APBN Danai Kereta Cepat, Pengamat Sebut Tak Berhenti di Konstruksi

Senin, 18 Oktober 2021 - 11:45 WIB
loading...
A A A
"Nanti kalau sudah beroperasi, saya perkirakan itu antara Rp5 triliun-Rp10 triliun per tahun. Itu gimana (cari) duit-nya? Kan ada biaya pembangunan sekarang, terus ada operasi, operasinya siapa yang bayar selulernya, itu duitnya bayarnya berapa? Terus penumpang, sehari katakan delapan kali, itu siapa yang mau naik? Bayar listrik, bayar pegawai, bayar sewa, bayar stasiun berapa, ya dihitung aja," katanya.

Ihwal keuntungan, Kementerian BUMN telah menghitung pengembalian modal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan diperkirakan terjadi pada 40 tahun mendatang. Perkiraan ini merupakan perhitungan konservatif Kementerian BUMN dengan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).



Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, berdasarkan hitungan kasar pengembalian modal KCJB akan sama seperti Mass Rapid Transit (MRT).

"Secara konservatif, hitungan kami tetap payback period untuk equity-nya itu, ini ya 40-an tahun. Tapi kita belum tahu ya, ini hitungannya masih kasar. Ini kan mirip-mirip dengan MRT," ujar Arya.
(uka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1858 seconds (0.1#10.140)