Kecil Hidup Miskin, Ini 5 Fakta Miliarder Muslim yang Amalkan Kekayaannya Rp227 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang miliarder asal Arab Saudi pernah masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes tahun 2015. Ketika itu kekayaannya mencapai USD2,1 miliar atau Rp29,8 triliun (kurs Rp14.200).
Menariknya, meski "pontang panting" menjadi tajir, Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi adalah salah satu miliarder muslim yang paling banyak bersedekah. Tahun lalu, islamtics.com melaporkan, sepanjang hidupnya Sulaiman telah menyumbangkan kekayaannya sebesar USD16 miliar atau Rp227 triliun untuk berbagai kegiatan amal. Subhanallah.
"Dia telah memberikan dua pertiga dari seluruh kekayaannya untuk amal dalam bentuk wakaf, dan sepertiga sisanya untuk keluarga," tulis islamtics.com, dikutip Senin (15/11/2021).
Sikap dermawan Sulaiman tentu saja dilatari masa kecilnya yang hidup dalam kemiskinan. Semasa kecil, untuk bertahan hidup dia melakukan berbagai pekerjaan untuk mendapatkan uang, seperti pembawa belanjaan di pasar (porter) hingga pengumpul kurma.
Berikut ini fakta-fakta milarder dermawan berusia 92 tahun ini:
1. Melakukan beberapa pekerjaan kasar
Sulaiman sudah mulai bekerja sebagai porter yang membawa barang belanjaan para pengunjung pasar Al Khadra Riyadh di usia 9 tahun. Saat berusia 12 tahun, dia bekerja sebagai pengumpul kurma. Saat itu dia tidur di atas kerikil dan mengenakan pakaian yang sama terus-menerus adalah kebiasaannya sehari-hari. Sulaiman juga pernah bekerja sebagai koki di salah satu hotel di Riyadh, menjadi penjual minyak, hingga membuka toko kelontongnya sendiri.
2. Belajar bisnis dari saudara
Di usia 20an, Sulaiman Ar Rajhi bekerja di perusahaan pertukaran mata uang yang dimiliki saudaranya, Saleh Al Rajhi, sebelum bekerja sama mendirikan cabang perusahaan tersebut pada 1956 atau berusia 27 tahun.
Pada tahun 1970, dia memisahkan bisnis yang dijalankan dengan saudaranya. Sulaiman kemudian memberanikan diri membuka perusahaan pertukaran uang miliknya sendiri. Sukses karena membuka 30 cabang perusahaan di seluruh Arab Saudi.
3. Pendiri Al Rajhi Bank
Pada tahun 1957, Sulaiman bin Abdul Aziz Al Rajhi mendirikan Bank Al Rajhi bersama ketiga saudaranya. Bank itu tumbuh menjadi salah satu bank Islam terbesar di dunia dan menghasilkan 10 digit kekayaan bersih Al Rajhi.
4. Penderma
Sulaiman dikenal sebagai salah satu miliarder penderma atau suka beramal. Dia sudah mendermakan kekayaannya sebesar Rp227 trilun untuk berbagai kegiatan amal dan membantu masyarakat.
Salah satu sumbangannya adalah mendedikasikan saham banknya (senilai USD3,7 miliar, menurut Forbes Timur Tengah), peternakan unggas dan aset lainnya, mendanai kegiatan anti-kelaparan dan pendidikan di kerajaan.
Sulaiman juga mendirikan Yayasan Amal Sulaiman Bin Abdul Aziz Rajhi, yang mendukung kegiatan pendidikan, keagamaan, kesehatan, dan sosial. Yayasan tersebut telah menyumbang untuk kesehatan, Masjid Sheikh Sulaiman bin Abdul Aziz Al Rajhi di Riyadh, dll.
5. Penerima penghargaan
Pada 2012, Sulaiman menerima penghargaan The King Faisal International Prize karena mendedikasikan setengah kekayaannya untuk amal serta memulai bank Islam yang mendukung pekerjaan amal dan melaksanakan proyek nasional yang efektif.
