UMKM Mulai Bangkit dengan Dukungan Platform GoFood

Jum'at, 19 November 2021 - 23:40 WIB
loading...
UMKM Mulai Bangkit dengan...
UMKM sektor kuliner mulai bangkit dengan dukungan platform GoFood yang ada di ekosistem digital Gojek. Foto/Dok.
A A A
JAKARTA - Pandemi yang berlangsung sejak Maret 2020 silam memukul seluruh aspek kehidupan masyarakat. Banyak sektor usaha yang tumbang, tak terkecuali Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang selama ini mendapat predikat tahan beragam krisis. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, UMKM merupakan salah satu kelompok sektor industri yang terdampak dalam masa pandemi Covid-19 di tahun 2020. Namun, sejak awal tahun 2021, pelaku UMKM mulai bangkit. Memanfaatkan popularitas platform digital dan bertumbuhnya ekosistem digital, masa-masa suram itu kini akan ditinggalkan.

(Baca Juga : E-commerce Tutup Keran Impor, Pelaku UMKM Fesyen Ambil Peluang )

Sri Mujiyanti tampak sibuk menyiapkan dagangan yang dia jual lewat aplikasi GoFood. Perempuan 26 tahun ini menaruh perhatian serius terhadap kebersihan tempat pengolahan makanan yang dia jual. “Biarpun yang beli tidak melihat langsung, tetapi tempat pengolahan makanan harus selalu bersih,”ungkapnya saat ditemui Kamis (18/11/2021). Keputusan Sri untuk mencoba usaha kuliner itu lantaran gaji sebagai karyawan di salah satu tenant yang berlokasi di Grand Slipi Tower, Jakarta Barat itu tak mencukupi untuk membayar kontrakan, tagihan listrik, dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Gaji dipangkas 30% sejak awal pandemi,”tuturnya.

Di rumah petakan berukuran 4x10 meter di jalan Jatayu, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sri bersama ibunya, Cicih yang berusia 69 tahun sudah hampir enam bulan menjual makanan di platform GoFood. Dengan brand Sate Taichan Yuri Mart, Sri menjual dagangannya dengan harga Rp30 ribu per porsi. Dia pun bisa mendapatkan orderan hingga delapan porsi dalam sehari. “Orderan cukup banyak sejak masuk di aplikasi GoFood. Sebelumnya ditawarkan lewat aplikasi pesan singkat hanya ke teman-teman,”katanya.

Dia mengaku, sejak bergabung dalam ekosistem besutan Gojek itu, dirinya terus belajar menghasilkan produk yang bervariasi. Termasuk cara pengemasan yang lebih modern. Saat ini, Sri menghadirkan varian sate taichan campuran daging kulit ayam, daging ayam, dan full kulit ayam. Semuanya dikolaborasikan dengan sambal yang pedas.

Dia mengaku beruntung bisa terverifikasi dan berjualan di platform GoFood. Mengingat hingga kini, masyarakat masih memilih memesan makanan melalui platform digital dibandingkan datang langsung ke warung atau gerai makanan. “Berjualan di GoFood sangat membantu ekonomi saya, membantu banget,”ungkapnya. Sri pun kerap mengikuti pelatihan yang dihelat Gojek. Khususnya pelatihan terkait dengan pengembangan kapasitas untuk mengoptimalkan pertumbuhan usahanya. Pelatihan dinilai Sri penting untuk menyusun strategi usaha dan mengembangkan brand awareness di platform GoFood. Juga bertukar ide dengan pelaku UMKM lainnya.

(Baca Juga : Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik, TBS-Gojek Siapkan Investasi Rp14 Triliun Lebih )

Ronal Renvian pemilik lapak mie ayam An-Najah merasakan hal yang sama. Pria 33 tahun yang bermukim di Gang Haji Tabah, jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan itu mengaku penjualannya meningkat drastis saat bergabung dalam ekosistem digital. “Jika dulu harus menawarkan door to door, dengan platform seperti GoFood pelanggan yang datang,”ungkapnya. Bagi Ronal, selain menopang ekonominya agar tak goyah, bapak dua anak ini mengaku mendapatkan banyak inspirasi untuk terus melakukan inovasi. Selain itu, lanjut dia, dirinya juga mengajak para pelanggannya untuk bersedekah selama pandemi dengan menghadirkan menu Sedekah Jumat. “Pesanan sangat banyak saat hari Jumat. Selain menopang ekonomi pribadi, tentunya kami juga ingin berbagi,”katanya.

