PPKM Luar Jawa Bali Lanjut Lagi 2 Minggu, Kriteria Level Ditambah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bahwa pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM wilayah luar Jawa Bali selama 2 minggu hingga 22 November 2021.
"Oleh karena itu, perpanjangan PPKM luar Jawa Bali pada periode 9 November-22 November, diperpanjang dua minggu dengan kriteria level assessment ditambah dengan pencapaian vaksin. Capaian di bawah 50% dinaikkan satu level PPKM, sehingga ada 156 kabupaten/kota assessmentnya level 2 karena vaksinasi di bawah 50% sehingga dinaikkan ke level 3, sehingga ada 160 kabupaten/kota PPKM level 3," jelas Menko Airlangga dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (8/11/2021).
Dari penetapan PPKM di Jawa dan luar Jawa, Airlangga mengatakan bahwa secara keseluruhan, WHO dalam Situation Report per tanggal 3 November lalu, menyatakan bahwa seluruh provinsi di Indonesia berada pada tingkat penularan COVID-19 di level 1, atau tingkat penularan yang rendah.
"Jika kita lihat laporan dari Nikkei, Indonesia berada dalam peringkat ke-41, naik dari peringkat 54 dan peringkat Indonesia sekarang tertinggi di ASEAN," ujar Airlangga.
Kemudian, untuk di luar Jawa dan Bali, status aktif per 7 November adalah 5.566 kasus atau 0,4% dari total kasus aktif. Angka ini turun 97,5% dari tingkat kasus aktif di luar Jawa dan Bali per 6 Agustus lalu.
"Konfirmasi harian sebanyak 159 kasus, dengan tren penurunan 99,5% dibandingkan tingkat pada 6 Agustus lalu, dan kasus aktif di luar Jawa Bali berkontribusi 51,42% dari total kasus nasional," jelasnya.
Airlangga menambahkan, dari segi pulau, recovery rate Sumatera 96,13%, fatality rate 3,57%, dan penurunan 98%. Nusa Tenggara recovery ratenya 97,41%, fatality rate 2,34%, dan penurunannya 98,23%.
"Untuk Kalimantan, recovery 96,55%, fatality ratenya 3,17%, penurunannya 97,9%. Sulawesi recovery ratenya 97,1%, fatality ratenya 2,63%, penurunannya 98,16%. Maluku Papua recovery ratenya 96,07%, fatality rate 1,75%, dan penurunannya 90,26%," ungkapnya.
Dari 27 provinsi luar Jawa Bali, sambung Airlangga, tidak ada di level 4 dan di level 3, 22 provinsi berada di level 2, dan 5 provinsi di level 1.
Sedangkan untuk kabupaten/kota, jumlah level 1 meningkat 151 kabupaten/kota, level 4 dan 3 terus menurun, tidak ada di level 4, dan 4 kabupaten di level 3. Terdapat 231 kabupaten/kota di level 2 dan 151 kabupaten/kota di level 1.
"Dari segi vaksinasi, baru 6 provinsi yang di atas nasional, yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, NTB, dan Sulawesi Utara. Sementara provinsi lain capaiannya di bawah nasional," ungkap Airlangga.
Sementara untuk wilayah yang sudah divaksin dua dosis, beberapa yang capaiannya di atas nasional di luar Jawa Bali adalah Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Jambi, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara, sementara yang lain masih di bawah angka nasional.
"Oleh karena itu, perpanjangan PPKM luar Jawa Bali pada periode 9 November-22 November, diperpanjang dua minggu dengan kriteria level assessment ditambah dengan pencapaian vaksin. Capaian di bawah 50% dinaikkan satu level PPKM, sehingga ada 156 kabupaten/kota assessmentnya level 2 karena vaksinasi di bawah 50% sehingga dinaikkan ke level 3, sehingga ada 160 kabupaten/kota PPKM level 3," jelas Menko Airlangga dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (8/11/2021).
Dari penetapan PPKM di Jawa dan luar Jawa, Airlangga mengatakan bahwa secara keseluruhan, WHO dalam Situation Report per tanggal 3 November lalu, menyatakan bahwa seluruh provinsi di Indonesia berada pada tingkat penularan COVID-19 di level 1, atau tingkat penularan yang rendah.
"Jika kita lihat laporan dari Nikkei, Indonesia berada dalam peringkat ke-41, naik dari peringkat 54 dan peringkat Indonesia sekarang tertinggi di ASEAN," ujar Airlangga.
Kemudian, untuk di luar Jawa dan Bali, status aktif per 7 November adalah 5.566 kasus atau 0,4% dari total kasus aktif. Angka ini turun 97,5% dari tingkat kasus aktif di luar Jawa dan Bali per 6 Agustus lalu.
"Konfirmasi harian sebanyak 159 kasus, dengan tren penurunan 99,5% dibandingkan tingkat pada 6 Agustus lalu, dan kasus aktif di luar Jawa Bali berkontribusi 51,42% dari total kasus nasional," jelasnya.
Airlangga menambahkan, dari segi pulau, recovery rate Sumatera 96,13%, fatality rate 3,57%, dan penurunan 98%. Nusa Tenggara recovery ratenya 97,41%, fatality rate 2,34%, dan penurunannya 98,23%.
"Untuk Kalimantan, recovery 96,55%, fatality ratenya 3,17%, penurunannya 97,9%. Sulawesi recovery ratenya 97,1%, fatality ratenya 2,63%, penurunannya 98,16%. Maluku Papua recovery ratenya 96,07%, fatality rate 1,75%, dan penurunannya 90,26%," ungkapnya.
Dari 27 provinsi luar Jawa Bali, sambung Airlangga, tidak ada di level 4 dan di level 3, 22 provinsi berada di level 2, dan 5 provinsi di level 1.
Sedangkan untuk kabupaten/kota, jumlah level 1 meningkat 151 kabupaten/kota, level 4 dan 3 terus menurun, tidak ada di level 4, dan 4 kabupaten di level 3. Terdapat 231 kabupaten/kota di level 2 dan 151 kabupaten/kota di level 1.
"Dari segi vaksinasi, baru 6 provinsi yang di atas nasional, yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, NTB, dan Sulawesi Utara. Sementara provinsi lain capaiannya di bawah nasional," ungkap Airlangga.
Sementara untuk wilayah yang sudah divaksin dua dosis, beberapa yang capaiannya di atas nasional di luar Jawa Bali adalah Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Jambi, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara, sementara yang lain masih di bawah angka nasional.
(akr)