Lihat Juga: Begini Cara Hartono Bersaudara Sulap Bisnis Keluarga Jadi Kerajaan Global Senilai Rp763 Triliun
Menariknya, meski "pontang panting" menjadi tajir, Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi adalah salah satu miliarder muslim yang paling banyak bersedekah. Tahun lalu, islamtics.com melaporkan, sepanjang hidupnya Sulaiman telah menyumbangkan kekayaannya sebesar USD16 miliar atau Rp227 triliun untuk berbagai kegiatan amal. Subhanallah.
"Dia telah memberikan dua pertiga dari seluruh kekayaannya untuk amal dalam bentuk wakaf, dan sepertiga sisanya untuk keluarga," tulis islamtics.com, dikutip Senin (15/11/2021).
Sikap dermawan Sulaiman tentu saja dilatari masa kecilnya yang hidup dalam kemiskinan. Semasa kecil, untuk bertahan hidup dia melakukan berbagai pekerjaan untuk mendapatkan uang, seperti pembawa belanjaan di pasar (porter) hingga pengumpul kurma.
Berikut ini fakta-fakta milarder dermawan berusia 92 tahun ini:
1. Melakukan beberapa pekerjaan kasar
Sulaiman sudah mulai bekerja sebagai porter yang membawa barang belanjaan para pengunjung pasar Al Khadra Riyadh di usia 9 tahun. Saat berusia 12 tahun, dia bekerja sebagai pengumpul kurma. Saat itu dia tidur di atas kerikil dan mengenakan pakaian yang sama terus-menerus adalah kebiasaannya sehari-hari. Sulaiman juga pernah bekerja sebagai koki di salah satu hotel di Riyadh, menjadi penjual minyak, hingga membuka toko kelontongnya sendiri.
2. Belajar bisnis dari saudara
Di usia 20an, Sulaiman Ar Rajhi bekerja di perusahaan pertukaran mata uang yang dimiliki saudaranya, Saleh Al Rajhi, sebelum bekerja sama mendirikan cabang perusahaan tersebut pada 1956 atau berusia 27 tahun.
Pada tahun 1970, dia memisahkan bisnis yang dijalankan dengan saudaranya. Sulaiman kemudian memberanikan diri membuka perusahaan pertukaran uang miliknya sendiri. Sukses karena membuka 30 cabang perusahaan di seluruh Arab Saudi.
3. Pendiri Al Rajhi Bank
Pada tahun 1957, Sulaiman bin Abdul Aziz Al Rajhi mendirikan Bank Al Rajhi bersama ketiga saudaranya. Bank itu tumbuh menjadi salah satu bank Islam terbesar di dunia dan menghasilkan 10 digit kekayaan bersih Al Rajhi.
4. Penderma
Sulaiman dikenal sebagai salah satu miliarder penderma atau suka beramal. Dia sudah mendermakan kekayaannya sebesar Rp227 trilun untuk berbagai kegiatan amal dan membantu masyarakat.
Salah satu sumbangannya adalah mendedikasikan saham banknya (senilai USD3,7 miliar, menurut Forbes Timur Tengah), peternakan unggas dan aset lainnya, mendanai kegiatan anti-kelaparan dan pendidikan di kerajaan.
Sulaiman juga mendirikan Yayasan Amal Sulaiman Bin Abdul Aziz Rajhi, yang mendukung kegiatan pendidikan, keagamaan, kesehatan, dan sosial. Yayasan tersebut telah menyumbang untuk kesehatan, Masjid Sheikh Sulaiman bin Abdul Aziz Al Rajhi di Riyadh, dll.
5. Penerima penghargaan
Pada 2012, Sulaiman menerima penghargaan The King Faisal International Prize karena mendedikasikan setengah kekayaannya untuk amal serta memulai bank Islam yang mendukung pekerjaan amal dan melaksanakan proyek nasional yang efektif.
Lihat Juga: Begini Cara Hartono Bersaudara Sulap Bisnis Keluarga Jadi Kerajaan Global Senilai Rp763 Triliun
(uka)