Beri Setumpuk Tugas ke Forum Humas BUMN, Erick Thohir Tegaskan Bukan Strategi Politik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menilai, tugas yang dijalankan Forum Hubungan Masyarakat ( Humas ) BUMN bukanlah strategi politik praktis . Namun, penyatuan visi untuk merealisasikan program transformasi perseroan.
Forum Humas perusahaan pelat merah baru saja terbentuk. Seiring hal itu ada sejumlah tugas yang akan dijalankan, salah satunya mengawasi pemberitaan negatif ihwal eksistensi BUMN di mata publik.
"Karena itu, sejak awal ketika saya sangat konsen dengan forum Human Capital, dan sekarang ini forum Humas, saya ingin individu yang ada di dalam punya visi dan sehati dengan kita, ini bukan politik. Ini kita menjaga daripada keseimbangan berbagai pihak. Dan kadang-kadang kita harus mengintervensi jika tidak ada keseimbangan," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin (29/11/2021).
Adapun tugas lain yang diemban forum Humas BUMN, memetakan cara pandang publik terhadap kinerja BUMN, dimana, adanya pemikiran positif dan negatif.
"Persepsi (publik) juga harus dipetakan, mana kira-kira pertanyaan publik dengan transformasi yang Bapak, Ibu lakukan bersama saya pasti ada yang tidak suka dengan perubahan ini. Pasti tidak nyaman, nah saya minta forum Humas memetakan mana pikiran negatif dari publik yang memang harus kita komunikasikan secara transparan di sini semua tidak ada konflik kepentingan," kata dia.
Lalu, memetakan perusahaan yang fokus pada bisnis dan pelayanan publik. Proses ini akan didiskusikan bersama pemegang saham.
"Saya ingin menunggu peta yang kita sepakati berdasarkan transformasi BUMN bahwa mana yang sangat korporasi, mana yang sangat pelayanan publik, mana yang kedua-duanya terjadi," katanya.
Kemudian, melakukan brand positioning masing-masing perusahaan. Erick menilai langkah ini penting dilakukan untuk menghindari bentrokan kepentingan bisnis perusahaan di dalam ceruk pasar yang sama.
"Setelah peta, saya turunkan lagi masing-masing brand positioning daripada masing-masing perusahaan. Karena saya juga tidak mau yang namanya BRI, yang namanya Mandiri di kolam yang sama. Kan kita sudah bikin, begitu juga BNI, negitu juga dengan perusahaan BUMN lainnya, pasti ada brand positioning," tuturnya.
Forum Humas perusahaan pelat merah baru saja terbentuk. Seiring hal itu ada sejumlah tugas yang akan dijalankan, salah satunya mengawasi pemberitaan negatif ihwal eksistensi BUMN di mata publik.
"Karena itu, sejak awal ketika saya sangat konsen dengan forum Human Capital, dan sekarang ini forum Humas, saya ingin individu yang ada di dalam punya visi dan sehati dengan kita, ini bukan politik. Ini kita menjaga daripada keseimbangan berbagai pihak. Dan kadang-kadang kita harus mengintervensi jika tidak ada keseimbangan," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin (29/11/2021).
Adapun tugas lain yang diemban forum Humas BUMN, memetakan cara pandang publik terhadap kinerja BUMN, dimana, adanya pemikiran positif dan negatif.
"Persepsi (publik) juga harus dipetakan, mana kira-kira pertanyaan publik dengan transformasi yang Bapak, Ibu lakukan bersama saya pasti ada yang tidak suka dengan perubahan ini. Pasti tidak nyaman, nah saya minta forum Humas memetakan mana pikiran negatif dari publik yang memang harus kita komunikasikan secara transparan di sini semua tidak ada konflik kepentingan," kata dia.
Lalu, memetakan perusahaan yang fokus pada bisnis dan pelayanan publik. Proses ini akan didiskusikan bersama pemegang saham.
"Saya ingin menunggu peta yang kita sepakati berdasarkan transformasi BUMN bahwa mana yang sangat korporasi, mana yang sangat pelayanan publik, mana yang kedua-duanya terjadi," katanya.
Kemudian, melakukan brand positioning masing-masing perusahaan. Erick menilai langkah ini penting dilakukan untuk menghindari bentrokan kepentingan bisnis perusahaan di dalam ceruk pasar yang sama.
"Setelah peta, saya turunkan lagi masing-masing brand positioning daripada masing-masing perusahaan. Karena saya juga tidak mau yang namanya BRI, yang namanya Mandiri di kolam yang sama. Kan kita sudah bikin, begitu juga BNI, negitu juga dengan perusahaan BUMN lainnya, pasti ada brand positioning," tuturnya.
(akr)