Dukung Transformasi Digital, PTK Terapkan Aplikasi TCMS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka mewujudkan komitmen melakukan transformasi digital dari hulu ke hilir, Pertamina Trans Kontinental ( PTK ) sebagai bagian dari Subholding Integrated Marine Logistics menerapkan sistem monitoring operasional kapal digital melalui Transko Condition Monitoring System (TCMS).
Penerapan TCMS ini membuat PTK mampu memonitor data harian operasi peralatan secara digital pada 355 unit Kapal yang melayani distribusi energi di seluruh pelabuhan Pertamina.
"Tujuan dari penerapan TCMS ini bukan hanya sebatas mengambil data, namun data yang diambil tentu harus dianalisis oleh ahli, sehingga ada rekomendasi dan planning yang bisa kita eksekusi. Tujuannya untuk selalu melakukan proactive maintenance," jelas Direktur Utama PTK Nepos MT Pakpahan dalam siaran pers, Minggu (14/11/2021).
Sementara, acara Go Live aplikasi TCMS dilaksanakan secara daring dan luring pada Rabu (10/11) lalu yang dihadiri jajaran direksi dan manajemen PTK, serta para perwakilan dari kapal operasional milik PTK.
"Untuk meningkatkan kredibilitas, tentu harus dikembangkan pemeliharaan, lalu kita tingkatkan prosesnya dengan digitalisasi," ujar Nepos. Dia menambahkan bahwa inovasi sistem digital ini merupakan perwujudan dari pemeliharaan kapal operasi PTK yang terencana dan berkelanjutan.
Yudi Wibisono selaku Project Leader TCMS memaparkan tentang proses pencatatan yang dilakukan dengan perangkat berbasis mobile. Pencatatatan dengan aplikasi ini, kata dia, menggantikan pencatatan berbasis kertas (paper-based).
Dengan demikian, meniadakan risiko kehilangan data, riwayat perawatan kapal yang tidak terdokumentasi secara up to date, dan kesulitan dalam memonitoring kondisi operasional dikarenakan data yang dianalisa tidak real-time yang dapat berdampak kepada tingginya kerusakan peralatan kapal.
Keunggulan lain dari inovasi ini, sambung dia, yaitu template dari data peralatan yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan kapal untuk mempermudah tim dalam menambahkan serta mempersiapkan peralatan dan parameter baru.
"Riwayat data yang tersimpan secara real-time juga dapat digunakan untuk melakukan predictive maintenance system dan analisa kondisi operasi peralatan sebagai acuan dalam meningkatkan upaya pencegahan kerusakan peralatan kapal secara berkala," imbuhnya.
Pada acara Go-Live tersebut, ditampilkan demonstrasi dari pengisian data secara terperinci. Sesi diskusi bersama juga dibuka untuk pengembangan kualitas sistem, penggunaan tag number spesifik, serta pengembangan aplikasi ini untuk dapat digunakan di area lain PTK, selain perkapalan seperti di jetty atau dermaga.
Nepos menegaskan, penerapan sistem digital ini merupakan bentuk keseriusan PTK dalam mendukung transformasi digital di Subholding Integrated Marine Logistics pada khususnya dan di Pertamina Group pada umumnya.
"Dengan kehadiran TCMS ini, PTK akan mampu menghadapi tantangan dan perubahan di masa yang akan dengan melakukan inovasi yang terus sejalan dengan kebutuhan bisnis perusahaan," tandasnya.
Penerapan TCMS ini membuat PTK mampu memonitor data harian operasi peralatan secara digital pada 355 unit Kapal yang melayani distribusi energi di seluruh pelabuhan Pertamina.
"Tujuan dari penerapan TCMS ini bukan hanya sebatas mengambil data, namun data yang diambil tentu harus dianalisis oleh ahli, sehingga ada rekomendasi dan planning yang bisa kita eksekusi. Tujuannya untuk selalu melakukan proactive maintenance," jelas Direktur Utama PTK Nepos MT Pakpahan dalam siaran pers, Minggu (14/11/2021).
Sementara, acara Go Live aplikasi TCMS dilaksanakan secara daring dan luring pada Rabu (10/11) lalu yang dihadiri jajaran direksi dan manajemen PTK, serta para perwakilan dari kapal operasional milik PTK.
"Untuk meningkatkan kredibilitas, tentu harus dikembangkan pemeliharaan, lalu kita tingkatkan prosesnya dengan digitalisasi," ujar Nepos. Dia menambahkan bahwa inovasi sistem digital ini merupakan perwujudan dari pemeliharaan kapal operasi PTK yang terencana dan berkelanjutan.
Yudi Wibisono selaku Project Leader TCMS memaparkan tentang proses pencatatan yang dilakukan dengan perangkat berbasis mobile. Pencatatatan dengan aplikasi ini, kata dia, menggantikan pencatatan berbasis kertas (paper-based).
Dengan demikian, meniadakan risiko kehilangan data, riwayat perawatan kapal yang tidak terdokumentasi secara up to date, dan kesulitan dalam memonitoring kondisi operasional dikarenakan data yang dianalisa tidak real-time yang dapat berdampak kepada tingginya kerusakan peralatan kapal.
Keunggulan lain dari inovasi ini, sambung dia, yaitu template dari data peralatan yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan kapal untuk mempermudah tim dalam menambahkan serta mempersiapkan peralatan dan parameter baru.
"Riwayat data yang tersimpan secara real-time juga dapat digunakan untuk melakukan predictive maintenance system dan analisa kondisi operasi peralatan sebagai acuan dalam meningkatkan upaya pencegahan kerusakan peralatan kapal secara berkala," imbuhnya.
Pada acara Go-Live tersebut, ditampilkan demonstrasi dari pengisian data secara terperinci. Sesi diskusi bersama juga dibuka untuk pengembangan kualitas sistem, penggunaan tag number spesifik, serta pengembangan aplikasi ini untuk dapat digunakan di area lain PTK, selain perkapalan seperti di jetty atau dermaga.
Nepos menegaskan, penerapan sistem digital ini merupakan bentuk keseriusan PTK dalam mendukung transformasi digital di Subholding Integrated Marine Logistics pada khususnya dan di Pertamina Group pada umumnya.
"Dengan kehadiran TCMS ini, PTK akan mampu menghadapi tantangan dan perubahan di masa yang akan dengan melakukan inovasi yang terus sejalan dengan kebutuhan bisnis perusahaan," tandasnya.
(fjo)