Kementan Siap Tangani Sektor Perkebunan Hadapi Fenomena La Nina

Sabtu, 20 November 2021 - 18:26 WIB
loading...
Kementan Siap Tangani...
Ditjen Perkebunan berupaya melakukan langkah-langkah penanganan atau pencegahan pada sub sektor perkebunan dalam mengantipasi fenomena La Nina.
A A A
JAKARTA - Curah hujan dengan intensitas tinggi dan terus menerus di beberapa wilayah Indonesia serta kejadian bencana alam yang dipicu oleh La Nina akan sangat berdampak pada keberlangsungan pertanian termasuk perkebunan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Oktober lalu, menyebutkan puncak musim hujan di Indonesia diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2022. Menyikapi prediksi BMKG tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan penanganan bagi komoditas pertanian termasuk sub sektor perkebunan agar memiliki mutu yang baik dalam menghadapi kondisi alam ini.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta seluruh jajaran Kementan meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan curah hujan di akhir 2021 hingga awal 2022. Mentan menginstruksikan ke jajarannya segera melakukan penanganan untuk seluruh komoditas pertanian, agar stok pangan termasuk komoditas perkebunan tetap aman, terjaga dan tersedia.

(Baca juga:Ratusan Relawan PMI dan Kebencanaan DKI Apel Siaga Hadapi Dampak La Nina)

Sesuai arahan Mentan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan (Ditjenbun) terus berupaya melakukan langkah-langkah penanganan atau pencegahan pada sub sektor perkebunan dalam mengantipasi fenomena La Nina.

Ardi Praptono, Direktur Perlindungan Perkebunan mengatakan secara umum komoditas perkebunan ditanam pada daerah-daerah lahan kering dan dataran tinggi. Komoditas perkebunan juga memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan tanaman pangan maupun hortikultura, di mana kondisi tanaman perkebunan lebih kuat.

“Sehingga apabila terjadi bencana alam akibat fenomena La Nina, seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, banjir bandang dan serangan OPT (organisme pengganggu tanaman) tidak berdampak signifikan terhadap tanaman perkebunan, namun akan berpengaruh terhadap produksi,” kata Ardi Praptono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/11/2021).

(Baca juga:Pimpin Apel PMI Kesiapsiagaan Dampak La Nina, Anies: Anda Semua Pahlawan)

Menurut Ardi Praptono, dampak negatif dari fenomena La Nina terhadap sub sektor perkebunan di Indonesia, antara lain terjadinya eksplosi OPT khususnya berbagai penyakit akibat jamur. Selain itu juga serangan hama tikus dan penurunan mutu hasil produksi perkebunan.

“Serta terjadi banjir pada lahan perkebunan terutama pada lahan gambut. Karena lahan gambut merupakan lahan yang sensitif untuk ditanami komoditas perkebunan. Apabila tidak dikelola dengan baik terutama pada musim kemarau berpotensi menyebabkan kebakaran lahan, sedangkan pada musim penghujan akan menyebabkan banjir,” katanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
Panen Perdana, Rembuk...
Panen Perdana, Rembuk Pemuda Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan
Tingkatkan Ekspor Produk...
Tingkatkan Ekspor Produk Pertanian, Kementan Lepas Ekspor Gula Semut dari Kulon Progo
Bukti Transformasi,...
Bukti Transformasi, PTPN Group Cetak Laba Rp14,9 Triliun
Susu Mbok Darmi Perkuat...
Susu Mbok Darmi Perkuat Kemitraan dengan Peternak Susu Lokal
Danantara Bisa Dorong...
Danantara Bisa Dorong Hilirisasi Sektor Perkebunan
Kawal Harga Gabah Petani...
Kawal Harga Gabah Petani Rp6.500 per Kg, Kementan Gandeng TNI
Mentan Amran: Pengusaha...
Mentan Amran: Pengusaha Jual Harga Pangan di Atas HET Bakal Disegel
BPS: Periode Januari-Maret...
BPS: Periode Januari-Maret 2025, Produksi Beras Melonjak 52,32%
Rekomendasi
Big Match Bundesliga...
Big Match Bundesliga Pekan Ini, Streaming di Vision+
Puncak Arus Balik, Tol...
Puncak Arus Balik, Tol Jakarta-Cikampek Arah Jakarta Diberlakukan Contraflow 2 Lajur
Kenaikan Tiket KA Usai...
Kenaikan Tiket KA Usai Lebaran, KAI Daop 1 Jakarta: Terapkan Batas Atas dan Batas Bawah
Berita Terkini
JK Beberkan Dampak Tarif...
JK Beberkan Dampak Tarif Trump terhadap Ekonomi Indonesia
28 menit yang lalu
Hebohkan Banyak Negara,...
Hebohkan Banyak Negara, JK Sebut Tarif Trump Lebih Banyak Unsur Politik
2 jam yang lalu
Harga Emas Antam Ambruk...
Harga Emas Antam Ambruk Parah, Tiba-tiba Turun Tajam Rp38.000 per Gram
2 jam yang lalu
Wall Street Tumbang...
Wall Street Tumbang Imbas Tarif Trump, Ini Prediksi Bursa Saham RI Pekan Depan
3 jam yang lalu
Tarif Trump Ancam Ekonomi...
Tarif Trump Ancam Ekonomi Indonesia, Bisa Jadi Malapetaka Nasional
4 jam yang lalu
Perang Dagang Mencekam,...
Perang Dagang Mencekam, China Balas Tarif Impor 34% untuk Semua Barang dari AS
5 jam yang lalu
Infografis
Daftar Skuad Timnas...
Daftar Skuad Timnas Indonesia Hadapi Australia dan Bahrain
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved