Waspadai Dampak Omicron, Erick Thohir Wanti-Wanti BUMN

Senin, 29 November 2021 - 15:58 WIB
loading...
Waspadai Dampak Omicron, Erick Thohir Wanti-Wanti BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir meminta perusahaan pelat merah mewaspadai risiko ketidakpastian tahun depan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir meminta perusahaan pelat merah terus menata bisnis model, pasar, hingga rantai pasok di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Khususnya menghadapi munculnya varian baru Covid-19 jenis B.1.1.529 atau Omicron.

Menurut Erick, risiko ketidakpastian ekonomi akan semakin besar apabila Covid-19 jenis Omicron kemudian menyebar secara masif.



"Kita bisa lihat hari ini Covid sudah menurun, tapi ada lagi jenis baru yang kita tidak tahu nanti seperti apa solusinya. Tentu kita sebagai perusahaan, terjadi ketidakpastian, ketidakpastian bisnis model, ketidakpastian supply chain, ketidakpastian market," ujar Erick, Senin (29/11/2021).

Mneurut dia, pandemi tentu akan kembali memberikan pukulan terhadap kinerja perusahaan, termasuk BUMN. Tekanan tersebut menurutnya akan semakin terasa jika bisnis modelnya tidak tertata secara baik.

"Saya rasa perlu forum Humas (Hubungan Masyarakat BUMN) ini mengantisipasi karena nantinya terjadi banyak pemberitaan negatif atau juga kinerja yang bisa terdampak sehingga persepsinya negatif," ujarnya.



Pemerintah Indonesia juga telah mewaspadai keberadaan virus Covid-19 Omicron. Varian baru itu kini terdeteksi tidak hanya di satu negara. Karena itu, pemerintah memperketat pintu masuk ke Indonesia. Pemerintah juga bakal memantau kepulangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Varian Omicron ini dilaporkan lebih menular karena lebih mudah menginfeksi sel manusia. Varian B.1.1.529 atau Covid-19 varian Omicron ini memiliki mutasi yang jauh lebih banyak dibandingkan varian Delta dan varian Beta. Covid-19 varian Omicron ini ditemukan pertama kali pada 11 November lalu di Botswana, Afrika.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1246 seconds (0.1#10.140)