LPEI Bahas Penguatan Ekspor dan Pemulihan Ekonomi di Asian Exim Bank Forum

Rabu, 24 November 2021 - 18:59 WIB
loading...
LPEI Bahas Penguatan...
Para pemimpin eximbank sejumah negara di Asia sepandangan soal pemulihan ekonomi yang membaik. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Para pimpinan eximbank sejumlah negara memiliki pandangan yang sama bahwa perekonomian dunia mulai menunjukkan perbaikan dan mereka perlu memperkuat kerja sama dalam menghadapi pasca-pandemi. Pandangan itu muncul dalam pertemuan tahunan 26th Asian Exim Bank Forum (AEBF) beberapa waktu lalu secara virtual.



Direktur Pelaksana III LPEI (Eximbank Indonesia) Agus Windiarto yang turut hadir dalam pertemuan itu mengatakan, Pemerintah Indonesia melakukan beberapa langkah sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional dengan fokus pada lima aspek, yaitu kesehatan, social protection, program prioritas, dukungan pada pelaku usaha, dan pemberian insentif bisnis.

“Indonesia Eximbank terlibat dalam beberapa program pemerintah seperti penjaminan korporasi pemerintah (Jaminah), program investasi pemerintah, dan pembiayaan pada sektor strategis yang terdampak pandemi. Selain itu LPEI juga menerima penugasan khusus pemerintah untuk pengembangan sektor pariwisata, penugasan khusus kawasan, UKM, trade finance, dan alat transportasi,” jelas Agus Windiarto dalam papaparannya, dikutip, Rabu (24/11/2021).

Agus juga menyatakan bahwa kerja sama melaluai AEBF membawa benefit buat LPEI karena dapat berkolaborasi dalam proyek bersama. Salah satunya kerja sama pendanaan untuk perdagangan internasional.

"Tahun ini, kami bekerja sama dengan Korea Eximbank untuk proyek pendanaan atas proyek-proyek kerja sama perdagangan dan investasi Korea dan Indonesia,” tambah Agus.

Di luar paparan, Agus juga terlibat diskusi dengan sejumlah pemimpin Eximbank negara lain. Salah satu topik diskusi yang menarik adalah dampak pandemi terhadap arus perdagangan dan investasi di Asia.

CEO Turk Eximbank Ali Guney menyampaikan bahwa pandemi membawa berkah tersendiri. Menurutnya, ada pelajaran penting yang dapat dipetik dari pandemi yang bisa dijadikan pijakan untuk membuat kebijakan.

"Pelajaran pentingnya adalah memperhatikan aspek sustainability, green finance, produk inovatif yang dapat mendukung pelaku usaha, serta pentingnya transformasi digital,” kata Ali.

Sementara itu, Presiden China Eximbank Wu Fulin menambahkan bahwa pertukaran informasi dan kolaborasi antar Eximbank perlu ditingkatkan. Pendekatan bisnis juga perlu diarahkan ke area yang ramah lingkungan.

Pertemuan tahunan AEBF memang merupakan ajang diskusi dan mencari solusi terbaik untuk masing-masing anggota. Di ajang kali ini, TĂĽrk Eximbank menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara.



Di EEBF kali ini hadir 11 eximbank kawasan Asia dan Oceania. Di antaranya adalah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank, Export Finance Australia, China Eximbank, India Eximbank, Japan Bank for International Cooperation, The Export-Import Bank of Korea, EXIM Bank of Malaysia, dan TĂĽrk Eximbank.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1297 seconds (0.1#10.140)