Mulai Kapan Bandara Halim Ditutup? Ini Jawaban Kemenhub
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) Jakarta dikabarkan akan ditutup sementara menyusul rencana revitalisasi yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan mengingat Bandara Halim punya fungsi yang vital namun terjadi penurunan kualitas elemen bandara terutama pada bagian runway.
Kendati demikian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan rencana penutupan HLP belum difinalisasikan. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menyebut, proses penutupan tergantung pada skema revitalisasi yang dilakukan.
"Itu penutupan belum, saya nggak bisa ngomong iya atau nggak. Karena kenapa? karena (penutupan) bisa keseluruhan, bisa sebagian, tergantung revitalisasi," ujarnya saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (5/11/2021).
Menurut dia, revitalisasi Bandara Halim dilakukan untuk meningkatkan faktor keselamatan penerbangan. Saat ini, pembahasan intensif sedang dilakukan antara Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara, Kementerian Keuangan, Angkasa Pura II (Persero), serta pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.
Pembahasan konsep revitalisasi pun masih dilakukan, baik kesiapan ihwal dampak revitalisasi yang memerlukan waktu kurang lebih satu tahun. "Hal ini untuk memastikan keselamatan, dan pelayanan terbaik dapat dipenuhi," katanya.
Selain itu, pemerintah juga tengah menyiapkan desain di sisi udara, seperti rekonstruksi runway dan perbaikan sistem drainase. Adapun rencana operasionalisasi dan lain-lain akan disampaikan setelah pembahasan bersama kementerian/lembaga terkait.
Lihat Juga: Sopir Truk Abal-abal Siap-siap Gigit Jari, Kemenhub Punya Jurus Jitu Berantas Truk ODOL!
Kendati demikian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan rencana penutupan HLP belum difinalisasikan. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menyebut, proses penutupan tergantung pada skema revitalisasi yang dilakukan.
"Itu penutupan belum, saya nggak bisa ngomong iya atau nggak. Karena kenapa? karena (penutupan) bisa keseluruhan, bisa sebagian, tergantung revitalisasi," ujarnya saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (5/11/2021).
Menurut dia, revitalisasi Bandara Halim dilakukan untuk meningkatkan faktor keselamatan penerbangan. Saat ini, pembahasan intensif sedang dilakukan antara Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara, Kementerian Keuangan, Angkasa Pura II (Persero), serta pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.
Pembahasan konsep revitalisasi pun masih dilakukan, baik kesiapan ihwal dampak revitalisasi yang memerlukan waktu kurang lebih satu tahun. "Hal ini untuk memastikan keselamatan, dan pelayanan terbaik dapat dipenuhi," katanya.
Selain itu, pemerintah juga tengah menyiapkan desain di sisi udara, seperti rekonstruksi runway dan perbaikan sistem drainase. Adapun rencana operasionalisasi dan lain-lain akan disampaikan setelah pembahasan bersama kementerian/lembaga terkait.
Lihat Juga: Sopir Truk Abal-abal Siap-siap Gigit Jari, Kemenhub Punya Jurus Jitu Berantas Truk ODOL!
(ind)