Sedangkan mitra Gojek, Heri Candra mengungkapkan, di masa pandemi pesanan melalui aplikasi GoFood meningkat tajam. “Sampai sekarang orderan GoFood yang paling banyak. Penumpang masih jarang,”ujar pria kelahiran Kota Bumi, Lampung pada 1988 itu. Pria yang bermukim di sebuah kontrakan di jalan Anggrek Kemanggisan, Jakarta Barat itu mengatakan, dalam satu hari dia bisa menerima lima orderan dari aplikasi GoFood. Berbekal Yamaha N Max lansiran tahun 2014 bernopol B 6908 JAS, Heri biasa "mangkal" di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. “Meski untuk GoRide masih jarang, untuk GoFood selalu ada, jadi masih bisa bawa pulang uang yang lumayan,”katanya.

Langkah Strategis Membangkitkan Usaha Kecil

Pakar pemasaran Yuswohady menilai, platform digital di Tanah Air saat ini memang berfokus untuk membantu kebangkitan para pelaku UMKM. “Platform seperti GoFood maupun lainnya mempermudah konektivitas antara penjual dan pembeli,”katanya. Sehingga, para UMKM akan terbantu karena pembelinya adalah masyarakat umum yang berstatus sebagai direct customer.

“Ada network effect, semakin banyak penghuni platform maka akan semakin menguntungkan bagi semu pihak,”papar Managing Partner Inventure itu. Yuswohady menilai, penyedia platform seperti Gojek berupaya merespons berbagai hal yang dibutuhkan para pelaku UMKM untuk beradaptasi dan bertumbuh di lingkungan usaha yang masih terdampak pandemi seperti saat ini. Dia menilai, penggunaan platform digital merupakan langkah strategis untuk membangkitkan UMKM . “Karenanya bisa dikatakan ekosistem ini menguntungkan bagi UMKM, bagi konsumen, juga bagi penyedia platform. Jadi semua untung bersama-sama,”cetusnya.

(Baca Juga : Kucurkan Rp1 Triliun Bukti Gojek Tak Pikirkan Keuntungan Sendiri )

Grup GoTo sendiri, melalui ekosistem Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial terus berpartisipasi dan mendorong peningkatan daya saing UMKM lokal . Mengutip keterangan resmi yang dipublikasikan, Chief of Corporate Affairs Grup GoTo, Nila Marita mengungkapkan, selama pandemi, solusi yang dihadirkan Grup GoTo berhsil membantu para pelaku UMKM. Bahkan, para pelaku UMKM bisa mendatangkan kontribusi hingga 2% Produk Domestik Bruto (PDB). “Ini mendorong kami berkolaborasi dengan mitra strategis, dan menghadirkan berbagai inisiatif turunan gerakan #BangkitBersama untuk memperkuat kontribusi Grup GoTo terhadap Indonesia,”tegasnya.

Selama pandemi, lebih dari 4 juta mitra usaha tergabung di ekosistem GoTo, yaitu Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Akses terhadap keterampilan usaha menjadi prioritas agar UMKM dapat terus berkontribusi memulihkan ekonomi nasional. Selain itu, ada Akademi Mitra Usaha oleh Gojek merupakan wadah edukasi pengembangan kompetensi UMKM #MelajuBersamaGojek Beragam pelatihan mulai dari memulai bisnis, pengelolaan modal, branding dan pemasaran, lisensi usaha dan lainnya dibagikan kepada para pelaku UMKM.

Selain memberikan dukungan berupa teknologi, Akademi Mitra Usaha juga dijadikan sebagai wadah pendampingan para pelaku usaha khusunya UMKM agar lebih cepat beradaptasi di platform digital. Para pelaku usaha khususnya UMKM didorong agar mampu menyusun strategi bisnis yang tepat di masa pandemi Covid-19 sehingga saat pandemi usai para UMKM bisa langsung naik kelas.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2044 seconds (0.1#10.140)