Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok Bikin Indonesia Untung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kejatuhan harga minyak mentah dunia yang dipengaruhi oleh pelemahan permintaan di tengah pandemi Covid-19 yang membuat banyak negara menutup transportasi, menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berdampak positif bagi Indonesia. Keuntungan tersebut apabila melihat dari neraca perdagangan, dimana Indonesia merupakan importir minyak.
Sambung Perry mengatakan, dampak penurunan harga minyak dunia bagi perekonomian Indonesia cukup positif. Pasalnya Indonesia adalah net importir minyak dunia, maka dengan harga yang murah bisa membuat neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan membaik.
"Harga minyak dunia secara keseluruhan bagi ekonomi Indonesia itu memang secara neto dampaknya adalah positif. Baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi moneter, kalau dari sisi moneter yang harus diingat adalah Indonesia net importer dari minyak. Kita pengimpor minyak, maka dengan harga yang murah juga akan mengurangi defisit dari neraca perdagangan minyak," kata Perry di Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Meski menurutnya ada dampak negatif yakni penurunan pendapatan pajak. Akan tetapi dari sisi pengeluaran anggaran akan lebih hemat jika harga minyak murah, misalnya anggaran subsidi akan lebih rendah.
“Kalau dari sisi fiskal tentu Bu Menteri yang punya otoritas untuk itu, tapi kemungkinan penerimaan pajak yang berkaitan dengan minyak turun. Tapi kebutuhan untuk pengeluaran anggaran yang berkaitan dengan minyak juga akan turun, secara keseluruhan dampak penurunan harga minyak ke perekonomian positif,” paparnya.
Sambung Perry mengatakan, dampak penurunan harga minyak dunia bagi perekonomian Indonesia cukup positif. Pasalnya Indonesia adalah net importir minyak dunia, maka dengan harga yang murah bisa membuat neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan membaik.
"Harga minyak dunia secara keseluruhan bagi ekonomi Indonesia itu memang secara neto dampaknya adalah positif. Baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi moneter, kalau dari sisi moneter yang harus diingat adalah Indonesia net importer dari minyak. Kita pengimpor minyak, maka dengan harga yang murah juga akan mengurangi defisit dari neraca perdagangan minyak," kata Perry di Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Meski menurutnya ada dampak negatif yakni penurunan pendapatan pajak. Akan tetapi dari sisi pengeluaran anggaran akan lebih hemat jika harga minyak murah, misalnya anggaran subsidi akan lebih rendah.
“Kalau dari sisi fiskal tentu Bu Menteri yang punya otoritas untuk itu, tapi kemungkinan penerimaan pajak yang berkaitan dengan minyak turun. Tapi kebutuhan untuk pengeluaran anggaran yang berkaitan dengan minyak juga akan turun, secara keseluruhan dampak penurunan harga minyak ke perekonomian positif,” paparnya.
(akr)