Lebihi Target, Investasi Sulsel Capai Rp13,636 Triliun

Rabu, 03 November 2021 - 19:40 WIB
loading...
Lebihi Target, Investasi...
Investasi di Sulsel sudah melebihi target bahkan mencapai Rp13,636 Triliun hingga triwulan ke III. FotoL Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Realisasi invenstasi di Sulawesi Selatan sudah melebihi target. Hingga triwulan III 2021 telah mencapai Rp13,636 triliun atau 111 persen dari target Kementerian Investasi/BKPM.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulsel telah merilis realisasi investasi pada triwulan III 2021 tersebut pada Rabu (3/11/2021). Khusus untuk triwulan III 2021, nilai investasi yang tercatat sebesar Rp3,197 triliun.



Realisasi tersebut tersebar dalam Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp2,477 triliun dan Penanaman Modal Asing sebesar Rp719 miliar. Sedangkan secara kumulatif sepanjang periode Januari-September 2021 telah mencapai Rp13,636 triliun.

Dari total kumulatif tersebut, PMDN tercatat tembus Rp10,785 triliun dan PMA sebesar Rp2,850 triliun. Realisasi itu sekitar 170 persen dari target RPJMD Sulsel 2021 yakni Rp8 tirilun dan 111 persen dari target Kementerian Investasi sebesar Rp12,33 triliun.

Kepala DMPTSP, Denny Irawan memaparkan, realisasi terbesar pada triwulan III 2021 masih didominasi Kota Makassar sebesar Rp997,967 miliar atau 31,21 persen. Kemudian disusul Kabupaten Gowa sebesar Rp752,702 miliar atau 23,54 persen.

“Selanjutnya, ada Kabupaten Luwu Timur dengan realisasi investasi sebesar Rp444,153 miliar atau 13,89 persen, Kabupaten Toraja Utara Rp265,209 miliar atau 8,29 persen, Kabupaten Bantaeng Rp148,023 miliar atau 4,62 persen, serta kabupaten/kota lainnya Rp589,159 miliar agau 18,42 persen,” paparnya.

Berdasarkan sektor usaha, DPM-PTSP mencatat sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan nilai investasi tertinggi. Pada triwulan III 2021 ini realisasinya mencapai Rp823,379 miliar atau 25,75 persen.

“Selain transportasi, gudang, dan tetekomunikasi, sektor pertambangan juga tercatat cukup baik. Realisasinya sebesar Rp526,151 miliar atau 16,45 persen. Lalu disusul sektor listrik, gas dan air sebesar Rp471,412 miliar atau 14,74 persen, dan sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp260,478 miliar atau 8,14 persen,” imbuhnya.



Kabid Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal, Tri Mallombasi menambahkan, kendati realisasi beberapa daerah cukup tinggi, ada juga daerah yang realisasinya rendah. Bahkan nihil. Di Tana Toraja misalnya, pada triwulan III 2021 tidak mencatatkan nilai investasi sepeserpun.

“Ini dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal). Sebenarnya ada empat perusahaan yang melaporkan, tetapi nilainya 0 atau nihil,” beber Tri.

Khusus untuk Tana Toraja, kata dia, DPM-PTSP Sulsel berencana akan melakukan pemantauan dan pembinaan langsung bulan depan. Mereka ingin memastikan kondisi sebenarnya yang terjadi di Tana Toraja.

“Itu kan di sana daerah wisata, makanya kita ingin pastikan seperti apa kondisinya. Tapi, dari beberapa laporan yang kita terima, ada juga beberapa yang meminta untuk dipending dulu pelaporannya karena terdampak pandemi,” katanya.





Tri juga mengatakan, hingga saat ini memang masih banyak pelaku usaha yang tidak mengeri LKPM. Makanya, ada beberapa daerah yang realisasinya rendah. Bukan karena tidak ada investasi, tetapi pelaporan yang tidak masuk ke DPM-PTSP.

Koordinasi dengan pemerintah daerah disebutnya menjadi hal penting untuk memperkuat LKPM di setiap daerah. Mereka punya tugas untuk melakukan pemantauan dan pembianaan terhadap pelaku usaha untuk bisa menyetorkan LKPM.

“Kalau dulu kami yang ke daerah-daerah. Tapi dengan adanya dana DAL maka daerah bisa melakukan pembinaan-pembinaan. Kami di provinsi sifatnya koordinasi,” tandasnya.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1256 seconds (0.1#10.140)