Bongkar Sifat Investor China, Bahlil: Kadang Belok-belok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia beberkan, karakteristik investor dari beberapa negara. Salah satu investor China yang menurut Bahlil suka belok belok.
Sedangkan investor dari Jepang dijelaskan suka rumit di awal, namun investasi akan berjalan dengan aman sampai akhir. Karakter ini menurut Bahlil, tidak beda jauh dengan Korea, hanya ada beda-beda tipis saja.
Sedangkan, karakteristik investor dari China menurutnya mudah di depan, namun di belakang terkadang ada yang tidak tepat. "Ada sebagian yang belok-belok atau tidak sesuai kalau China," kata Menteri Investasi Bahlil dalam video virtual, Kamis (11/11/2021).
Di sisi lain Bahlil mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2021 kemarin didukung oleh pertumbuhan tinggi ekspor impor yang mencapai masing-masing 29,16% dan 30,11%. Selanjutnya investasi yang tumbuh 3,74% juga menyumbang pertumbuhan ekonomi positif selain konsumsi dan belanja pemerintah.
"Pertumbuhan investasi yang tumbuh 3,6 atau 3,7%, dan pertumbuhan ekonomi tumbuh 3,5% meski pandemi dan adanya kebijakan PPKM, ini terjadi karena kerja sama kita semua bersama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam memberikan keyakinan dan optimisme," ungkapnya.
Bahlil menambahkan, pemerintah memang tengah menggenjot investasi sebagai salah satu sumber perekonomian selain daripada konsumsi rumah tangga. Pasalnya di situasi pandemi covid-19 seperti sekarang ini mobilitas masyarakat masih terbatas. "Konsumsi juga belum tumbuh maksimal sehingga perlu sumber ekonomi lain," tandasnya.
Sedangkan investor dari Jepang dijelaskan suka rumit di awal, namun investasi akan berjalan dengan aman sampai akhir. Karakter ini menurut Bahlil, tidak beda jauh dengan Korea, hanya ada beda-beda tipis saja.
Sedangkan, karakteristik investor dari China menurutnya mudah di depan, namun di belakang terkadang ada yang tidak tepat. "Ada sebagian yang belok-belok atau tidak sesuai kalau China," kata Menteri Investasi Bahlil dalam video virtual, Kamis (11/11/2021).
Di sisi lain Bahlil mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2021 kemarin didukung oleh pertumbuhan tinggi ekspor impor yang mencapai masing-masing 29,16% dan 30,11%. Selanjutnya investasi yang tumbuh 3,74% juga menyumbang pertumbuhan ekonomi positif selain konsumsi dan belanja pemerintah.
"Pertumbuhan investasi yang tumbuh 3,6 atau 3,7%, dan pertumbuhan ekonomi tumbuh 3,5% meski pandemi dan adanya kebijakan PPKM, ini terjadi karena kerja sama kita semua bersama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam memberikan keyakinan dan optimisme," ungkapnya.
Bahlil menambahkan, pemerintah memang tengah menggenjot investasi sebagai salah satu sumber perekonomian selain daripada konsumsi rumah tangga. Pasalnya di situasi pandemi covid-19 seperti sekarang ini mobilitas masyarakat masih terbatas. "Konsumsi juga belum tumbuh maksimal sehingga perlu sumber ekonomi lain," tandasnya.
(akr)