PLN Pastikan Pasokan Listrik untuk PT HNI Bantaeng
loading...
A
A
A
MAKASSAR - PT PLN (Persero) memastikan kesiapan pasokan listrik untuk sektor industri smelter PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (PT HNI) Kabupaten Bantaeng.
Hal ini disampaikan Jajaran Direksi PT PLN (Persero) saat mengunjungi PT HNI pada Kamis (4/11/2021). Dalam kunjungan lapangan di Kabupaten Bantaeng, turut hadir di antaranya Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril dan Direktur Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (SulMaPaNa), Syamsul Huda.
Diketahui, sebelumnya PLN dan PT HNI telah menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) daya 100 Mega Volt Ampere (MVA) dan Memorandum of Understanding (MoU) daya 1.000 MVA, Sabtu (30/10/2021) lalu, di Jakarta.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril menyampaikan, PLN berperan dalam melayani dan menyediakan pasokan listrik yang andal (reliability), berkualitas (quality) dan harga yang kompetitif (price).
Menindaklanjuti penandatanganan SPJBTL dan MoU dengan PT HNI, PLN berkomitmen menyediakan pasokan listrik yang andal bagi pelanggan tegangan tinggi untuk mendukung kemajuan perekonomian bangsa.
"PLN menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan pelanggan yang telah menggunakan listrik PLN. Oleh karena itu, PLN berkomitmen untuk memberikan kualitas layanan listrik terbaik kepada pelanggan, khususnya di sektor industri smelter yang kini menjadi primadona di Indonesia," ujarnya.
Direktur Utama PT Huady Nickel-Alloy Indonesia, Jos Stefan Hidecky mengucapkan terima kasih atas kepastian layanan, komunikasi yang baik serta pasokan listrik yang diberikan PLN. Jos berharap PLN akan terus mengakomodir kebutuhan listrik PT HNI ke depannya.
"Kami berencana menambah daya dari listrik PLN sebesar 100 MVA pada tahun 2023 dan 1.000 MVA 5 tahun ke depan, semoga kerja sama dan komunikasi yang baik ini dapat terus berlanjut ke depannya," pungkas Jos.
Sebagai informasi, saat ini terdapat potensi pelanggan tegangan tinggi sebesar 3.631 MVA di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Saat ini daya terpasang di PT HNI adalah sebesar 210 MVA. PT HNI rata-rata membutuhkan pasokan listrik 105 Giga Watt Hour (GWh) per bulannya atau 1,26 Tera Watt Hour (TWh) per tahun.
Hal ini disampaikan Jajaran Direksi PT PLN (Persero) saat mengunjungi PT HNI pada Kamis (4/11/2021). Dalam kunjungan lapangan di Kabupaten Bantaeng, turut hadir di antaranya Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril dan Direktur Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (SulMaPaNa), Syamsul Huda.
Diketahui, sebelumnya PLN dan PT HNI telah menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) daya 100 Mega Volt Ampere (MVA) dan Memorandum of Understanding (MoU) daya 1.000 MVA, Sabtu (30/10/2021) lalu, di Jakarta.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril menyampaikan, PLN berperan dalam melayani dan menyediakan pasokan listrik yang andal (reliability), berkualitas (quality) dan harga yang kompetitif (price).
Menindaklanjuti penandatanganan SPJBTL dan MoU dengan PT HNI, PLN berkomitmen menyediakan pasokan listrik yang andal bagi pelanggan tegangan tinggi untuk mendukung kemajuan perekonomian bangsa.
"PLN menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan pelanggan yang telah menggunakan listrik PLN. Oleh karena itu, PLN berkomitmen untuk memberikan kualitas layanan listrik terbaik kepada pelanggan, khususnya di sektor industri smelter yang kini menjadi primadona di Indonesia," ujarnya.
Direktur Utama PT Huady Nickel-Alloy Indonesia, Jos Stefan Hidecky mengucapkan terima kasih atas kepastian layanan, komunikasi yang baik serta pasokan listrik yang diberikan PLN. Jos berharap PLN akan terus mengakomodir kebutuhan listrik PT HNI ke depannya.
"Kami berencana menambah daya dari listrik PLN sebesar 100 MVA pada tahun 2023 dan 1.000 MVA 5 tahun ke depan, semoga kerja sama dan komunikasi yang baik ini dapat terus berlanjut ke depannya," pungkas Jos.
Sebagai informasi, saat ini terdapat potensi pelanggan tegangan tinggi sebesar 3.631 MVA di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Saat ini daya terpasang di PT HNI adalah sebesar 210 MVA. PT HNI rata-rata membutuhkan pasokan listrik 105 Giga Watt Hour (GWh) per bulannya atau 1,26 Tera Watt Hour (TWh) per tahun.
(agn)