Pulihkan Pariwisata dan Ekonomi Nasional, Wisata Alam jadi Andalan

Minggu, 21 November 2021 - 19:59 WIB
loading...
Pulihkan Pariwisata...
Wisata alam diproyeksikan menjadi primadona di tengah pandemi Covid-19 maupun pascapandemi. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Wisata alam diproyeksikan menjadi primadona di tengah pandemi Covid-19 maupun pascapandemi. Langkah menggelorakan wisata alam diharapkan bisa membantu pemulihan ekonomi nasional, khususnya sektor pariwisata yang sempat terpuruk akibat pandemi.

Anjloknya pariwisata terlihat dari kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada tahun 2020 yang hanya sekitar 4,052 juta orang atau setara 25% jumlah wisman tahun 2019. Akibatnya, terjadi penurunan signifikan pendapatan negara dari sektor pariwisata yakni sebesar Rp20,7 miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebut sepanjang 2020, sebanyak 409.000 tenaga kerja di sektor pariwisata kehilangan mata pencahariannya.

Guna menggairahkan kembali sektor pariwisata, pemerintah dan pelaku penggerak pariwisata bersinergi melakukan berbagai upaya, salah satunya melalui ajang Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam (FTNTWA) Indonesia 2021.



Ajang yang diinisiasi oleh Kiad Media Kreatif rutin digelar setiap tahunnya. Tahun ini adalah gelaran ke lima setelah sebelumnya sempat diselenggarakan secara luring (offline) di sejumlah kota di antaranya Banyuwangi, Yogyakarta dan Bali serta dua kali dilaksanakan secara hybrid di masa pandemi.

Didukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), FTNTWA 2021 digelar secara hybrid di Pantai Lasiana, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), bertepatan puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN)

Mengusung tema “Promosi Wisata Alam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional di Masa Pandemi”, FTNTWA 2021 yang digelar pada 22-24 November siap menggelorakan kembali semangat berwisata alam, khususnya Taman Nasional dan Taman Wisata Alam.

Seperti disampaikan presiden Joko Widodo, tahun 2021 menjadi catatan sejarah sebagai tahun pemulihan ekonomi setelah segenap pelaku usaha di sektor pariwisata mengalami ujian berat akibat Covid-19.



Demi menyukseskan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah mengalokasikan dana PEN sebesar Rp7,67 Triliun untuk mendukung pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional dan pelatihan SDM pariwisata agar memahami sepenuhnya prosedur pelaksanaan wisata di era kenormalan baru.

Taman nasional sebagai salah satu obyek pengembangan wisata yang digadang-gadang menjadi andalan pariwisata gaya baru pascapandemi tentu merupakan peluang yang sangat prospektf dikembangkan.

Menurut Direktur Kiad Media Kreatif Dyan Syah, banyak masyarakat yang belum mengetahui Taman Nasional bisa menjadi obyek wisata menarik pascapandemi.

“Di sinilah tantangannya, kami mencoba memberikan konsepsi pemahanam bahwa Taman Nasional bukan sekedar tempat suaka, sekaligus bagaimana agar masyarakat suka berwisata ke Taman Nasional dan Taman Wisata Alam sehingga lebih mencintai alam, lingkungan dan budaya yang kita miliki dengan tetap memperhatikan penerapan prokes di masa pandemi,” ujarnya, Minggu (21/11/2021).

Dyan mengungkapkan, antusiasme wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata alam terus meningkat seiring dengan keinginan berwisata aman dan sehat serta bukan wisata umum yang ramai dikunjungi.

Hal ini didorong oleh kesadaran untuk memperhatikan aspek kesehatan. Hanya saja, menurut Dyan, para wisatawan belum mendapatkan referensi yang cukup kegiatan apa saja yang bisa dilakukan ketika berwisata ke Taman Nasional.

“Konsep ekowisata berkelanjutan akan menjadi pakem dalam kegiatan wisata Taman Nasional dan Taman Wisata Alam yang selalu kami sosialiasasikan baik kepada pengelola Taman Nasional dan Taman Wisata Alam, maupun wisatawan,” tuturnya.

Lebih lanjut Dyan menyampaikan, selama tiga hari penyelenggaraannya, FTNTWA akan dimeriahkan dengan rangkaian talkshow bertema Harmonisasi Alam dan Budaya, offline dan online exhibition Taman Nasional dan Taman Wisata Alam, gelaran budaya, dan untuk kegiatan travel mart akan digelar di Yogyakarta dalam waktu yang berbeda.

Adapun peserta FTNTWA diantaranya dari KLHK, Pemerintah Daerah, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) serta taman nasional dan taman wisata alam dari berbagai penjuru di Indonesia. Mereka menyuguhkan beragam informasi dalam bentuk film, booklet, paket wisata, dan virtual trip yang menarik.

Wisatawan yang berencana berkunjung ke Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Lore Lindu dan Taman Nasional Kelimutu, dapat menyaksikan langsung secara online di situs http://festivaltamannasionaltwa.com, dengan melakukan registrasi terlebih dahulu. Masyarakat yang ingin mengenal lebih lanjut seputar tren wisata Taman Nasional dan Taman Wisata Alam juga bisa langsung mendaftar secara gratis.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1595 seconds (0.1#10.140)