngopi Coffee ini dimiliki oleh Mira, enterprenuer muda asal Indonesia. Popularitas kafe ini kerap kali dibuktikan dengan ramainya pengunjung.
"Pada awalnya, saat aku kuliah finance dan suamiku kuliah IT di Birmingham City University (BCU), suamiku menerima email tawaran program entrepreneur. Suamiku apply ke situ, dengan menyediakan business plan segala macam, dan akhirnya diterima," ujar Mira yang dilansir dari channel Youtube YuniLeisure pada Minggu (17/10/2021).
Dia menyebutkan, sebelumnya mereka sudah memiliki coffee shop di Jakarta, Three K Coffee Kemang, sehingga pengalaman ini memudahkan mereka untuk mereplikasi business plan dan modelnya di Birmingham.
"Akhirnya application kami diterima, dan selanjutnya kami di-endorse oleh BCU, tapi selama 2 tahun kami harus memberikan progress. Bukan sponsor uang, tapi lebih ke endorsement karena program kami dinilai bagus," jelas Mira.
Mereka pun sempat pulang ke Indonesia selama 6 bulan untuk mengumpulkan dana demi menyiapkan bisnisnya di Birmingham. Setelah kembali ke Birmingham, proses pembangunan bisnisnya masih cukup rumit, sehingga Ngopi Coffee baru bisa berdiri setelah 1 tahun di 2018.
"Awalnya menunya tidak sebanyak sekarang, karena basisnya coffee shop and bakery yang condong ke manis-manis. Sampai sekarang memang coffee shop, tapi di Indonesia sendiri coffee shop ada banyak makanannya kan, tapi fokus kami lebih ke kopinya," jelas Mira.
Di awal usaha, Mira mengaku mengalami kesulitan promosi karena Ngopi adalah satu-satunya tempat ngopi Indonesia di Birmingham, dan orang-orang bule masih lebih familiar dengan kopi lain. Sehingga, pihaknya mencoba mengedukasi bahwa Indonesia adalah salah satu produsen kopi terbaik di Indonesia perlahan-lahan kepada masyarakat di Birmingham.
"Kopi yang kami sajikan adalah kopi dari Indonesia. Liam, barista kami, sudah berpengalaman dalam membuat kopi sudah jago, sementara kami pressing kopinya langsung dari biji kopi Indonesia," tambahnya.
Mira memperkenalkan bahwa kopi asal Indonesia tidak kalah dengan kopi luar negeri. Dan sekarang, pihaknya tengah menyiapkan pembukaan cabang bisnisnya.
"Cabangnya nanti di London, tapi ngga segede disini. Makanannya ada tapi tidak selengkap disini, karena kami fokus di kopinya, mudah-mudahan akhir bulan ini atau awal bulan depan," terangnya.
Kendati demikian, dia pun mengakui bahwa pandemi Covid-19 juga sempat menghantam bisnisnya, karena orang-orang Indonesia banyak yang pulang kampung. Tapi, bisnisnya tertolong karena Ngopi sudah set up produk untuk dijual online seperti kopi botolan dan frozen foods.
"Dulu sebenarnya tidak terpikir mau membangun bisnis seperti ini, karena niatnya sekolah terus pulang dan mau membesarkan bisnis di Jakarta, sampai akhirnya email dari universitas datang, kami submit, dan ternyata diterima," ungkap Mira.
Hal ini kemudian sempat diprotes oleh orang tua Mira, karena tidak menyangka bahwa Mira pulang ke Indonesia hanya sebentar untuk mengumpulkan modal bisnis. Alasan ini pun sempat tidak dipercayai oleh mereka.
"Tapi kalau gini kan butuh pembuktian, lebih baik nyoba dulu meskipun seandainya nanti gagal. Aku ingat kata papa aku, gagal tidaknya itu urusan belakangan, daripada tidak ngapa-ngapain, ya coba aja," pungkas Mira.
"Pada awalnya, saat aku kuliah finance dan suamiku kuliah IT di Birmingham City University (BCU), suamiku menerima email tawaran program entrepreneur. Suamiku apply ke situ, dengan menyediakan business plan segala macam, dan akhirnya diterima," ujar Mira yang dilansir dari channel Youtube YuniLeisure pada Minggu (17/10/2021).
Dia menyebutkan, sebelumnya mereka sudah memiliki coffee shop di Jakarta, Three K Coffee Kemang, sehingga pengalaman ini memudahkan mereka untuk mereplikasi business plan dan modelnya di Birmingham.
"Akhirnya application kami diterima, dan selanjutnya kami di-endorse oleh BCU, tapi selama 2 tahun kami harus memberikan progress. Bukan sponsor uang, tapi lebih ke endorsement karena program kami dinilai bagus," jelas Mira.
Mereka pun sempat pulang ke Indonesia selama 6 bulan untuk mengumpulkan dana demi menyiapkan bisnisnya di Birmingham. Setelah kembali ke Birmingham, proses pembangunan bisnisnya masih cukup rumit, sehingga Ngopi Coffee baru bisa berdiri setelah 1 tahun di 2018.
"Awalnya menunya tidak sebanyak sekarang, karena basisnya coffee shop and bakery yang condong ke manis-manis. Sampai sekarang memang coffee shop, tapi di Indonesia sendiri coffee shop ada banyak makanannya kan, tapi fokus kami lebih ke kopinya," jelas Mira.
Di awal usaha, Mira mengaku mengalami kesulitan promosi karena Ngopi adalah satu-satunya tempat ngopi Indonesia di Birmingham, dan orang-orang bule masih lebih familiar dengan kopi lain. Sehingga, pihaknya mencoba mengedukasi bahwa Indonesia adalah salah satu produsen kopi terbaik di Indonesia perlahan-lahan kepada masyarakat di Birmingham.
"Kopi yang kami sajikan adalah kopi dari Indonesia. Liam, barista kami, sudah berpengalaman dalam membuat kopi sudah jago, sementara kami pressing kopinya langsung dari biji kopi Indonesia," tambahnya.
Mira memperkenalkan bahwa kopi asal Indonesia tidak kalah dengan kopi luar negeri. Dan sekarang, pihaknya tengah menyiapkan pembukaan cabang bisnisnya.
"Cabangnya nanti di London, tapi ngga segede disini. Makanannya ada tapi tidak selengkap disini, karena kami fokus di kopinya, mudah-mudahan akhir bulan ini atau awal bulan depan," terangnya.
Kendati demikian, dia pun mengakui bahwa pandemi Covid-19 juga sempat menghantam bisnisnya, karena orang-orang Indonesia banyak yang pulang kampung. Tapi, bisnisnya tertolong karena Ngopi sudah set up produk untuk dijual online seperti kopi botolan dan frozen foods.
"Dulu sebenarnya tidak terpikir mau membangun bisnis seperti ini, karena niatnya sekolah terus pulang dan mau membesarkan bisnis di Jakarta, sampai akhirnya email dari universitas datang, kami submit, dan ternyata diterima," ungkap Mira.
Hal ini kemudian sempat diprotes oleh orang tua Mira, karena tidak menyangka bahwa Mira pulang ke Indonesia hanya sebentar untuk mengumpulkan modal bisnis. Alasan ini pun sempat tidak dipercayai oleh mereka.
"Tapi kalau gini kan butuh pembuktian, lebih baik nyoba dulu meskipun seandainya nanti gagal. Aku ingat kata papa aku, gagal tidaknya itu urusan belakangan, daripada tidak ngapa-ngapain, ya coba aja," pungkas Mira.
(nng)