IHSG Diprediksi Melemah Dibayangi Sentimen Harga Komoditas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi akan berada dalam rentang konsolidasi wajar hingga tertekan pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.413 - 6.592.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, tekanan terhadap IHSG masih memiliki peluang akan membayangi untuk hari ini. Hal itu terlihat dari sentimen harga komoditas yang memberi dampak untuk beberapa emiten.
“Peluang ditunjang oleh tekanan yang terjadi pada pergerakan harga komoditas yang turut memberikan dampak terhadap emiten- emiten yang berkaitan dengan komoditas , hari ini IHSG memiliki potensi tertekan,” ujar William dalam risetnya, Kamis (4/11/2021).
Saham-saham yang dapat jadi pilihan hari ini diantaranya:
- TLKM
- BINA
- HMSP
- UNVR
- JSMR
- BBNI
- BBCA
- BJTM
- INDF
Sebelumnya, IHSG berada di zona hijau pada sesi terakhir perdagangan, Rabu (3/11/2021). IHSG ditutup naik 63,694 poin atau 0,98% ke level 6.556.
Terdapat 303 saham menguat, 222 saham melemah dan 144 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp10,30 triliun dari 20,23 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, tekanan terhadap IHSG masih memiliki peluang akan membayangi untuk hari ini. Hal itu terlihat dari sentimen harga komoditas yang memberi dampak untuk beberapa emiten.
“Peluang ditunjang oleh tekanan yang terjadi pada pergerakan harga komoditas yang turut memberikan dampak terhadap emiten- emiten yang berkaitan dengan komoditas , hari ini IHSG memiliki potensi tertekan,” ujar William dalam risetnya, Kamis (4/11/2021).
Saham-saham yang dapat jadi pilihan hari ini diantaranya:
- TLKM
- BINA
- HMSP
- UNVR
- JSMR
- BBNI
- BBCA
- BJTM
- INDF
Sebelumnya, IHSG berada di zona hijau pada sesi terakhir perdagangan, Rabu (3/11/2021). IHSG ditutup naik 63,694 poin atau 0,98% ke level 6.556.
Terdapat 303 saham menguat, 222 saham melemah dan 144 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp10,30 triliun dari 20,23 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
(akr)