Kantongi Investasi Rp633 Triliun dari UEA, Bahlil: Ini Bukan Angka Kaleng Kerupuk
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat nilai investasi yang berhasil diboyong dari Forum Bisnis Indonesia- Uni Emirate Arab (UEA) mencapai USD44,6 miliar atau setara dengan Rp633,32 triliun (asumsi kurs Rp14.200/USD).
"Persatuan Uni Emirat Arab ini total investasi sebesar USD44,6 miliar. Ini bukan angka kaleng kerupuk," kata Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia dalam video virtual, Kamis (11/11/2021).
Selain itu ada juga komitmen investasi baik dari Eropa untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dimana tercatat Eropa masuk lima besar investasi di Indonesia. Sementara itu dalam Forum Bisnis Indonesia-Uni Emirate Arab (UEA) dihadiri oleh 9 perusahaan yang yang sudah memiliki minat investasi ke Indonesia baik untuk investasi baru maupun untuk perluasan.
Lebih lanjut Bahlil menerangkan, investasi dari UEA berfokus pada tiga poin yaitu investasi energi terbarukan, investasi membangun industri yang berbasis pengelolaan lingkungan yang baik dan investasi dengan kolaborasi yang baik.
"Investasi ini infrastruktur persoalan alat kesehatan data center di sektor hilirisasi dan energi baru terbarukan. USD44,6 miliar itu yaitu sebesar 13 miliar dolar untuk hiliriasis batu bara," katanya.
Dia menambahkan kepercayaan Uni Emirat Arab (UEA) semakin hari semakin baik. Bahkan, pernyataan UEA memuji undang-undang cipta kerja (Ciptaker) yang dibuat Indonesia sebagai upaya memudahkan investasi.
" Dimana Indonesia berubaha pasca berlakunya UU Ciptaker, ada kepastian dan transparasi serta kecepatan itu mulai terjadi ini. Ini bukan pekerjaan yang gampang dan harus kerja bersama," tandasnya.
Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi asal PEA di Indonesia pada Januari-September 2021 sebesar USD7,8 juta. Sementara akumulasi realisasi investasi asal PEA di Indonesia tahun 2016-triwulan III 2021 mencapai USD250,7 juta dan berada pada peringkat ke-27.
"Persatuan Uni Emirat Arab ini total investasi sebesar USD44,6 miliar. Ini bukan angka kaleng kerupuk," kata Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia dalam video virtual, Kamis (11/11/2021).
Selain itu ada juga komitmen investasi baik dari Eropa untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dimana tercatat Eropa masuk lima besar investasi di Indonesia. Sementara itu dalam Forum Bisnis Indonesia-Uni Emirate Arab (UEA) dihadiri oleh 9 perusahaan yang yang sudah memiliki minat investasi ke Indonesia baik untuk investasi baru maupun untuk perluasan.
Lebih lanjut Bahlil menerangkan, investasi dari UEA berfokus pada tiga poin yaitu investasi energi terbarukan, investasi membangun industri yang berbasis pengelolaan lingkungan yang baik dan investasi dengan kolaborasi yang baik.
"Investasi ini infrastruktur persoalan alat kesehatan data center di sektor hilirisasi dan energi baru terbarukan. USD44,6 miliar itu yaitu sebesar 13 miliar dolar untuk hiliriasis batu bara," katanya.
Dia menambahkan kepercayaan Uni Emirat Arab (UEA) semakin hari semakin baik. Bahkan, pernyataan UEA memuji undang-undang cipta kerja (Ciptaker) yang dibuat Indonesia sebagai upaya memudahkan investasi.
" Dimana Indonesia berubaha pasca berlakunya UU Ciptaker, ada kepastian dan transparasi serta kecepatan itu mulai terjadi ini. Ini bukan pekerjaan yang gampang dan harus kerja bersama," tandasnya.
Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi asal PEA di Indonesia pada Januari-September 2021 sebesar USD7,8 juta. Sementara akumulasi realisasi investasi asal PEA di Indonesia tahun 2016-triwulan III 2021 mencapai USD250,7 juta dan berada pada peringkat ke-27.