Kunjungi Objek Wisata Religi Buntu Burake, Menparekraf Sandiaga Uno: Toraja Mendunia!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi objek wisata religi Buntu Burake di sela-sela kunjungan kerjanya ke Tana Toraja , Sulawesi Selatan.
Di lokasi ini terdapat "Patung Yesus" Buntu Burake yang tidak kalah megahnya dengan patung serupa yang ada di kota Rio de Janeiro, Brasil. Bahkan patung yang berada di ketinggian 40 meter menghadap Kota Makale ini adalah yang tertinggi, dibandingkan dengan patung serupa lainnya di dunia.
Dari lokasi ini, wisatawan dapat melihat pemandangan Kota Makale dengan deretan perbukitan yang indah nan megah.
"Ini adalah salah satu ikon di Tana Toraja yang merupakan patung tertinggi di dunia, dibandingkan dengan patung serupa yang ada di Rio de Janeiro. Baik dari segi tinggi ukuran patung, maupun keberadaannya dari atas permukaan laut. Ini yang perlu kita sambut karena ini sudah membawa Toraja mendunia," kata Menparekraf Sandiaga Uno, dalam keterangannya, Senin (22/11/2021).
Menparekraf mengatakan keberadaan patung ini tidak hanya sebagai objek wisata religi, tapi juga simbol kebhinekaan budaya dan agama di Tanah Air.
"Sekarang tugas saya adalah membawa dunia ke Toraja karena jika kita sudah labeli ini sebagai yang tertinggi di dunia, berarti ini adalah destinasi yang sangat layak dikunjungi wisatawan mancanegara," kata Sandiaga.
Salah satu langkah yang akan dilakukan, tahun depan Kemenparekraf bersama stakeholder pariwisata di Sulawesi Selatan, dan Tana Toraja pada khususnya akan menggelar konferensi internasional. Pada tahun 1974, Pacific Asia Travel Assosiation (PATA) menggelar konferensinya di Toraja. Sejak saat itu banyak wisatawan mancanegara yang datang, bahkan menjadikan Toraja sebagai destinasi kedua yang paling diminati wisatawan setelah Bali.
"Kita harapkan nantinya juga terjadi letupan dan loncatan dengan bingkai pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di Tana Toraja. Mudah-mudahan dapat membangkitkan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja," kata Sandiaga.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
Di lokasi ini terdapat "Patung Yesus" Buntu Burake yang tidak kalah megahnya dengan patung serupa yang ada di kota Rio de Janeiro, Brasil. Bahkan patung yang berada di ketinggian 40 meter menghadap Kota Makale ini adalah yang tertinggi, dibandingkan dengan patung serupa lainnya di dunia.
Dari lokasi ini, wisatawan dapat melihat pemandangan Kota Makale dengan deretan perbukitan yang indah nan megah.
"Ini adalah salah satu ikon di Tana Toraja yang merupakan patung tertinggi di dunia, dibandingkan dengan patung serupa yang ada di Rio de Janeiro. Baik dari segi tinggi ukuran patung, maupun keberadaannya dari atas permukaan laut. Ini yang perlu kita sambut karena ini sudah membawa Toraja mendunia," kata Menparekraf Sandiaga Uno, dalam keterangannya, Senin (22/11/2021).
Menparekraf mengatakan keberadaan patung ini tidak hanya sebagai objek wisata religi, tapi juga simbol kebhinekaan budaya dan agama di Tanah Air.
"Sekarang tugas saya adalah membawa dunia ke Toraja karena jika kita sudah labeli ini sebagai yang tertinggi di dunia, berarti ini adalah destinasi yang sangat layak dikunjungi wisatawan mancanegara," kata Sandiaga.
Salah satu langkah yang akan dilakukan, tahun depan Kemenparekraf bersama stakeholder pariwisata di Sulawesi Selatan, dan Tana Toraja pada khususnya akan menggelar konferensi internasional. Pada tahun 1974, Pacific Asia Travel Assosiation (PATA) menggelar konferensinya di Toraja. Sejak saat itu banyak wisatawan mancanegara yang datang, bahkan menjadikan Toraja sebagai destinasi kedua yang paling diminati wisatawan setelah Bali.
"Kita harapkan nantinya juga terjadi letupan dan loncatan dengan bingkai pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di Tana Toraja. Mudah-mudahan dapat membangkitkan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja," kata Sandiaga.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(uka)