Jelang Aksi Poles Saham, 15 Saham Bank Mini Beterbangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah saham bank-bank mini terpantau mengalami kenaikan cukup signifikan pada sesi pertama perdagangan awal pekan, Senin (8/11/2021). Sejalan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di level 6.627,579, kenaikan emiten perbankan terlihat dari indeks sektor keuangan yang melesat 1,81%.
Selain akumulasi beli yang cukup signifikan dari investor, kenaikan emiten perbankan kemungkinan didorong oleh persiapan para manajer investasi untuk mempercantik portofolio laporan keuangan mereka atau dikenal sebagai strategi window dressing.
Analis memastikan aksi poles portofolio pialang atau window dressing bakal terjadi pada akhir tahun 2021 dan memicu pergerakan sektoral sejumlah emiten, salah satunya sektor tersebut. Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Mino mencermati agenda window dressing dapat menjadi sentimen positif bagi emiten perbankan.
"Dari efek window dressing tentunya sektor ini (perbankan) juga berpeluang mendapat sentimen positif mengingat emiten di sektor ini menjadi salah satu komponen portofolio manajer investasi sehingga berpeluang dipercantik menjelang akhir tahun," kata Mino saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI) pekan lalu, dikutip Senin (8/11/2021).
Jalannya pemulihan ekonomi nasional juga memberi dampak signifikan bagi penyaluran kredit serta kualitas aset perbankan, kendati tekanan inflasi masih menjadi tantangan di masa depan. Namun, kebutuhan atas window dressing dinilai bakal meningkatkan harga saham sehingga investor bisa mencetak keuntungan yang lebih besar.
"Ke depan kita prediksi masih akan positif seiring proses pemulihan ekonomi yang diikuti oleh mulai berangsur-angsur naiknya penyaluran kredit, kualitas aset juga diprediksi akan membaik seiring meningkatnya daya beli masyarakat," pungkasnya. Berikut sejumlah emiten bank-bank mini yang kompak terbang pada perdagangan sesi pertama, Senin (8/11/2021):
1. PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), 25,52% ke Rp182.
2. PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), 24,87% ke Rp1.205.
3. PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), 24,52% ke Rp2.590.
4. PT Bank Ganesha Tbk (BTGT), 17,95% ke Rp230.
5. PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC), 11,72% ke Rp286.
6. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC), 11,59% ke 154.
7. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), 11,23% ke Rp7675.
8. PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), 10,19% ke Rp238.
9. PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR), 9,52% ke Rp276.
10. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), 8,93% ke Rp1585.
11. PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), 8,82% ke Rp925
12. PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW), 6.52% ke Rp196.
13. PT Bank Jago Tbk (ARTO), 5,93% ke Rp16.075.
14. PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), 4,53% ke Rp2.540.
15. PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), 4,32% ke 1.450.
Selain akumulasi beli yang cukup signifikan dari investor, kenaikan emiten perbankan kemungkinan didorong oleh persiapan para manajer investasi untuk mempercantik portofolio laporan keuangan mereka atau dikenal sebagai strategi window dressing.
Analis memastikan aksi poles portofolio pialang atau window dressing bakal terjadi pada akhir tahun 2021 dan memicu pergerakan sektoral sejumlah emiten, salah satunya sektor tersebut. Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Mino mencermati agenda window dressing dapat menjadi sentimen positif bagi emiten perbankan.
"Dari efek window dressing tentunya sektor ini (perbankan) juga berpeluang mendapat sentimen positif mengingat emiten di sektor ini menjadi salah satu komponen portofolio manajer investasi sehingga berpeluang dipercantik menjelang akhir tahun," kata Mino saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI) pekan lalu, dikutip Senin (8/11/2021).
Jalannya pemulihan ekonomi nasional juga memberi dampak signifikan bagi penyaluran kredit serta kualitas aset perbankan, kendati tekanan inflasi masih menjadi tantangan di masa depan. Namun, kebutuhan atas window dressing dinilai bakal meningkatkan harga saham sehingga investor bisa mencetak keuntungan yang lebih besar.
"Ke depan kita prediksi masih akan positif seiring proses pemulihan ekonomi yang diikuti oleh mulai berangsur-angsur naiknya penyaluran kredit, kualitas aset juga diprediksi akan membaik seiring meningkatnya daya beli masyarakat," pungkasnya. Berikut sejumlah emiten bank-bank mini yang kompak terbang pada perdagangan sesi pertama, Senin (8/11/2021):
1. PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), 25,52% ke Rp182.
2. PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), 24,87% ke Rp1.205.
3. PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), 24,52% ke Rp2.590.
4. PT Bank Ganesha Tbk (BTGT), 17,95% ke Rp230.
5. PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC), 11,72% ke Rp286.
6. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC), 11,59% ke 154.
7. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), 11,23% ke Rp7675.
8. PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), 10,19% ke Rp238.
9. PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR), 9,52% ke Rp276.
10. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), 8,93% ke Rp1585.
11. PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), 8,82% ke Rp925
12. PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW), 6.52% ke Rp196.
13. PT Bank Jago Tbk (ARTO), 5,93% ke Rp16.075.
14. PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), 4,53% ke Rp2.540.
15. PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), 4,32% ke 1.450.
(ind)