Kepala Bappenas Beberkan 6 Strategi Transformasi Ekonomi Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas , Suharso Monoarfa menyebut, bahwa tugas besar Bangsa Indonesia tidak hanya melakukan pemulihan ekonomi . Namun juga harus melakukan transformasi ekonomi Indonesia untuk mengangkat trajectory ekonomi.
Hal ini disampaikan dalam acara Road to Kongres Ekonomi Umat II 2021 Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) dengan tema “Arus Baru Penguatan Ekonomi Indonesia”, kemarin
“Tranformasi ekonomi ini bisa dilakukan dalam jangka menengah, panjang, serta melakukan kebijakan sisi produksi (production side),” tuturnya.
Ketua Umum DPP PPP ini menjelaskan, Pandemi covid-19 menciptakan dampak sitemik terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan, sehingga kita memerlukan sebuah redesain untuk memulihkannya.
“Redesain tranformasi ekonomi diperlukan untuk tidak hanya membawa ekonomi kembali ke kondisi sebelum krisis, namun ke kondisi yang lebih baik dari sebelum krisis,” papar Suharso.
Lebih jauh Suharso memaparkan dalam melakukan transformasi ekonomi Indonesia yang iklusif dan sustainable, Bappenas melakukan enam strategi. Pertama, Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing, yaitu melakukan transformasi sistem Kesehatan, sisten Pendidikan dan Pendidikan karakter, transformasi Riset dan Inovasi.
Kedua, Produktivitas sector ekonomi, dengan melakukan transformasi di bidang industrialisasi, produktivitas UMKM dan transformasi modernisasi pertanian. Ketiga, Ekonomi hijau, dengan melakukan transformasi ekonomi dan energi yang ramah lingkungan.
Keempat, Transformasi Digital, misalnya pemanfaatan digital, penguatan enable dan infrastruktur digital. Kelima, Integrasi ekonomi domistik, infarstuktur terintegrasi mulai dari udara, laut dan darat sehingga nantinya tercipta domestic velue chain.
Keenam, Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), ini penting untuk menciptakan pertumbuhan baru, terjadi penyeimbangan ekonomi antar wilayah di Indonesia.
Dalam mencipatakan transformasi ekonomi sebut Suharso memerlukan orkesta mulai dari perencanaan sampai implementasi dan bersifat jangka menengah dan Panjang. “Transformasi bersifat lintas pelaku, lintas sektor, lintas wilayah dan lintas tingkat pemerintahan,” ungkapnya.
Sebagai Informasi hadir dalam kegaiatan tersebut sebagai keynote speaker Dr. H. Amirsyah Tambunan (Sekjen MUI), Pemateri Suharso Monoarfa (Menteri PPN/Kepala Bappenas) dan Pemetari Dr. Hendri Suparini (Ekonom). Kegiatan ini dipandu oleh Dr. Mukhaer Pakkana.
Hal ini disampaikan dalam acara Road to Kongres Ekonomi Umat II 2021 Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) dengan tema “Arus Baru Penguatan Ekonomi Indonesia”, kemarin
“Tranformasi ekonomi ini bisa dilakukan dalam jangka menengah, panjang, serta melakukan kebijakan sisi produksi (production side),” tuturnya.
Ketua Umum DPP PPP ini menjelaskan, Pandemi covid-19 menciptakan dampak sitemik terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan, sehingga kita memerlukan sebuah redesain untuk memulihkannya.
“Redesain tranformasi ekonomi diperlukan untuk tidak hanya membawa ekonomi kembali ke kondisi sebelum krisis, namun ke kondisi yang lebih baik dari sebelum krisis,” papar Suharso.
Lebih jauh Suharso memaparkan dalam melakukan transformasi ekonomi Indonesia yang iklusif dan sustainable, Bappenas melakukan enam strategi. Pertama, Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing, yaitu melakukan transformasi sistem Kesehatan, sisten Pendidikan dan Pendidikan karakter, transformasi Riset dan Inovasi.
Kedua, Produktivitas sector ekonomi, dengan melakukan transformasi di bidang industrialisasi, produktivitas UMKM dan transformasi modernisasi pertanian. Ketiga, Ekonomi hijau, dengan melakukan transformasi ekonomi dan energi yang ramah lingkungan.
Keempat, Transformasi Digital, misalnya pemanfaatan digital, penguatan enable dan infrastruktur digital. Kelima, Integrasi ekonomi domistik, infarstuktur terintegrasi mulai dari udara, laut dan darat sehingga nantinya tercipta domestic velue chain.
Keenam, Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), ini penting untuk menciptakan pertumbuhan baru, terjadi penyeimbangan ekonomi antar wilayah di Indonesia.
Dalam mencipatakan transformasi ekonomi sebut Suharso memerlukan orkesta mulai dari perencanaan sampai implementasi dan bersifat jangka menengah dan Panjang. “Transformasi bersifat lintas pelaku, lintas sektor, lintas wilayah dan lintas tingkat pemerintahan,” ungkapnya.
Sebagai Informasi hadir dalam kegaiatan tersebut sebagai keynote speaker Dr. H. Amirsyah Tambunan (Sekjen MUI), Pemateri Suharso Monoarfa (Menteri PPN/Kepala Bappenas) dan Pemetari Dr. Hendri Suparini (Ekonom). Kegiatan ini dipandu oleh Dr. Mukhaer Pakkana.
(akr)