Layanan Kesehatan Digital Ini Lebarkan Bisnis ke B2B

Kamis, 21 Oktober 2021 - 22:08 WIB
loading...
Layanan Kesehatan Digital Ini Lebarkan Bisnis ke B2B
Setelah sukses dengan model bisnis B2C, start up di bidang teknologi kesehatan SehatQ memutuskan untuk mengembangkan bisnis ke arah korporasi atau B2B. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Setelah sukses dengan model bisnis B2C, start up di bidang teknologi kesehatan SehatQ memutuskan untuk mengembangkan bisnis ke arah korporasi atau B2B. Keputusan ini dianggap langkah yang tepat terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.

“Selama pandemi banyak perusahaan yang menaikkan anggaran mereka untuk healthcare. Kami melihat ada peluang untuk menawarkan paket layanan kesehatan berbasis teknologi dengan harga yang masih terjangkau untuk perusahaan,” ujar Chief Commercial Officer SehatQ , Andrew Sulistya.



Sambung Andrew menambahkan, SehatQ telah berhasil mengakusisi market B2C dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari traffic yang mencapai 27 juta session per bulan.

“Ini membuktikan SehatQ diterima dengan baik oleh konsumen. Dengan modal data pengunjung yang tinggi ini, kami ingin mengembangkan bisnis dengan menyediakan berbagai layanan untuk perusahaan. SehatQ diharapkan bisa menjadi mitra bagi perusahaan karena selain menyediakan ahli kesehatan yang tepercaya kami juga memberikan respon yang cepat serta platform yang mudah digunakan,” ungkapnya.

Ada beberapa paket layanan kesehatan yang telah disiapkan oleh SehatQ. Di antaranya adalah program digital membership (DigiQare) bagi karyawan perusahaan. Dengan program ini karyawan mendapatkan berbagai kemudahan untuk mengakses layanan kesehatan, seperti melakukan konsultasi gratis dengan dokter umum, maupun menggunakan fitur lain seperti konsultasi dokter spesialis, booking layanan kesehatan di rumah sakit, klinik, laboratorium, hingga mendapatkan voucher untuk membeli obat di toko online SehatQ.

Selain itu ada juga layanan Healthcare Service on Demand yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Mulai dari paket isolasi mandiri, program vaksinasi hingga medical check up.



Sesuai dengan visi SehatQ menjadi solusi perusahaan untuk penyediaan layanan kesehatan yang mudah dan nyaman digunakan, diharapkan beragam fitur kesehatan dari SehatQ ini akan mempermudah karyawan untuk mengakses layanan yang diperlukan. Perusahaan pun memiliki dashboard untuk memantau penggunaan layanan kesehatan dari karyawannya, sehingga baik perusahaan maupun karyawan bekerja dengan nyaman terutama di masa pandemi ini.

Andrew menambahkan, dengan adanya target market yang baru ini diharapkan pada akhir 2022, SehatQ bisa bekerjasama dengan lebih dari 200 perusahaan di Tanah Air dengan target penambahan membership hingga lebih 30,000 orang. Selain itu, lanjut Andrew, SehatQ tetap akan menambah jumlah rekanan apotek dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes).

“Kami menargetkan hingga akhir 2022, jumlah rekanan apotek dan Fasyankes bisa mencapai lebih dari 1,500 partner,” imbuhnya.

Meski demikian, SehatQ juga tetap mengembangkan layanan perseorangan. Dengan model pengembangan bisnis yang baru ini, perusahaan yakin akan terus menambah jumlah traffic setiap bulannya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2162 seconds (0.1#10.140)